Part 22~

112 1 0
                                    

  Diperjalanan

"Kamu udah berapa lama dekat sama Mona?" tanya Aurel.

"Sekitar 3 bulan," jawab Lia.

"Oh, jangan terlalu dekat dengan nya ya, lihat saja pakaian dia, huh itu bikin mata cowo melirik nya," ucap Aurel.

"Hem, dia emang gitu kak orang nya, apalagi kalo malam huh lebih terbuka. Tapi tenang aja kak aku gak bakal ngikutin dia kok," ucap Lia.

Aurel pun hanya mengangguk pelan dan ia pun mulai fokus mengendarai lagi.

  Mereka akhirnya pun sampai dan hari pun mulai petang.
Aurel pun memutuskan untuk mencuci bajunya dan membersihkan area area yang menurut nya kotor. Yah walaupun para pelayan sudah melarang nya tapi Aurel tetap ngeyel.

"Wah, gila cape juga ya, apalagi bulak balik begitu," keluh Aurel.

"Non, biar saya aja yang lanjutin, nona istirahat aja dulu," ucap Grace si pelayan.

"Gak usah, kamu siap in aja bahan bahan buat masak, habis ini saya mau masak buat malam malam," ucap Aurel.

Akhirnya Grace pun nurut dan langsung melakukan tugas nya.

"Hem, kalo gini bakal lama," gumam Aurel.

Dan tiba tiba Aurel pun memikirkan sepatu roda, ia pun langsung bertanya kepada salah satu pelayan.

"Oh ada non, kamu cari aja di ruang gym nya tuan Nathan," ucap si Pelayan.

"Baiklah, terimakasih ya," ucap Aurel seraya tersenyum.

Aurel pun langsung terburu buru naik ke lift dan menaiki lantai tiga.
Setelah menemukan tempat nya ia pun langsung masuk dan mencari sepatu roda tersebut.
Setelah dicari dan di cari, akhirnya Aurel pun menemukan nya. Ia pun langsung memakai nya.

"Wah, gila kalo kayak gini kan jadi cepet," ucap Aurel.

Langkah Aurel pun jadi cepat dan ringan. Ia pun mulai melakukan tugas tugas nya kembali. Setelah selesai Aurel pun pergi ke dapur untuk memasak, ia berencana untuk memasak dengan banyak, karena ia ingin para pelayan nya juga ikut makan.
Aurel pun masak sambil melihat ke jam berkali kali, dan jarum pun sudah menunjukkan di angka 7, ia pun menyuruh pelayan untuk membangun kan Nathan, Aurel takut jika tidak dibangunkan, Nathan akan kembali tidak bisa tidur dan begadang lagi.

  Di kamar

"Tuan, bangun," ucap si pelayan.

Pelayan pun berkali kali menyebut nama Nathan, dan akhirnya Nathan pun terbangun.

"Kalian ngapain disini? Mana Aurel?" tanya Nathan yang masih ngantuk.

"Kami disini karena ditugaskan oleh nona, dan nona Aurel sedang memasak," jawab si pelayan.

"Oh, baiklah. Kalian turun aja, nanti aku nyusul," ucap Nathan.

"Baiklah," ucap si pelayan.

Para pelayan akhirnya pun keluar dari kamar dan turun kembali ke dapur.
Tak lama kemudian Nathan pun ikut turun dan langsung pergi ke ruang makan.
Di sana ia pun bertemu dengan Lia.

"Selamat sore," sapa Lia seraya tersenyum.

Nathan pun membalas nya dengan lirikan tajam nya.
Suasana pun sedikit canggung tetapi tak lama dari itu para pelayan pun mulai menaruh makanan yang sudah jadi, Nathan pun heran karena makanan hari itu sangat banyak.
Akhirnya ia pun menghampiri Aurel yang sedang berada di dapur.

"Aurel, kamu masak segitu banyak buat apa?" tanya Nathan.

"Hem, hari ini aku mau ngajak para pelayan untuk makan," jawab Aurel.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang