Pagi hari pun tiba, Aurel pun terbangun karena suara telepon yang berdering, dengan kondisi yang masih ngantuk, Aurel pun meraba raba meja yang ada disampingnya. Setelah menemukan nya ia pun langsung mengangkat telepon tersebut.
"Halo, ini siapa?" tanya Aurel.
"Iya halo, masa kamu lupa sih, ini nomer ibu kamu," jawab Vanya lewat telepon.
"Oalah ternyata ibu, ada apa bu tumben nelpon," ucap Aurel.
"Gini, ayah kamu terlibat hutang lagi, jadi mama mau minta bantuan sama kamu," ucap Vanya.
"Ya ampun, hutang apa lagi sih," ucap Aurel.
"Huh, biasalah judi, ibu minta tolong ya transfer 10 juta," ucap Vanya.
"Ya ampun, kalo segitu aku gak ada bu," ucap Aurel.
"Loh, kamu kok pelit banget sih, 10 juta doang loh, kamu kan bisa minta ke suami kamu," ucap Vanya.
Aurel merasakan suara dari ibunya yang sedang marah.
"Bu, aku tau suami aku kaya, tapi ibu gak boleh asal ngomong, aku baru kemarin dikasih uang sama dia untuk kehidupan disini, masa aku harus minta lagi, aku gak enak, terutama nih ya dia juga nyari uang gak semudah yang ibu bayangkan," ucap Aurel.
"Gak usah nasehati ibu, kamu tuh istri nya jadi kamu bebas minta apapun ke dia, dikasih yang kaya harus nya tuh dimanfaatin," ucap Vanya.
"Udah lah Bu, Aurel ngantuk, udah dulu ya dah," ucap Aurel.
Belum sempat ibu nya berbicara, telepon pun sudah diputus oleh Aurel. Karena Aurel tidak ingin diganggu ia pun memutuskan untuk mematikan total handphone nya.
Ia pun langsung berbalik badan dan menatap Nathan yang masih tertidur pulas.
Entah kenapa saat itu Aurel malah mendekati Nathan dan memeluk nya, dan ia lagi lagi pun tertidur.Disisi Lia.
Ia pun bertemu dengan Mona di apartemen nya."Hai kak, gimana kabarnya?" tanya Lia seraya tersenyum.
"Sejauh ini sih baik baik aja. Kalo kamu gimana?" tanya Mona.
"Baik dong," ucap Lia.
"Oh iya, maaf ya kemarin aku gak bisa bantuin, kemarin aku dilarang keluar sama kak Aurel," sambung Lia.
"Santai aja, lagian Kaka kamu bener kok, untung nya kemarin kamu gak dateng, kalo kamu dateng, mungkin akan terjadi sesuatu yang buruk," ucap Mona seraya menghisap rokok nya.
"Eh, kenapa emangnya kak?" tanya Lia.
"Aku baru aja di tiduri oleh laki laki," jawab Mona.
"Loh, terus kak Mona hamil dong?" tanya Lia lagi.
"Lia, aku itu udah berkali kali hamil tapi aku selalu menguguri nya," ucap Mona.
"Yah kak, harusnya gak boleh, kak Mona harusnya menjaga bayi itu dengan baik bukan mengugurkan nya," ucap Lia.
"Iya aku tau, tapi mau gimana lagi, kalo aku punya anak, aku gak bisa membiayai nya, juga laki laki akan jijik pada ku, dan aku tidak akan bisa mendapatkan uang dari mereka lagi," ucap Mona.
"Iya juga ya. Emangnya kak Mona kerja apa sih?" tanya Lia.
"Ya yang tadi, selalu ditiduri oleh laki laki, lumayan loh Lia dapet duit nya banyak," ucap Mona.
"Wah, aku jadi mencoba pekerjaan itu," ucap Lia.
"Ayo lah coba, sesekali nanti aku cariin ya buat kamu, pokoknya khusus untuk kamu harus dibayar dengan sangat mahal, karena gadis cantik seperti kamu gak boleh dijual murah," ucap Mona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...