Part 47

101 3 0
                                    

  Dengan cepat, Lia langsung mengeluarkan nya dari kantong plastik, ia pun memapah Aurel ke tempat yang lebih sepi.

"Kak, bangun," ucap Lia seraya menepuk pipi Aurel.

Karena Aurel tak kunjung bangun, Lia pun memutuskan untuk diam di tempat itu sampai Aurel terbangun.
Beberapa menit kemudian, Aurel mulai tersadar dari pingsan nya. Lia yang bahagia langsung memeluk Kaka nya.

"Syukurlah, kamu masih hidup," ucap Lia dengan gemetaran

"Lia? Ada apa?" tanya Aurel yang masih lemas.

"Kaka diculik. Ayah sama ibu udah gila. Kamu harus pergi dari sini," ucap Lia.

Aurel pun diam seraya mengingat kejadian tadi. Dengan sekuat tenaga Aurel pun mencoba bangun.

"Kak, dengarkan aku, salah satu jalan keluar terdekat di dapur. Kita harus segera kesana," ucap Lia.

"Lia, tapi kenapa aku bisa disini?" tanya Aurel.

"Mereka mau membunuh Kaka," jawab Lia.

"Mengapa?" tanya Aurel.

"Aku tidak tau. Ayo cepat kita keluar," ucap Lia seraya menarik tangan Aurel.

"Baiklah. Tapi kita harus menyusun rencana dulu," ucap Aurel.

"Oh iya rencana. Nih ya, jadi nanti aku sama kak Aurel bakal pergi lewat pintu belakang, dan kita akan terus berlari sampai ke jembatan yang cukup panjang itu," ucap Lia.

"Ya ampun, lari? Jauh loh, kita juga  bingung mau kabur kemana," ucap Aurel.

"Tenang aja, nanti kak Nathan bakal datang," ucap Lia seraya tersenyum tipis.

"Bagus. Yasudah ayo," ucap Aurel.

Mereka dengan perlahan naik ke atas, dan terus mengendap ke pintu belakang. Saat sudah di luar mereka ketauan, karena saat itu ayah dan ibunya Aurel sedang berada di luar. Alhasil Lia tertangkap dan Aurel berhasil kabur.

"Anak bodoh!" bentak Dev.

'plak'

Dengan kencang, Dev pun menampar Lia.

"Berani nya kamu membebaskan dia. Dulu ayah sudah memperingati nya ya, dan sekarang kamu melanggar nya!" bentak Dev.

"Hukum aja ni anak, nilai nya makin turun. Dosen nya juga bilang 'anak ini banyak kasus nya' pergaulan kamu udah terlalu bebas.

"Bu, aku sudah dewasa!" bentak Lia.

"Aku juga ingin main, dan keluar seperti yang lain," sambung nya.

"Kami tau, tapi kamu ini masih anak kuliah. Kalo kamu udah kerja juga kami bebasin," ucap Vanya.

"Omong kosong!" bentak Lia.

Di sekian kalinya, Dev menampar pipi Lia lagi.

"Sudah berani melawan orang tua. Bawa dia ke dalam. Anak ini tidak bisa diajak kerja sama," ucap Dev.

Vanya hanya mengangguk.

  Di jalanan
Aurel terus menerus berlari. Saat itu yang ada dipikiran nya adalah bertemu dengan Nathan. Setelah beberapa menit, akhirnya Aurel berhasil sampai ke jembatan. Tetapi keberadaan Nathan tidak berada disana. Akhirnya Aurel memutuskan untuk terus berlari sampai melewati jembatan itu.
Dari arah belakangnya, sudah ada beberapa mobil yang mencoba mengejar nya. Aurel pun memutuskan untuk bersembunyi di balik pohon.

"Tuhan, selamat kan aku," gumam Aurel dengan suara yang sudah gemetaran.

Tak lama kemudian, Aurel mendengar suara tembakan. Dan juga teriakan seseorang. Aurel yang penasaran pun langsung mengintip, ia pun mengenali suara wanita itu. Dan itu adalah suara Alyssa.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang