Part 3~ Malam

220 6 0
                                    

Saat mobil Julia sudah menghilang dari pandangan mereka, mereka pun buru buru naik ke mobil untuk pulang.

Diperjalanan suasana sangat hening, Aurel tidak ingin membuka pembicaraan jadi dia hanya diam dan berharap cepat sampai rumah.
Tapi tak lama kemudian Lia pun mulai membuka pembicaraan nya.

"Kak. Mama Julia baik ya, aku berharap pergi belanja sama ibu tapi, Ibu selalu saja sibuk," ucap Lia.

"Apa beda nya. paling itu juga lagi ga ada kerjaan, kalo lagi sibuk juga ga mungkin lah pergi belanja begitu. Mengingat dia adalah orang terpenting di kota ini, pasti dia punya banyak kerjaan juga," ucap Aurel.

"Oh iya, benar juga," ucap Lia.

"Ngomong ngomong gimana kak tadi, kak Nathan baik kan, aku bilang apa, pasti sifat cuek kayak begitu akan cepat hilang," ucap Lia.

"Huh sudah lah aku ga mau bahas Nathan," ucap Aurel seraya memijat dahi nya.

"Loh, kenapa emangnya," tanya Lia.

"Kalo membicarakan Nathan. Kaka teringat saat hari pernikahan tiba, Kaka belum mau berkeluarga. Kaka masih mau kerja, dan masih mau bersenang senang. Seperti sekarang ini, belanja bareng kamu," ucap Aurel.

"Huh, pasti berat ya jadi Kaka, tapi tenang aja kak, nanti seminggu sekali, aku akan berkunjung kerumah kak Aurel, jadi jangan sedih ya," ucap Lia.

"Beneran nih," ucap Aurel.

"Iya bener kok, masa ga percaya sih sama aku," ucap Lia.

"Makasih banyak ya dek, Kaka percaya kok sama kamu," ucap Aurel seraya tersenyum.

Sesampainya dirumah salah satu satpam memberitahu kepada Aurel, bahwa ayah nya sedang menunggu nya di ruang kerja.
Aurel pun menghela nafas nya dan siap untuk mendengarkan perkataan ayahnya.

"Kaka beneran mau ke ruang kerja?" ucap Lia seraya menaiki tangga.

"Iya, kamu duluan aja ke kamar, nanti Kaka akan datang kalo sudah selesai berbicara dengan ayah," ucap Aurel dengan senyum tipisnya.

"Baiklah, hati hati ya kak," Ucap Lia.

Mereka kemudian berpisah untuk sementara. dan Aurel pun masuk ke ruang kerja.

"Ada apa ayah," ucap Aurel.

"Kamu darimana saja," tanya Dev dengan nada kesalnya.

"Aku menemani Lia berbelanja, memangnya kenapa?," jawab Aurel.

"Kamu bodoh atau gimana Aurel. Ayah kan sudah bilang jangan dekat dekat dengan adik kamu, kenapa kamu malah mendekati nya," bentak Dev.

"Loh, memangnya kenapa kalo aku dekat dengan Lia. Dan juga bukan aku yang mendekati Lia, tapi Lia yang duluan mendekati aku," ucap Aurel.

"Pembohong. Ingat ya Aurel jangan menghasut adik kamu ke jalan yang salah, ayah ingin kamu jangan mendekati nya, karena itu bisa berdampak buruk bagi Lia," ucap Dev.

"Maksudnya ayah apa. Aku sebagai Kaka nya pasti menunjukkan jalan yang benar lah. Lagipula jangan menuntut Lia untuk menjadi pintar, aku tau orang tua mau anak nya menjadi yang terbaik, tapi tidak begitu caranya. Tidak semua anak akan bertahan dan patuh kepada orang tua, suatu saat dia juga bakal mengabaikan perkataan ayah, dan memilih jalan nya sendiri," ucap Aurel.

"Berisik, kamu tau apa, yang kamu tau hanya lah malas malas an dan tidak mempunyai cita cita," ucap Dev seraya menarik rambut Aurel.

"Aku punya kok cita cita. Justru ayah yang menghalanginya aku untuk menggapai nya. Ayah harus tau ini, tidak semua hal harus di beritahukan kepada orang tua, semakin anak itu dewasa dia pasti lebih privasiin hidup nya," ucap Aurel dengan nada kesalnya.

Kesabaran Dev pun habis dan pada akhirnya dia pun menampar Aurel.

"Ayah sudah tidak tahan mempunyai anak seperti kamu, lebih baik kita majukan saja acara pernikahan nya," ucap Dev.

Setelah itu Dev pun keluar dari ruang kerja dan meninggalkan Aurel sendirian.
Aurel pun terduduk lemas dan mulai menangis. Tak lama seorang Pelayan datang dan mengusap usap punggung Aurel.

"Yang sabar ya nona, saya yakin hidup nona akan berubah total, setelah menikah dengan tuan nathan.Ayo saya bantu balik ke kamar," ucap sang Pelayan.

Aurel pun dibantu berdiri oleh Pelayan nya, karena saat itu kaki nya benar benar lemas.

Setelah sampai di kamar, Aurel pun duduk.

"Nona mau makan tidak,"
ucap Pelayan.

"Gak bi, tadi aku udah makan di mall," ucap Aurel.

"Oh, bagus deh, udah ke isi perut nya, jangan sampai sakit ya non, nanti bibi sedih kalo non Aurel sakit," ucap Pelayan.

Aurel hanya membalasnya dengan senyuman.

"Yasudah, bibi mau lanjut kerja ya non, kamu tidur yang nyenyak ya. Oh iya, bibi dengar pernikahan nya akan dimulai 5 hari lagi," ucap Pelayan.

"Oh, gitu ya bi, yaudah makasih ya bi," ucap Aurel.

Pelayan atau yang bisa disebut bibi itu pun menjawabnya dengan anggukan lalu pergi.

"Ya Tuhan, aku berharap sekali, kehidupan aku berubah ketika bersama dengan nya, ku harap Nathan orang yang yang baik, perhatian, jujur, sopan, tidak emosional dan hal baik yang lain," ucap Aurel seraya tersenyum.

Ia pun merebahkan dirinya dan membuka ponsel nya.
Tiba tiba saja ada pesan masuk, namun Aurel tidak mengenali nomer tersebut, ketika ia membuka nya ternyata itu adalah nomer Julia. Julia pun meminta Aurel untuk mengangkat telepon nya.

"Halo, ada apa mama," sapa Aurel lewat telepon.

"Halo juga sayang, kamu lagi ngapain," tanya Julia.

"Gak ngapa ngapain kok ma, Aurel cuma lagi rebahan hehe," ucap Aurel.

"Oh begitu ya, oh ya, ngomong ngomong kamu tau nga tentang acara yang akan dimajukan," tanya Julia.

"Iya, aku tau kok ma," jawab Aurel.

"Mama senang deh bisa dimajukan hari nya. oh ya, ayah kamu bilang, itu kemauan kamu sendiri ya?," tanya Julia lagi.

"Oh, bukan kok ma, itu kemauan dari keluarga Aurel. ibu, ayah, sama Lia gak sabar, jadi meminta untuk dimajukan," jawab Aurel.

"Oh, begitu ya, mama juga gak sabar hehe, oh iya ngomong ngomong besok kamu mau nga pilih pilih baju pernikahan sama mama," ucap Julia.

"Apa ga terlalu cepat ma?," tanya Aurel.

"Ya, engga dong sayang, soalnya kan tinggal beberapa hari lagi," jawab Julia.

"Oh yaudah deh ma, aku ikut aja," ucap Aurel.

"Yasudah, besok, jam 10 mama jemput ya," ucap Julia.

"Siap mama," ucap Aurel.

"Yasudah mama matikan dulu ya telepon nya, selamat malam sayang," ucap Julia.

"Selamat malam juga mama," ucap Aurel.

Telepon pun terputus.
Nomer baru pun mulai bermunculan. Keluarga Fredrick mulai menyimpan nomer Aurel.
Aurel merasa dirinya sangat bahagia. Julia lah kebahagiaan nya, ia merasa sangat di sayang oleh Julia, dan Julia orang yang sangat lembut, Aurel menyukai nya.
Aurel pun mulai menutup matanya perlahan dan tertidur.

~Bersambung~

Up 2x , selamat menikmati ceritanya ^~^
Dan jangan lupa Komen+vote yuk, dukung aku biar tambah semangat.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang