Keesokan harinya.
Nathan terpaksa harus pergi di pagi hari, karena ia masih harus mengintrogasi Alyssa dan bawahan nya."Aku pergi dulu ya," ucap Nathan.
"Iya, hati hati dijalan," ucap Aurel seraya tersenyum.
Aurel akhirnya tinggal sendirian, ia pun memilih untuk berlatih berjalan.
"Ayo nona, kamu pasti bisa!" Seru Grace.
"Benar tuh, nona pasti bisa berjalan lagi," seru Nai.
"Aku gak yakin, kaki ku masih terlalu lemas," ucap Aurel.
"Nona harus yakin. Ayo saya bantu lagi," ucap Grace.
Akhirnya Aurel pun terus terusan mencoba untuk terus berjalan. Selama ia mencoba, ia baru bisa berjalan sambil memegang tembok.
"Itu hasil yang bagus," ucap Dea.
"Benar! Selamat ya nona, saya yakin tuan Nathan akan senang melihat nya," ucap Grace.
"Hehe. Terimakasih banyak ya sudah membantu," ucap Aurel seraya tersenyum tipis.
"Iya sama sama nona," ucap mereka bertiga.
Setelah itu, mereka kembali bekerja, dan Aurel kembali sendirian. Tetapi ia memanfaatkan waktu itu dengan terus berlatih mengelilingi ruangan. Hingga Aurel pun lelah dan memutuskan untuk duduk di sofa dekat kolam renang.
"Wah segar sekali!" teriak Aurel.
"Kayaknya kalo berenang segar deh," gumam Aurel.
Sore hari.
Neal dan Riel dibawa oleh Nathan untuk main ke rumahnya."Aku datang, sayang!" teriak Neal.
"Wah, selamat datang," sapa Nai
"Aurel nya mana?" tanya Nathan.
"Dia ada di luar tuan," jawab Nai.
Nathan pun langsung pergi ke luar, untuk mengecek keberadaan Aurel. Namun, tidak ada siapa siapa. Ia pun balik ke dalam.
"Nai, dia tidak ada di luar," ucap Nathan.
"Tapi, tadi dia sedang berlatih berjalan. Sebentar saya bantu cari ya," ucap Nai.
"Kenapa gak telepon aja," ucap Riel.
"Oh iya, bentar deh," ucap Nathan.
Saat Nathan menelpon, panggilan nya memanggil. Dan tidak berhasil terjawab.
"Ya Tuhan, aku jadi khawatir, dia kemana sih," gumam Nathan.
"Hem, apa kita harus memanggil polisi?" tanya Riel.
"Tidak usah, lebih baik kita cari dulu," ucap Nathan.
"Baiklah, aku akan bantu cari dia ya," ucap Riel.
Nathan hanya membalas nya dengan mengangguk. Pencarian terus berlanjut. Hingga malam pun tiba, Aurel masih belum di ketemukan.
"Nathan, kurasa kita lanjutkan besok saja, ini sudah larut, menemukan nya juga akan susah," ucap Mona.
Nathan hanya diam dan tak membalas sepatah kata pun.
"Besok aku bakal kesini lagi ya. Dah," ucap Mona seraya merangkul Lia.
"Baiklah, besok tolong bantu lagi ya," ucap Lia dengan raut wajah yang sudah pucat.
"Iya. Kamu mending istirahat dulu ya, besok kita ketemu lagi," ucap Mona.
Lia pun mengangguk.
Kini dirumah hanya sisa mereka mereka saja. Lia, Neal dan Riel memutuskan untuk menginap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...