Di perjalanan
Nathan merasa baru pertama kali nya ia gugup didepan wanita, tapi ia mencoba menghilangkan rasa gugup nya, dan ingin terus menerus menatap Aurel."Nathan, jangan terus terusan nengok kesini, nanti kita ketabrak," ucap Aurel.
"Oh iya, maaf," ucap Nathan.
Nathan pun berusaha untuk fokus mengendarai. Mereka pun sampai di sebuah festival. Ketika Aurel keluar dari mobil ia pun kagum dengan pemandangan yang sangat indah. Banyak lampu yang tergantung, ditambah dengan udara sejuk di malam hari.
"Ayo buruan kita masuk," ucap Aurel.
"Sabar, kita beli tiket nya dulu," ucap Nathan.
Aurel pun hanya mengangguk anggukan kepalanya dan mengikuti Nathan dari belakang.
"Permisi, beli tiket nya dua ya," ucap Nathan kepada karyawan yang ada disana.
"Baik. ini tiketnya, selamat menikmati festival nya," ucap si Karyawan.
Mereka berdua pun masuk dan melihat ke sekeliling.
"Kamu mau cobain permainan atau cobain jajanan dulu?" tanya Nathan.
"Apa ya. Coba permainan dulu yuk," jawab Aurel seraya tersenyum.
Nathan pun mengiyakan dan mengikuti Aurel. Karena keadaan yang sangat ramai, Nathan akhirnya memilih untuk menggenggam tangan Aurel, hal itu pun sontak membuat Aurel kaget dan melihat ke arah tangan nya.
"Pegangan ya, soalnya ini rame banget, nanti kamu hilang," ucap Nathan.
Aurel pun hanya membalas nya dengan anggukan dan kemudian mereka pun mampir ke sebuah tenda makanan.
"Makan dulu yuk baru keliling lagi," ucap Nathan.
"Baiklah," ucap Aurel.
Kemudian Nathan pun memilih untuk makan disana, dan setelah itu mereka pun menikmati makanan yg mereka pesan.
"Aku rasa ini hanya festival makanan. Aku kira tadi ada permainan nya," ucap Aurel.
"Ya aku juga ngira nya gitu," ucap Nathan.
Setelah mereka menghabiskan makanan nya, mereka pun memutuskan untuk mencoba makanan lain, dan tak lupa juga mereka membeli oleh oleh untuk nenek.
Hari pun semakin malam dan cuaca pun mulai dingin, Nathan pun memutuskan untuk mengajak Aurel pergi ke rumah nenek nya.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, akhirnya mereka pun sampai. Saat masuk kedalam rumah nenek mereka pun dikejutkan dengan nenek nya yg sudah menunggu di depan pintu, dan kemudian mereka pun disambut dengan hangat."Ayo ayo duduk dulu, kalian pasti lapar, nenek buatkan makanan dulu ya," ucap nenek.
"Gak usah nek, kita tadi udah makan di luar," ucap Aurel.
"Beneran nih, nanti kalian laper lagi," ucap nenek.
"Iya beneran kok," ucap Aurel seraya tersenyum.
Akhirnya nenek pun mempersilahkan mereka duduk dan ia pun pergi ke dapur untuk mengambil cemilan.
"Aduh nek, maaf ya ngerepotin," ucap Aurel.
"Iya gapapa kok, ayo di cobain dulu," ucap nenek seraya tersenyum.
Aurel pun nurut dan mulai memakan nya satu persatu dari kue itu.
"Gimana enak gak, Nenek yang buat loh, ayo di makan juga Nathan," ucap nenek.
"Gak usah, aku udah kenyang nek," ucap Nathan.
Tak lama dari itu, ada satu pelayan yang menghampiri mereka dan mulai berbisik ke arah nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...