Di perjalanan
"Aurel," ucap Nathan.
"Kenapa?" tanya Aurel.
"Lupakan soal tadi, yang dikatakan oleh Neal itu benar, tapi itu saat awal aku mengenal mu, tapi sekarang aku sudah menyukai mu," ucap Nathan seraya fokus menyetir mobil.
Aurel hanya menghela nafasnya dan menundukkan kepalanya.
"Kamu percaya kan?" tanya Nathan.
"Percaya kok, tapi kalo seandainya kamu gak suka sama aku, ya gapapa soalnya emang tujuan kita dari awal gitu kan, gak boleh suka satu sama lain," ucap Aurel.
"Ya. Ngomong ngomong soal Mona dia hanya lah karyawan di kantor ku," ucap Nathan.
"Oh," singkat Aurel.
Aurel hanya bisa diam dan memendam perasaan sedih nya. Nathan pun memutuskan untuk tidak langsung balik ke rumah tapi malah jalan jalan. Mereka pun melewati sebuah festival yang masih belum dibuka.
"Nanti malam kita kesini ya, mau gak?" tanya Nathan.
"Terserah kamu aja, takutnya nanti malem kamu sibuk," jawab Aurel.
"Sibuk ngapain? Kamu tau sendiri kan aku sering dirumah," ucap Nathan.
"Iya iya," ucap Aurel.
"Sebelum pulang kamu mau beli jajanan dulu gak?" tanya Nathan.
"Boleh boleh, ayo kita beli yang pedes pedes," jawab Aurel.
"Ayo," ucap Nathan.
Mereka pun mencari beberapa cemilan untuk dibawa ke rumah.
Sesampainya di rumah
"Aku pulang," ucap Aurel.
Mansion itu pun terasa sangat sepi, dan Julia juga tidak berada dirumah.
"Ayo Nathan makan disini aja sambil nonton tv," ucap Aurel.
"Iya, bentar aku mau ambil mangkuk dulu," ucap Nathan.
Setelah semua sudah disiapkan mereka pun menyantap makanan tersebut.
"Aduh ini mah panas bukan pedes," ucap Aurel.
"Tapi kalo tunggu dingin nanti gak enak," ucap Nathan.
"Betul, udah ayo kita makan aja, tapi pelan pelan," ucap Aurel.
Mereka pun perlahan lahan menghabiskan semua makanan yang mereka beli. Tak terasa waktu pun menunjukkan pukul 2 siang.
"Aurel, nanti kalo misalnya kamu udah gak nyaman dirumah ini, bilang aja ya, nanti kita sementara pindah ke rumah nenek aku aja dulu," ucap Nathan.
"Emangnya gapapa?" tanya Aurel.
"Gapapa dong, dia malah senang kalo ramai orang. Kemarin pas acara nikahan dia gak bisa datang karena lagi sakit," ucap Nathan.
"Oh yaudah, berarti nanti habis pulang dari festival kita kesana aja mau gak, sekalian jenguk," ucap Aurel.
"Boleh boleh, nanti beli oleh oleh dulu ya buat dia," ucap Nathan.
"Itu harus dibawa sih, apalagi dia lagi sakit, dan aku juga belum pernah ketemu sama dia, jadi, pertemuan kami harus berkesan," ucap Aurel seraya tersenyum.
"Bisa aja kamu, yasudah aku mau mandi dulu ya," ucap Nathan.
"Iya," ucap Aurel.
Sebelum pergi Nathan pun membisikkan 1 kata.
"Nanti dandan yang cantik ya," bisik Nathan.
"Harus ya?" tanya Aurel.
"Ya harus dong, kan aku mau bawa kamu ke tempat lain juga," ucap Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...