Di setiap harinya, Aurel terus menerus menjaga Nathan. Hingga ia pun mulai bosan.
Hari Sabtu
Di hari yang indah itu, Aurel memutuskan untuk meninggalkan Nathan sendirian, karena ia merasa kondisi nya udah agak membaik. Saat itu Lia dan Riel sedang berkunjung ke rumah. Mereka akhirnya mengobrol ngobrol.
"Kamu libur kerja nya ya?" tanya Aurel.
"Iya nih. Kalo kamu gimana? Gak kecapean 'kan," ucap Riel.
"Gak kok," ucap Aurel.
"Oh iya, gimana kalo hari ini kita keluar jalan jalan, aku dengar ada festival loh," ucap Riel.
"Wah, boleh tuh. Tapi gimana dengan Nathan?" tanya Aurel.
"Tenang aja kak, biar aku yang urusin dia," ucap Lia.
"Bagus deh, kalau begitu aku siap siap dulu ya," ucap Aurel.
Riel pun mengangguk dan menunggu Aurel mengganti pakaian nya.
Saat itu Aurel menyempatkan diri untuk mandi. Ia pun berdandan senatural mungkin. Saat ingin pergi, Nathan pun terbangun dari tidurnya."Kamu mau kemana?" tanya Nathan.
"Anu, aku cuma mau jalan jalan sama Lia," ucap Aurel.
"Aurel, diluar berbahaya, lebih baik tunda saja dulu. Kalau aku sudah sembuh, nanti aku ajak kalian jalan jalan," ucap Nathan.
"Tidak bisa, Lia tadi merengek ingin belanja di Mall," ucap Aurel.
"Aurel, dengarkan perkataan ku, kamu tidak boleh keluar tanpa aku," ucap Nathan dengan nada yang sudah kesal.
Karena ia terus dipaksa, akhirnya Aurel kabur. Ia langsung turun dan menarik Riel untuk segera keluar. Setelah mereka pergi, Nathan tak lama turun dan bertanya ke pelayan nya mengenai Aurel. Saat sibuk berkeliling, Nathan pun melihat televisi yang menyala, ia berniat untuk mematikan, tapi Lia sudah terlanjur berdiri dan memutar badannya.
"Lia? Aurel kemana?" tanya Nathan.
"Kemana ya. Dia cuma jalan jalan kok," ucap Lia.
"Ayo cepat jujur. Dia sendiri yang bilang ingin jalan jalan dengan kamu, kok kamu disini?" tanya Nathan lagi.
Tanpa banyak ngomong, Lia langsung mengeluarkan pistol nya dan mengarah 'kan nya ke Nathan. Nathan pun terus menerus mundur sampai terpojok.
"Kau berencana membunuhnya 'kan?" tanya Lia dengan wajah datar.
"Hey, maksudnya?" tanya Nathan balik.
"Aku malas dengan orang yang bertele tele. Kau sudah masuk dalam rencana pembunuhan. Yang dilakukan orang tua ku memang gagal, tapi kamu bergabung dengan Alyssa 'kan?" tanya Lia.
"Kurasa kita harus bicarakan ini. Aku gak bisa ngelindungin dia sendirian," ucap Nathan seraya menurunkan pistol yang dipegang oleh Lia.
"Baiklah, ayo cepat ke kamar," ucap Lia.
Nathan akhirnya pasrah, dan memilih untuk menceritakan hal ini ke Lia.
"Hem, yang lebih penting, Alyssa tidak keluar dari penjara. Soalnya dia biang nya," ucap Lia.
"Ya," singkat Nathan.
"Yasudah, kamu sudah membaik 'kan? Aku harus segera pulang. Sepertinya orang tua ku akan marah," ucap Lia.
"Aku merasa agak baikan. Pulang saja sana, aku harus mencari Aurel," ucap Nathan.
"Iya iya. Oh ya, dia lagi di festival sama kak Riel. Sebaiknya jangan marahi dia," ucap Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...