Part 5~ Pilih gaun

166 2 0
                                    

Mereka pun berjalan bersama lagi di taman. dengan tangan Aurel yang masih digenggam oleh Nathan.
Dan tak jauh dari sana mereka pun bertemu dengan Neal.

"Eh, kalian kemana aja sih," tanya Neal.

"Kenapa emangnya," jawab Nathan.

"Gapapa, gw cuma nyariin Aurel," ucap Neal.

Nathan pun mengabaikan perkataan Neal.
Dan Neal akhirnya mengajak bicara Aurel yang sedari tadi diam dan menundukkan kepalanya.

Karena tinggi yang berbeda, Neal harus sedikit membungkuk untuk menyeimbangkan tinggi nya dengan Aurel.

"Manis, kamu kenapa, kok kayak sedih gitu mukanya?" tanya Neal.

"Ah aku, aku tidak apa apa kok, mata ku hari ini agak kering dan sakit, jadi harus menghindari matahari, dan aku lupa membawa kacamata hehe," jawab Aurel.

"Oh, begitu ya, kebetulan aku bawa kacamata, mau pakai gak," ucap Neal.

"Oh, boleh boleh aku pinjam ya kak," ucap Aurel.

Neal pun mengeluarkan kacamata hitam dari kantong celananya. Belum sempat Aurel mengambil nya, Neal pun tiba tiba memakaikan nya.

"Nah sudah, tambah keren aja kamu," ucap Neal.

"Haha, makasih ya kak," ucap Aurel.

Nathan yang sedari tadi melihat hal itu, hanya bisa menahan emosi nya.

"Ayo sekalian balik yuk, kita jalan bertiga, kayak nya mama udah nungguin deh," ucap Neal seraya merangkul Aurel.

Dan pada akhirnya genggaman tangan mereka pun terlepas. Itu lah yang ditunggu Aurel sedari tadi.

Saat mereka sudah sampai, semuanya seperti sedang bersiap siap.
Aurel yang mengingat perkataan Lia pun jadi ingin melepas rangkulan Neal, tapi Neal menahan nya.
Dan betul saja, Lia yang berada disana, melihat kakak nya dengan memberikan senyum tipisnya.
Aurel takut terjadi salah paham antara adik, kakak, jadi ia berbisik kepada Neal.

"Neal, tolong lepaskan, ini tidak nyaman untuk dilihat," ucap Aurel.

"Oh baiklah, kenapa tidak bilang daritadi," ucap Neal.

Setelah itu Neal pun melepaskan nya, dan Aurel buru buru pergi menghampiri Lia.

"Lia, tadi itu hanya salah paham," ucap Aurel.

"Iya, aku tau kok kak, santai aja sih. ngomong ngomong kenapa mata kakak kayak merah gitu, habis nangis ya?" ucap Lia.

Aurel pun tersadar dan memakai kacamata nya lagi, karena pas mereka mengobrol, Aurel reflek membuka kacamata nya.

"Ah, ini bukan apa apa kok, mata ku hanya kering dan sakit gitu, jadinya aku memakai kacamata untuk menutupi nya dari sinar matahari," ucap Aurel.

"Oh, begitu ya, syukur deh, aku takut kak Nathan nyakitin kamu," ucap Lia seraya tersenyum.

Tak lama kemudian mereka pun dipanggil oleh Julia untuk menaiki mobil.
Setelah semua naik, Aurel dan Lia pun berpamitan dengan orang tua nya. Dan mereka pun berangkat.

Saat diperjalanan, Lia asik mengobrol dengan Neal, namun berbeda dengan Aurel. Aurel duduk dengan Nathan. dan pada saat itu benar benar canggung.
Mengingat kejadian yang tadi, Aurel pun memutuskan untuk tidak mengajak Nathan mengobrol dan memilih untuk menatap kaca mobil.
Aurel pun melamun, memikirkan bagaimana kedepannya bersama Nathan, ia yakin pasti hubungan suami istri yang tidak saling mencintai hanya bertahan sebentar.
Dan pada akhirnya Aurel pun tertidur.
Beberapa menit kemudian Neal pun menyadari Aurel tertidur. dan ia memutuskan untuk memberi tahu kepada Nathan, tapi Nathan malah mengabaikan nya dan masih sibuk dengan hp nya.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang