Aurel pun memutuskan untuk kembali ke kamar nya. Di dalam kamar, ia merasa hati nya saat itu sakit sekali, ia tidak tau harus berbuat apa. Dari dulu ia selalu merasa dikucilkan di keluarga nya, Aurel merasa ingin menghilang, tetapi ia merasa itu hal yang mustahil. Sejauh apapun Aurel pergi, ayah nya akan mengetahui lokasi dimana ia berada. Aurel pun memutuskan untuk tidur, karena tiba tiba kepala nya merasakan pusing yang hebat.
"Kak, kak bangun," ucap Lia
"Loh, kenapa kamu kesini, gak biasanya," ucap Aurel.
"Ya ampun, justru aku yang seharusnya nanya, dari pagi gak bangun bangun, aku mau ngajak ke mall loh kak, temenin yuk," ucap Lia.
"Eh emang ini jam berapa?" tanya Aurel yang sedang keheranan.
"Ini jam 4 sore," jawab Lia.
"Ya ampun, kok bisa sih, aku gak mungkin tidur selama itu," ucap Aurel heran.
"Udah jangan dipikirin, temenin Lia jalan jalan yuk, ayah lagi sibuk, ibu juga lagi sibuk huh," ucap Lia.
"Oh, yaudah deh tunggu bentar ya Kaka mau mandi dulu," ucap Aurel.
Lia hanya membalas nya dengan anggukan.
Beberapa menit kemudian Aurel pun sudah siap."Ayo dek berangkat," ucap Aurel.
"Ayo," jawab Lia.
Mereka pun berangkat dengan menggunakan mobil Aurel.
Diperjalanan Aurel pun melihat adik nya yang sedari tadi senyum senyum."Dek, kamu ga tertarik sama Nathan?" tanya Aurel secara tiba tiba.
"Loh emang nya kenapa kak," jawab Lia.
"Oh gapapa, aku soalnya ga tertarik sama Nathan, dia cuek," ucap Aurel seraya fokus mengendarai mobil.
"Aduh sifat kayak gitu pasti berubah deh, Nathan juga kalo merasa jatuh cinta sama kamu, pasti dia bakal jadi perhatian ke Kaka," ucap Lia.
"Ah masa si. Kaka ragu deh, kalo nga, kamu aja yang nikah sama dia dek," ucap Aurel.
"Sama Nathan? Ah gak mau dia bukan tipe aku. Lagipula kan ayah yang menjodohkan Kaka dengan dia, Kaka harus nurut, terima aja, pasti sesuai ekspektasi Kaka kok," ucap Lia meyakinkan Aurel.
Aurel yang mendengar perkataan itu hanya bisa diam, dia sekarang hanya bisa pasrah dengan takdirnya. Karena ia pikir hanya itu jalan satu satunya.
Sesampainya di mall
Mereka pun berencana untuk belanja pakaian terlebih dahulu."Ayo silakan dipilih kakak," ucap Karyawan yang ada disana.
Lia dan Aurel pun hanya membalas nya dengan anggukan dan senyum tipis.
"Kak, ini cocok gak si buat Kaka. Kayak nya bagus kalo dipakai pas ngedate sama kak Nathan," ucap Lia.
"Apa sih, jangan bahas bahas dia, Kalo kamu mau beli, beli aja sendiri buat kamu," ucap Aurel dengan nada kesal nya. Lalu pergi meninggalkan Lia.
Lia hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dari Kaka nya.
Disisi lain, Aurel berencana untuk menaiki mood nya.
Ia pun memutuskan untuk berhenti sebentar dan melihat ke arah toko toko yang ada. Dan kaki Aurel pun tiba tiba di injak oleh seseorang."Aduh, hey bisa hati hati nga sih," ucap Aurel dengan nada kesal nya.
"Oh maaf ya, aku tidak sengaja," Ucap orang tersebut.
Saat Aurel melihat wajah nya, ia merasa tidak asing. Dan ya, dia adalah Nathan.
"Loh dia kan," gumam Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...