Aurel pun sedikit mengintip ke arah ruang tamu, ia pun mendapati Nathan yang sedang tertidur. Ia pun lega. Kemudian Aurel pun membantu para pelayan lagi. Setelah beberapa menit berlalu. Akhirnya semua pun berkumpul di meja makan.
"Wah, hari ini mama terasa sangat bahagia," ucap Julia.
Semua dari mereka pun membalas nya dengan senyuman.
"Oh iya, Nathan kemana?" tanya Julia.
"Dia lagi tidur mah di ruang tamu," jawab Aurel.
"Yasudah, kamu bangunin aja dia, kami tunggu disini ya," ucap Julia.
Aurel sebenarnya ingin menolak, tetapi yang menyuruh nya adalah mertua nya. Aurel pun segera menuruti perintah Julia.
Saat sampai, ia pun masih melihat Nathan yang tertidur dengan pulas. Tapi mau tidak mau dia harus membangunkan nya."Nathan, bangun," ucap Aurel.
"5 menit lagi," ucap Nathan.
"Kelamaan itu, kamu udah ditunggu mama," ucap Aurel.
"Iya iya, bentar, aku mau ngumpulin energi dulu," ucap Nathan.
Aurel pun diam dan memilih untuk mengambil air putih untuk Nathan.
"Ini diminum dulu, biar gak pusing," ucap Aurel.
Nathan pun perlahan lahan akhirnya mulai duduk. Ia pun meminum air putih yang diberikan oleh Aurel tadi.
"Kemeja kamu bau alkohol nih, ganti dulu sana," ucap Aurel.
"Iya, kamu balik aja dulu, nanti aku nyusul," ucap Nathan.
"Baiklah," ucap Aurel.
Tanpa basa basi, Aurel pun langsung pergi.
Saat ia masuk kembali, semua orang penuh dengan senyuman. Aurel pun ikut senang melihat nya."Mereka kelihatan bahagia banget," gumam Aurel.
Ia pun melihat ke arah Julia yang sedang melambaikan tangan nya ke Aurel.
Aurel pun langsung menghampiri Julia."Nathan nya udah bangun?" tanya Julia.
"Udah kok mah, dia lagi ngisi nyawa dulu," jawab Aurel.
"Ya ampun, kebiasaan sekali. Yaudah kamu cepat duduk ya. Makasih udah bangunin ya," ucap Julia.
"Iya mah," ucap Aurel.
Aurel pun duduk disalah satu bangku kosong dekat Neal dan Riel. Mereka pun mengobrol seraya tertawa riang. Hingga Nathan pun datang dan melihat pemandangan itu.
"Kami terlalu sibuk hingga tak pernah berkumpul seperti ini," ucap Neal.
"Sepertinya susah untuk meluangkan waktu ya," ucap Aurel.
"Ya benar. Dari kami semua, belum ada yang pernah meluangkan waktu buat berdua bersama kekasih ataupun keluarga," ucap Neal.
Aurel pun mengangguk anggukan kepalanya. Dan tanpa mereka sadari Nathan pun sudah ada dibelakang mereka. Nathan pun menepuk pundak Neal yang saat itu sedang asik mengobrol.
"Eh, sejak kapan ada disini bro," ucap Neal.
"Baru dateng kok," ucap Nathan.
Riel dan Aurel pun terdiam dan tak berani melihat kebelakang.
"Oh iya. Riel cepat pindah, seharusnya saya yang di samping dia," ucap Nathan.
"B-baiklah, maaf menggangu," ucap Riel dengan gugup.
Kini Nathan pun duduk di samping Aurel. Dan Aurel pun masih merasakan bau alkohol yang tidak terlalu menyengat dari tubuh Nathan.
"Oh iya, kamu liat kan suasana nya. Mereka terlihat sangat bahagia," ucap Aurel yang sedang berusaha mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...