39. Kaku Tapi Perhatian.

14.9K 964 7
                                    

○●○Veel Plezier○●○

Pagi ini, mereka ber-empat berkumpul bersama dimeja makan untuk sarapan. Entah kenapa itu membuat perasaannya menjadi menghangat. Apalagi melihat Ibunya yang kerap kali mengambilkannya lauk dan menyimpannya ke dalam mangkuk nasinya.

"Bagaimana perjalananmu kemarin?"

Itu Ayahnya, Setoshi. Pria itu menatapnya intens tapi kata-katanya terkesan kaku. Hal itu membuat Selona mengulas senyuman.

"Melelahkan, Yah. Tapi aku menyukainya"

Pria itu mengangguk dan kembali memakan makanannya. Ayahnya adalah orang asli Jepang yang sangat kaku. Berbeda dengan itu, Ibunya malah tampak sangat bersemangat semenjak melihat kehadiran Selona.

"Hari ini, Lona mau menemani Ibu ke restoran? Cukup datang dan lihat-lihat saja"

Belum sempat menjawabnya, Selona kini dibuat kesal dengan Aayri yang langsung menyela.

"Aayri juga ingin diajak, Bu. Masa kakak Lona aja. Pokoknya Aayri ingin ikut" gerutu Aayri.

Selona yang tepat berada di sebelah perempuan bergigi ginsul itu langsung saja memasang wajah datar.

"Boleh, tapi bagaimana dengan kuliahmu hari ini? Bukannya Aayri ada jadwal mata kuliah ya?" Itu Astrid. Dia bertanya begitu lembut pada Aayri.

Dengan riang gembira, Aayri kemudian menjawabnya, "Kooshi tadi mengabari kami di grub kelas. Katanya hari ini jadwalnya diundur selama beberapa jam. Jadi Aayri masih bisa ke restoran Ibu dulu sebelum ke kampus"

Karena terlalu fokus memerhatikan Aayri, Selona bahkan tidak menyadari kalau Ayahnya kini menaruh sebuah benda tepat di depannya. Memang Selona dan Setoshi duduk saling berhadapan.

"Pakai ponsel itu jika di sini. Di dalamnya ada aplikasi penerjemah bahasa dan pendeteksi bencana. Itu akan sangat berguna untukmu. Kontak Ayah ada di nomor satu dan Ibumu yang nomor dua, nomor tiga adalah sekretaris Ayah. Dan juga, Ayah sudah mengubah mode bahasanya, jadi kau tidak akan kebingungan lagi" bisik Setoshi lalu beranjak dan menyimpan mangkuk makannya ke dalam westafel.

Hal itu membuat Selona mengerjap dua kali, lalu mengambil box ponsel itu. Aayri dan Astrid masih sibuk bercerita, dan tidak menyadarinya. Dengan tersenyum, perempuan itu mulai melihat Ayahnya yang kini telah keluar dari ruangan makan.

"Terimakasih, Ayah" ucap Selona dengan sangat pelan.

○●○●○●

Dan di sinilah Selona dan Aayri berada. Tepatnya di sebuah Restoran besar yang berada di pusat kota Tokyo. Selona tidak menyangka Ibunya yang memiliki restoran ini. Bahkan Aayri sejak kemarin tidak mengatakan apapun saat mereka melewati tempat ini.

"Mau ikut ke dapur?"

Selona mengangguk dan sepanjang mereka berjalan, terlihat banyak pegawai mulai membungkuk dengan sopan ke arah mereka bertiga.

Saat tiba di dalam dapur, Selona terperangah melihat dapur restoran yang begitu besar. Ini pengalaman pertama untuknya melihat dapur restoran.

"Ohayô gozaimasu, Onnashujin"

Tampak sederet koki dan asisten koki langsung membungkuk ketika melihat Astrid.

I'm Selona [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang