Di pagi yang cerah ada seorang gadis yang baru bangun dari tidur nya
. Ya, dia adalah Aurelia De Vanya.
Ia saat itu sedang berusaha untuk mengumpulkan energi nya, lalu pergi untuk mandi, tapi hari itu badan ia terasa sangat lelah, jadi ia memutuskan untuk rebahan lebih lama lagi. Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamar Aurel."Permisi nona, apakah nona sudah bangun?" ucap Pelayan sambil mengetuk pintu milik Aurel.
"Ah iya sebentar lagi, kalo ada yang ingin dikatakan masuk lah," jawab Aurel dari dalam kamar.
Sang pelayan pun memutuskan ingin masuk. karena ada yg ingin dibicarakan dengan Aurel.
"Begini nona, ayah anda mengatakan. Bahwa nanti siang akan ada acara pertemuan dengan keluarga Fredrick, jadi anda harus segera bersiap siap," ucap Pelayan.
Aurel pun bingung karena keluarga Fredrick itu merupakan keluarga yang sangat kaya, kenapa ayahnya bisa bertemu dengan keluarga Fredrick. Namun Aurel memutuskan untuk menyingkirkan pikirannya.
"Ah baiklah aku akan segera bersiap siap," jawab Aurel.
Sang pelayan hanya menganggukkan kepalanya lalu pergi.
Aurel pun bangun dari kasur nya dan pergi menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi ia pun memikirkan pakaian yang akan ia pakai."Aku harus menggunakan apa ya, dress atau gaun. ini sulit," ucap Aurel.
Setelah ia pikirkan, ia pun memutuskan untuk memakai dress yang berwarna biru tua. Setelah itu Aurel pun berdandan tipis dan menemui ayah nya diruang tamu.
Saat ia turun, semua keluarga nya sudah bersiap siap dan menunggu kehadiran Aurel."Ya ampun, putri ku hari ini sangat cantik sekali," ucap Vanya. Ia adalah ibu kandung nya Aurel.
"Eh mama bisa aja, ngomong ngomong kita mau berangkat sekarang?," tanya Aurel.
"Ya, iya lah, kita itu udah nunggu kamu disini, lama banget lagi, luntur nih make up aku," ucap Lia adik nya Aurel.
"Maaf ya, soalnya tadi aku merasa ga enak badan jadi lemas banget," jawab Aurel
"Sudah sudah sudah, jangan bertengkar, ayo kita berangkat sekarang. Keluarga Fredrick sudah menunggu kita," ucap sang ayah.
Mereka pun mengangguk dan menaiki mobil yang sudah disediakan.
Sesampainya di sana Aurel dan Lia pun Tertegun melihat restoran keluarga Fredrick.
"Wah, gila mewah banget, aku sama sekali belum pernah masuk ke restoran milik mereka," ucap Aurel.
"Iya, betul tuh kak, kayak semua bersinar banget, beruntung banget kamu kak jadi istri nya dia," ucap Lia.
Aurel pun menghentikan langkahnya dan bingung.
"Istri? maksudnya apa, bukan kah kita hanya bertemu saja dengan keluarga nya," ucap Aurel dengan nada kesal nya.
"Loh, kok marah sih, ayah suruh kita datang kesini untuk lamaran kamu sama putra keduanya," ucap Lia.
Aurel pun hanya termenung, karena sedari tadi ayah nya tidak mengatakan apa apa kepadanya.
"Udah kak nanti kamu juga dikasih tau, ayo lah masuk nanti ditungguin," ucap Lia seraya menarik tangan Aurel.
Didalam mereka semua sudah berkumpul. Saat Aurel dan Lia datang, mereka menyambut nya dengan sangat hangat.
"Wah, wajah anak mu manis sekali Dev," ucap Fredrick kepada ayah nya Aurel.
"Haha bisa saja," jawab Dev seraya tertawa.
Aurel pun hanya bisa tersenyum canggung."Yang akan dijodohkan yang mana tuan Dev?" tanya Julia
"Yang akan dijodohkan yang ini," ucap Dev seraya menepuk pundak Aurel.
"Ya ampun. Ternyata dia. kamu cantik sekali nak, Tante yakin kamu dan Nathan akan menghasilkan anak yang ganteng dan cantik," ucap Julia.
Aurel lagi dan lagi hanya menganggukkan kepalanya. Tak jauh dari sana seseorang laki laki sedang memperhatikan Aurel. Ya, dia adalah Nathan putra kedua dari keluarga Fredrick.
"Kenapa aku harus menikahi perempuan yang seperti ini. Kurasa mata mereka sudah di kutuk. Padahal biasa biasa saja," gumam Nathan.
Namun gumamnya terdengar oleh Abang nya yang bernama Neal.
"Lu ngomong apa sih, dia padahal cantik loh. Mata lu kali yang rabun," ucap Neal.
Nathan pun mengabaikan perkataan Neal dan melihat ke arah lain.
Setelah berkenalan. Mereka pun makan seraya mengobrol mengobrol.
"Oh iya, acara pernikahan nya kapan, menurut saya sih lebih cepat lebih bagus," Ucap Julia.
"Bagaimana kalau 3 Minggu lagi, saya sudah tidak sabar melihat anak saya mendapatkan pasangan," Ucap Dev
Namun perkataan Dev malah membuat Aurel kaget. Ia pun tersedak.
"Ya ampun, kalo makan jangan buru buru aurel," ucap Vanya
"Anak mu, tidak apa apa kan?," tanya Fredrick dengan nada khawatir.
"Dia gapapa kok tuan, hanya tersedak saja," jawab Vanya.
"Mungkin dia tidak setuju dengan acara pernikahan nya. kita batalkan saja," celetuk Nathan.
Dari bawah meja. Neal pun mencubit paha Nathan agar tidak berbicara sembarangan.
Seketika suasana pun canggung."Apa benar kamu tidak menyetujui nya?," tanya Julia kepada Aurel.
"Aku setuju kok Tante, tadi aku makan terlalu cepat jadi tersedak hehe," jawab Aurel.
Orang tua Nathan pun seketika tersenyum mendengar jawaban itu.
"Baiklah sudah dipastikan ya, acara pernikahan nya akan dimulai 3 Minggu lagi. Mari bersulang untuk merayakan nya," ucap Fredrick.
Mereka semua pun bersulang.Waktu pun sudah menunjukkan pukul 7 malam. Mereka akhirnya berpamitan dengan keluarga Fredrick.
"Sehat sehat ya sayang, sering sering berkunjung ke rumah ya, biar kamu makin Deket sama Nathan," ucap Julia seraya memeluk Aurel.
"Iya, Tante aku akan datang jika aku ada waktu ya," ucap Aurel.
Setelah selesai berpamitan dengan Julia. Aurel pun melirik ke arah Nathan, dan mata mereka pun bertemu, Aurel hanya bisa menyapa nya dengan senyuman lalu memutus eye contact. Mereka pun akhirnya pulang.
Sesampainya dirumah
Aurel pun kesal dengan sikap ayah nya. Padahal belum tentu Aurel setuju dengan perjodohan itu. Akhirnya Aurel pun memutuskan untuk menghampiri ayah nya yang sedang duduk di halaman."Ayah, ada yang aku ingin bicarakan," ucap Aurel dengan wajah serius nya.
"Oh baiklah, mau bicarakan apa, sini duduk dulu," ucap Dev.
"Gak perlu, langsung aja ke inti nya, kenapa ayah menjodohkan aku dengan dia," ucap Aurel.
"Oh, ternyata soal itu, memang nya kamu tidak setuju dengan pernikahan itu?," tanya Dev.
"Tentu saja tidak, ayah bahkan tidak membicarakan ini dengan aku dulu," ucap Aurel.
"Maafkan ayah nak, ayah tidak punya pilihan lain, ini cara satu satu nya untuk melunasi hutang ayah ke tuan Fredrick," ucap Dev dengan nada sendu.
"Tapi kenapa harus aku, kan ada Lia, mereka cocok kok," ucap Aurel.
"Aurel cukup. kamu harus nurut dengan orang tua mu!" bentak Dev.
"Tapi ayah, aku belum siap untuk menikah," Ucap Aurel.
"Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan, karena Lia masih berguna dirumah ini, sedangkan kamu, kamu tidak bisa apa apa," ucap Dev.
Aurel hanya bisa terdiam dan menerima takdirnya.
Begitu juga dengan Nathan, Nathan tidak bisa menerima Aurel dalam kehidupan nya, namun karena paksaan ia pun akhirnya menerima juga.~Bersambung~
Komen+vote yuk, dukung aku biar tambah semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...