Bonus Chapter.
Setelah dirawat selama beberapa hari lagi, Selona sudah bisa dinyatakan jauh lebih baik dan akhirnya telah dibiarkan untuk pulang. Astrid dan Setoshi memilih tinggal selama beberapa minggu lagi untuk menjaga putri mereka. Mungkin ini sebagai bentuk penebusan rasa bersalah keduanya karena selama ini begitu sibuk hingga tidak tahu menahu tentang putri mereka di negara lain.
Berbeda dengan mereka, Aayri malah kembali lebih awal ke Jepang karena tidak bisa cuti terlalu lama. Lagipula perempuan itu harus rutin menjalani konsultasi pada psikiater.
"Apa yang Ibu masak?" tanya Selona dengan penasaran.
"Eh? Kenapa Lona malah ke dapur, bukannya istirahat di kamar!"
Bukannya jawaban yang diharapkannya, Selona malah dituntun oleh Ibunya untuk kembali ke kamarnya. Jujur saja, selama berminggu-minggu ini, dia hanya terus menghabiskan waktu dengan beristirahat. Bahkan belum cukup dengan itu, Astrid malah memboyong dokter dari negara lain untuk memeriksanya selama beberapa hari ini. Padahal dia sudah jauh lebih dan lebih sehat.
"Aku sudah sehat, Bu! Lihat, Lona udah baik-baik saja" protes Selona sembari berlari kepada sisi Setoshi yang sedang fokus mengetik pada laptopnya.
"Ayah, lihat Ibu! Dia memaksa Lona untuk istirahat lagi" Selona memasang wajah memelas dengan bergelayut manja di lengan Setoshi. Berniat mencari pembelaan.
Tampak jelas bahwa Setoshi sedang menahan tawanya. Bahkan pria itu segera melirik istrinya yang telah memberikannya tatapan sengit.
"Biarkan saja, Nyoubou. Lona pasti bosan dan ingin keluar untuk menghirup udara segar"
Kedua mata Selona berbinar dengan sangat cerah. Perkataan Setoshi sepenuhnya adalah kebenaran. Dia memang begitu bosan di dalam kamar dan berniat untuk keluar rumah.
"Tapi..."
Selona segera beranjak dan merangkul pundak Astrid. Kedua matanya berkedip-kedip dengan senyuman manis. "Aku tidak akan lama kok"
Bertepatan dengan perkataannya, terdengar suara bel sehingga fokus ketiganya langsung beralih pada pintu luar. Begitupun dengan para Pelayan yang sigap membuka pintu.
"Raymond?"
Kebingungan itu bukan hanya dirasakan oleh Selona, melainkan Ayah dan Ibunya juga menampilkan ekspresi yang sama. Hingga sedetik kemudian, Astrid langsung tersadar dan berjalan untuk menghampiri Raymond yang masih berdiri di ambang pintu.
"Oh, nak Raymond? Ada apa datang kemari?"
Sebetulnya Astrid tidak seheran ini jika saja tidak menyadari wajah tidak nyaman yang ditampilkan oleh Setoshi. Semenjak mendengar pembatalan pertunangan putrinya dari Raymond sendiri, Setoshi tidak lagi menaruh respek kepada anak lelaki dari Larissa itu. Dia sudah kepalang kecewa dengan tingkah laku dari Raymond.
"Aku ingin mengajak Lona ke suatu tempat, Bibi"
Astrid menoleh ke belakang dan memandangi Selona bersamaan dengan Setoshi secara bergantian. Tanpa persetujuan dari Setoshi, Astrid tertawa kecil dan langsung menyetujuinya.
"Boleh, boleh kok. Nak Raymond masuk dan duduk saja senyamannya, tunggu Lona bersiap-siap dulu, yaa"
————
"Kita akan ke mana?"
Selona tidak mengalihkan pandangannya dari Raymond sembari terus memakan keripik kentang di sebelah lelaki itu.
"Bertemu Ibumu, Bibi Glesia"
Selona menghentikan suapannya dan menatap tidak percaya pada perkataan Raymond. Namun, ketika melihat jalan yang telah mereka lewati, arahnya memang menuju ke sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/358382598-288-k926192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Selona [END]
Viễn tưởngKematian yang sungguh mengenaskan membuat jiwa Nomia menjadi tidak tenang dan hal itu membuatnya berakhir memasuki tubuh seorang perempuan yang telah mati akibat bunuh diri. Mungkin semesta memberinya kesempatan kedua untuk membuatnya menjalani kehi...