Di perjalanan terasa sangat sunyi. Karena mereka berdua sama sama canggung. Tak lama kemudian, Aurel mendapatkan telepon dari Lia.
"Halo, kenapa," ucap Aurel.
"Kamu udah nyampe mana kak?" tanya Lia lewat telepon.
"Aku gak tau nama jalan nya. Tapi bentar lagi sampe kok," ucap Aurel.
"Yasudah deh, hati hati ya," ucap Lia.
"Iya," ucap Aurel.
Telepon pun terputus. Kini Aurel fokus melihat ke arah jalanan, ia pun baru menyadari kalau hari itu langit sangat mendung.
"Aurel," ucap Nathan.
"Ada apa?" tanya Aurel.
"Kita gak telat kan," ucap Nathan.
"Gak kok, tenang aja," ucap Aurel.
Nathan pun mengangguk pelan. Dan kemudian ia pun mulai fokus mengendarai lagi. Jarak pun mulai semakin dekat. Tetapi hujan sudah turun membasahi kota tersebut. Nathan pun memutuskan untuk menuruni Aurel di depan rumah yang memiliki atap lebar.
"Nathan, mobilnya di parkir di sini aja. Hujan nya deras banget loh, nanti baju kamu basah," ucap Aurel.
"Jangan," ucap Dev yang saat itu muncul dari arah belakang.
"Taruh mobilnya di parkiran. Jangan mencoba coba untuk melanggar aturan disini," ucap Dev.
"Tapi ayah, hujan nya sangat deras," ucap Aurel.
"Udah lah Aurel, kamu masuk aja dulu. Aku gak bakal kehujanan kok," ucap Nathan seraya tersenyum tipis.
Aurel pun diam dan mobil pun mulai berjalan ke parkiran. Aurel pun ditarik dengan sangat kasar oleh sang ayah.
"Kamu ngapain bawa dia kesini?" tanya Dev dengan wajah kesalnya.
"Dia hanya ingin menemani aku, lagian apa salah nya? Dia kan suami aku ayah," jawab Aurel.
Saat mereka sedang beradu mulut. Vanya dan Lia pun datang.
"Ada apa ayah?" tanya Vanya.
"Dia membawa Nathan kesini," ucap Dev.
"Ya ampun, ngapain bawa dia segala sih. Tapi gapapa, malam ini aku harus menghabiskan duit nya," ucap Vanya.
"Ibu, jangan," ucap Aurel.
"Berisik, ibu gak minta sama kamu ya. Udah ayo ayah kita ke ruang makan dulu, ada yang ingin mama bicarakan," ucap Vanya.
Mereka berdua pun pergi, dan kini sisa Lia dan Aurel. Tiba tiba saja, Lia langsung memeluk Aurel dengan sangat erat.
"Syukurlah, syukurlah," gumam Lia.
"Kamu kenapa dek?" tanya Aurel.
"Aku hanya takut mereka berhasil melakukan nya," jawab Lia secara tidak sengaja.
"Hah, melakukan apa?" tanya Aurel.
"Eh, bukan apa apa kok kak," jawab Lia seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...