Part 31

102 2 0
                                    

Aurel pun menundukkan pandangan nya dan diam.

"Oh iya, aku tadi dengar percakapan kalian. Nanti sore aku ikut ya," ucap Nathan.

"Gak,"ucap Aurel.

Setelah mengucapkan itu, Aurel pun berdiri sambil berjalan perlahan. Nathan yang heran pun langsung menarik nya.

"Kamu kenapa sih?" tanya Nathan.

"Gak kenapa napa kok," jawab Aurel.

"Ya terus kenapa aku gak dibolehin ikut? Aku kan ingin bertemu dengan orang tua mu," ucap Nathan.

"Nathan, nanti aku merasa gak enak. Kamu gak perlu kok ketemu sama mereka," ucap Aurel.

"Kenapa?" tanya Nathan.

"Aku gak bisa ngejelasin," jawab Aurel.

"Aku gak mau tau, pokoknya nanti sore aku ikut. Lagipula pekerjaan aku juga sudah selesai," ucap Nathan.

"Terserah kamu aja deh," ucap Aurel.

Ia pun langsung menghempaskan tangan Nathan dan langsung meninggalkan nya sendirian.
Saat Aurel masuk, ia pun disambut oleh senyuman nya Riel.

"Halo Aurel, kamu darimana aja, aku nyariin kamu loh," ucap Riel.

"Hehe, maaf, aku baru nyari angin diluar," ucap Aurel.

"Oh, yasudah, ikut aku yuk, aku baru aja beli beberapa manisan, kurasa kamu akan menyukai nya," ucap Riel.

Aurel pun mengangguk anggukan kepalanya dan mengikuti Riel. Dan ternyata Riel mengajak nya ke kolam renang.

"Kenapa disini?" tanya Aurel.

"Ya karena, aku hanya takut tuan Nathan melihat kita berdua," jawab Riel.

"Ya ampun, padahal gapapa loh, dia juga gak berani negur," ucap Aurel.

"Ya, mungkin aku yang terlalu ketakutan. Terima lah hadiah dari ku," ucap Riel seraya memberikan kotak yang dihias oleh pita.

"Aku buka sekarang ya," ucap Aurel.

"Jangan, nanti aja, didalam nya ada secarik kertas yang berisi sebuah kata kata. Nanti kamu chat aku ya kalo udah liat kertas itu," ucap Riel.

"Hem, aku jadi penasaran. Baiklah aku akan menunggu malam," ucap Aurel seraya tersenyum.

Aurel pun menghabisi waktunya bersama dengan Riel. Hingga Riel dan yang lain harus segera balik ke rumah nya.

"Yah, kita kapan ketemu lagi," ucap Aurel dengan wajah sedih nya.

"Maaf ya, aku gak bisa berjanji. Tapi aku yakin kita bisa ketemu lagi," ucap Riel.

Aurel tak berani untuk memeluk Riel. karena ia masih menghargai Nathan yang saat itu ada disana.
Tiba tiba Neal pun mendekati Aurel dan merangkul nya.

"Yo, jangan kangen sama aku ya," ucap Neal.

"Haha, kalo kangen gimana?" tanya Aurel seraya tersenyum.

"Gimana ya? Telepon aku aja," jawab Neal.

"Baiklah. Kak Neal sehat sehat ya, sempetin waktu buat istirahat," ucap Aurel.

"Iya, tenang aja. Aku juga berharap kamu baik baik disini, kalo Nathan nge lukain kamu, bilang aja ya," ucap Neal.

"Iya," ucap Aurel.

Neal pun mengelus rambut Aurel dan langsung pergi ke dalam mobil bersama Riel.

"Nenek pulang dulu ya, jaga kesehatan kamu," ucap Nenek.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang