Waktu pun terus berjalan. Dan malam hari pun tiba, karena merasa bosan akhirnya Aurel memutuskan untuk menonton tv saja sambil nunggu Neal pulang. Tak lama dari itu Fredrick dan Julia pun pulang seraya membawa beberapa plastik belanjaan, Aurel pun bangun dari duduknya dan membantu mereka menaruh barang barang tersebut.
"Makasih ya Aurel," ucap Fredrick.
"Iya sama sama ayah," ucap Aurel.
"Oh iya, kami beliin pakaian dan berbagai macam rok dan celana buat kamu, dipakai ya," ucap Julia seraya memberikan kantong plastik besar.
"Ya ampun, tapi mah ini banyak banget," ucap Aurel.
"Ya gapapa dong, kan ini hadiah buat kamu," ucap Julia.
"Makasih banyak mama, papa," ucap Aurel seraya tersenyum.
"Oh iya Aurel ngomong ngomong, kamu udah melakukan malam pertama kamu belum?" tanya Fredrick seraya merangkul Aurel.
"Ah, itu belum, soalnya kemarin Nathan tidur di mobil, jadi kami belum bisa melakukan nya," jawab Aurel.
"Mama harap kamu cepat cepat punya anak, mama gak sabar mau gendong cucu mama," ucap Julia.
Aurel pun hanya bisa tersenyum tipis dan merasa sedih, karena ia merasa benar benar sudah mengecewakan mereka berdua. Aurel tentu tidak akan melakukan hubungan itu dengan Nathan, karena Nathan akan menolaknya.
"Oh iya mah, makan malam hari ini biar aku yang masak ya," ucap Aurel.
"Eh gak usah, kamu nonton TV aja, masak itu bikin capek tau," ucap Julia.
"Gapapa mah, tadi pagi aku juga masak buat Nathan, dan dia bilang aku harus masak buat makan malam, karena mama papa dan Neal belum merasakan nya," ucap Aurel.
"Oh gitu ya, pasti enak nih, yaudah ayo kita masak, mama bantu bantu ya," ucap Julia.
"Aku ikut bantu ya," ucap Fredrick.
"Iya iya, ayo," ucap Julia.
Sambil menunggu kedatangan Neal, mereka bertiga pun memasak makanan untuk makan malam. Nathan yang saat itu sedang di dalam kamar, ia pun memutuskan untuk keluar, karena aroma makanan tercium dari dalam kamar nya.
"Wah, sudah rame ya. kalian masak apa?" tanya Nathan.
"Ada deh, kamu tunggu aja," jawab Julia.
Nathan pun mengangguk anggukan kepalanya, dan duduk di meja makan seraya memainkan handphone nya.
"Mah, aku mau buat dessert nya ya," ucap Aurel.
"Iya sayang, bikin aja apa yang kamu suka," ucap Julia seraya tersenyum.
Aurel pun mulai membuat adonan kue, yang nantinya didalam kue diberi lelehan coklat.
Beberapa menit kemudian, Neal akhirnya pulang."Aku pulang," ucap Neal seraya menghampiri kedua orangtuanya.
"Selamat datang sayang," ucap Julia seraya mengecup kening Neal.
Neal pun menghampiri Aurel yang sedang sibuk memukul mukul adonan.
"Aurelia, kamu mau buat apa nih?" tanya Neal dari belakang Aurel.
"Aku mau bikin kue kak, cobain ya nanti. Oh iya, kak Neal suka kue coklat kan," ucap Aurel memastikan.
"Aku suka kok," ucap Neal.
Neal pun pindah ke samping Aurel dan menatapi wajah nya.
"Kamu lagi masak aja cantik, kok bisa sih?" tanya Neal.
"Semua perempuan juga cantik kok, bukan aku doang," Jawab Aurel.
"Tapi kamu lebih cantik dari mereka," ucap Neal seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...