"Nathan!" Teriak Alyssa.
Dari arah belakang Nathan pun berlari kecil untuk menghampiri nya.
"Ya ampun, apa apaan ini," ucap Nathan.
"Sayang, dia berbuat jahat lagi. Lihat rambut aku jadi rusak," ucap Alyssa seraya mengusap air mata palsu nya.
"Nathan, dengarkan aku dulu," ucap Aurel.
Nathan pun menatap Aurel dengan tatapan sinis.
"Kamu ternyata gak sebaik yang aku kira ya. Kamu harusnya bisa menghargai Alyssa dia itu pacar aku, jangan mentang mentang rumah ini atas nama kamu, kamu jadi bisa berbuat seenak nya," ucap Nathan.
"Nathan gak gitu, kamu harus mendengarkan kejadian nya. Kamu gak bisa langsung nyalahin aku," ucap Aurel.
"Alah, banyak ngomong lu," ucap Alyssa seraya mendorong Aurel sampai terjatuh.
Aurel tidak bisa menahan kakinya, karena saat itu paha nya benar benar nyeri.
"Sayang, temenin aku ke salon ya," ucap Alyssa.
"Iya, tapi sebelum itu, ke kamar dulu yuk, ganti baju kamu," ucap Nathan.
"Ayo," ucap Alyssa seraya tersenyum.
Setelah mereka pergi, Grace pun datang dan membantu Aurel berdiri.
"Nona, kamu tidak apa apa kan?" tanya Grace seraya membantu Aurel berdiri
"Iya, gapapa kok," ucap Aurel.
"Oh iya, saya masakin makanan ya buat nona," ucap Grace.
"Baiklah," ucap Aurel.
Saat Grace ingin masak Aurel pun menarik baju Grace.
"Kamu ngelihat semua nya kan, aku gak salah kan?" tanya Aurel seraya menundukkan kepalanya.
"Nona gak salah kok, saya paham tentang sifat dia. Pasti dia ingin menjatuhkan Nona, nona harus sabar dan jangan kepancing emosi ya," ucap Grace.
Aurel pun langsung tersenyum.
"Terimakasih ya sudah ngertiin perasaan aku," ucap Aurel seraya memeluk Grace.
Umur mereka memang tidak berjarak jauh, bahkan bisa dibilang kalau Grace lebih muda dari Aurel.
Grace pun membalas pelukan Aurel. Pada akhirnya Aurel pun melihat cara Grace memasak. Beberapa menit kemudian, Aurel pun sudah kenyang, ia pun baru mengingat selimut yang sudah ia cuci.
Aurel pun beranjak dari duduknya."Nona, kamu mau kemana?" tanya Grace.
"Hem, aku mau mengambil cucian," ucap Aurel.
"Cucian yang mana? Di tempat cucian sudah diisi dengan pakaian kotor yang baru," ucap Grace.
"Anu, kamu ngambil selimut yang ada di mesin cuci ya?" tanya Aurel.
"Iya nona. Memangnya ada apa?" ucap Grace.
"Itu punya aku, kamu udah menjemur nya ya," ucap Aurel.
"Iya," ucap Grace seraya memikirkan hal tadi.
"Nona, kamu haid ya?" tanya Grace dengan tiba tiba.
"Aduh, gimana ini, pasti masih ada noda nya, padahal udah dikasih banyak sabun," batin Aurel.
"Hem, iya aku lagi haid hehe," ucap Aurel.
"Oh begitu ya, soalnya kalo diliat dengan cahaya yang terang, pasti ada noda nya, ya walaupun sedikit," ucap Grace.
"Yasudah, aku mau istirahat dulu ya," ucap Aurel.
"Baiklah, hati hati ya nona," ucap Grace.
Aurel pun mengacungkan jempol nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...