Part 42

115 1 0
                                    

  Mereka pun berkumpul, kecuali Alyssa.

"Telepon nya tertinggal. Kalau dia kenapa napa, saya ingin anak anda bertanggung jawab," ucap Vanya.

"Grace, kurasa ini saat yang tepat untuk memberitahukan kepada mereka," bisik Nai.

"Jangan dulu," ucap Grace.

"Ibu, tenang aja, dia gak kenapa napa kok, paling dia cuma lagi ke panti asuhan," ucap Nathan.

"Panti asuhan?" tanya Julia.

"Iya ma, belakang an ini Aurel sering ke panti asuhan, dia mempunyai teman baru," ucap Nathan.

"Tapi kamu jangan bersikap santai seperti ini, bagaimana kalau dia tidak ada disana? Berpikir yang panjang," ucap Fredrick.

"Maaf tuan dan nyonya, saya menggangu pembicaraan kalian. Sebelumnya saya sudah menelpon pihak panti asuhan, tetapi Aurel tidak berada disana," ucap Nai.

Semua hanya bisa menatap tajam ke arah Nathan. Tetapi sebenarnya Nathan juga khawatir, tapi ia berusaha menutupi nya.

"Bagaimana kalau kita mengecek kamera pengawas, pasti Aurel terlihat disana kan," ucap Riel.

"Benar, aku tidak kepikiran," ucap Julia.

Julia pun langsung buru buru pergi ke ruang kerja. Semua pun terlihat disana. Fredrick pun langsung mencari kebahagiaan Alyssa, saat ketemu, kerah baju Alyssa langsung di tarik, Fredrick pun tak segan segan untuk mencekik nya.

"Kemana Aurel ?" tanya Fredrick.

"G-gak tau," jawab Alyssa.

"Berani nya kamu berbohong. Cepat katakan, kamu menyuruh dia kemana?!" tanya Fredrick dengan nada tinggi nya.

"Nathan, t-tolongin aku," ucap Alyssa.

Nathan hanya diam seraya menatap Alyssa dengan dingin.
Cekikan yang dibuat oleh Fredrick semakin kencang sehingga membuat Alyssa sesak nafas.

"Baiklah, turunkan aku d-dulu," ucap Alyssa.

Fredrick pun langsung menurunkan nya.

"Begini, tadi aku hanya menyuruh dia untuk ke toko kue di toko x," ucap Alyssa.

Nathan yang mendengar hal itu langsung pergi keluar dan mengendarai mobilnya. Hal itu pun disusul oleh Riel dan Neal dengan mobil yang berbeda.

"Berani berani nya kamu nyuruh nona ke toko itu, itu sangat jauh, apalagi dengan kondisi nya yang sedang hamil, itu berbahaya untuk nya!" bentak Nai.

"Sabar Nai," ucap Grace.

"Hamil?" tanya Julia.

"Iya nyonya, kami sengaja menutupi ini selama bertahun-tahun, ini karena permintaan dari nona Aurel," ucap Nai.

"Loh, Sekarang kandungan nya sudah berapa bulan?" tanya Julia seraya menggoyangkan pundak Nai.

"Sekitar 5 bulan, nona Aurel selalu mengecek kesehatan bayi nya, tapi sepertinya hitungan bulan nya terjadi kesalahan, perut nya saja sudah semakin membesar," jawab Nai.

"Ya ampun, kenapa kalian menyembunyikan kabar menggembirakan seperti ini," ucap Julia seraya mengusap air mata nya.

"Maaf kan kami nyonya," ucap Grace dan Nai.

"Yasudah, lebih baik kita cari Aurel dulu. Kamu juga ikut saya," ucap Fredrick.

Alyssa akhirnya dibawa oleh Fredrick dan Julia. Nenek hanya bisa bersabar seraya menenangkan dirinya.

"Apa dia akan selamat?" tanya nenek.

"Nai yakin, Aurel akan selamat," ucap Nai.

"Tapi, perasaan nenek gak enak," ucap nenek dengan nafas yang sudah tidak beraturan.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang