Pagi hari pun tiba. Sinar matahari mulai memasuki kamar. Aurel perlahan lahan membuka matanya. Saat nyawa nya terkumpul, Aurel pun mulai membuka selimut. Saat ia membuka nya ia pun terkejut.
"Loh, kok aku gak pake baju," ucap Aurel.
Ia pun mulai mengingat ingat kejadian semalam.
"Sialan, gimana ini, gimana kalo nanti aku hamil," ucap Aurel seraya meremas selimut nya.
Ia pun menengok ke segala arah. Dan ternyata Nathan tidak berada disana. Aurel pun langsung buru buru ke kamar mandi, walaupun ia sedikit kesusahan berjalan. Saat selesai mandi, Aurel memutuskan untuk menonton televisi.
Saat sedang menuju kesana ia bertemu Grace, Grace saat itu kebingungan karena Aurel berjalan tidak seperti biasanya."Nona, kamu gapapa?" tanya Grace.
"Oh, iya aku gapapa kok," jawab Aurel seraya tersenyum.
"Baiklah, tapi nona terlihat tidak baik baik saja, saya bantu turun ya, Nona," ucap Grace.
"Baiklah, maaf ya merepotkan," ucap Aurel.
Grace pun membantu Aurel jalan sampai ke ruang tamu.
"Terimakasih banyak ya," ucap Aurel seraya tersenyum.
"Iya sama sama, nona," ucap Grace.
"Oh iya, kamu ngeliat kucing kucing saya gak?" tanya Aurel.
"Oh, tadi kucing nya lagi dimandiin sama tuan Nathan. Mumpung matahari lagi terik," jawab Grace.
"Oh begitu ya," ucap Aurel.
"Yasudah, saya kembali bekerja ya," ucap Grace.
Aurel hanya membalasnya dengan anggukan. Ia pun hanya menonton televisi sampai Berjam jam, karena ingin berjalan aja susah.
Beberapa menit kemudian.
Bel yang berada di pintu pun berbunyi, Grace dengan cepat langsung membukakan nya."Selamat datang," ucap Grace.
"Huh, kamu lagi kamu lagi, bisa gak kalo jadi pelayan jangan caper," ucap Alyssa.
"Maaf, tugas saya memang seperti ini, saya gak ada niatan untuk caper," ucap Grace.
"Huh, sudahlah, minggir sana," ucap Alyssa seraya menabrak bahu Grace.
Dari dalam Aurel mendengar nya, karena jarak antara ruang tamu dan pintu masuk sangat dekat. Mereka pun sempat bertatapan, Alyssa justru menghampiri Aurel.
"Dimana Nathan?" tanya Alyssa seraya memegang dagu Aurel.
"Em, dia lagi mandiin kucing," jawab Aurel.
"Terus tempat nya dimana?" tanya Alyssa dengan nada kesalnya.
"Aku gak tau, aku baru aja bangun," ucap Aurel.
Alyssa yang Sudah merasa kesal pun memilih untuk meninggalkan Aurel.
Tak lama dari itu, Grace pun datang."Nona, seharusnya kamu jangan memberitahu nya," ucap Grace.
"Sudahlah, tidak apa," ucap Aurel.
Di halaman belakang.
Nathan sibuk mengeringkan kucing kucing itu. Karena mereka malah berlarian.
Beberapa menit kemudian."Sayang, kamu disini ya," ucap Alyssa.
"Kamu ngapain kesini?" tanya Nathan.
"Ya kenapa? Emang nya gak boleh, aku kan pengen ketemu kamu," ucap Alyssa.
"Aku lagi sibuk," ucap Nathan.
"Sibuk apaansi, udah gak usah ngurusin kucing, mereka itu bau dan kotor," ucap Alyssa seraya menendang salah satu kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...