Part 36

116 2 0
                                    

  Angin mulai bertiup kencang. Cuaca saat itu mewakili perasaan Alyssa.

"Sial, ini gak boleh terjadi. Nathan hanya milik gw," ucap Alyssa seraya meremas rambut nya.

"Gw harus bunuh dia, gimana pun caranya gw harus bunuh dia," ucap Alyssa.

Alyssa pun tersenyum licik. Pikiran jahat pun mulai menutupi otak nya.

  Di malam hari yang sangat tenang
Alyssa pun mengunjungi rumah Mona. Ya dia adalah mantan Nathan. Dia pun mengetuk pintunya.

"Ya sebentar," ucap Mona dari dalam.

Saat Mona membuka pintu, raut wajah nya pun berubah.

"Mau ngapain lu datang kesini?" tanya Mona dengan wajah tidak senang.

"Tenang, gw disini mau ngobrol ngobrol sama lu kok. Sebelum itu izinin gw ke dalam dulu ya," ucap Alyssa.

"Gak, enak aja lu. Lu aja penghancur hubungan gw sama Nathan," ucap Mona.

Namun dengan bujukan Alyssa. Mona pun terpancing. Alyssa berhasil masuk ke rumah Mona.

"Modern sekali ya," gumam Alyssa.

"Cepat, mau ngomong apa. Gw gak banyak waktu," ucap Mona.

"Baiklah, gini. Lu tau sesuatu gak. Nathan itu sebenarnya udah punya istri, dan ternyata kita ini hanya dijadikan simpanan nya," ucap Alyssa.

"Oh, begitu ya," ucap Mona.

"Kok, reaksi lu biasa biasa aja?" tanya Alyssa.

"Ya terus? Gw harus gimana, toh Nathan juga mantan gw, buat apa gw mikirin hal itu. Gw sih gak peduli dijadiin simpanan, yang penting gw dapet duit," jawab Mona.

"Loh, kok gitu, lu harusnya mikir, selama ini lu diselingkuhi sama dia," ucap Alyssa.

"Terus, gw harus ngelakuin apa?" tanya Mona.

"Lu harus bunuh istrinya," jawab Alyssa.

"Wah, gila juga lu ya. Emang nama istri nya siapa?" tanya Mona lagi.

"Aurel, ya gw hanya tau nama depan nya. Selanjutnya gw bakal nyari nama belakang, atau nga gw ketemuan sama orang tua si perempuan itu," ucap Alyssa.

Tiba tiba, dari area dapur pun terdengar suara gelas pecah.
Mona yang panik pun langsung mengecek nya.

"Maaf, kak Mona," ucap Lia seraya gemetaran.

"Ya ampun, kamu toh. Gapapa ayo duduk sama kaka yuk, ada tamu di luar. Sini biar Kaka yang bawain minuman nya," ucap Mona seraya tersenyum.

Lia pun mengangguk. Akhirnya Lia pun jadi ikut duduk bersama mereka.

"Ada yang pengen dibicarain gak. Gw lagi sibuk nih," ucap Mona.

"Gw pengen lanjutin sih. Tapi dia siapa?" tanya Alyssa seraya menunjuk ke arah Lia.

"Dia, dia udah gw anggap jadi adek, atau bisa dibilang juga sahabat," ucap Mona seraya merangkul Lia.

"Cantik juga. Ya kurasa hanya sampai disini. Kalo lu berminat dengan percakapan tadi. Hubungi gw," ucap Alyssa.

Alyssa kemudian keluar dari rumah Mona. Lia pun menghela nafas nya.

"Dia mau bunuh orang ya?" tanya Lia.

"Oh, kamu dengar percakapan kami ya," ucap Mona.

"Iya kak, maaf ya," ucap Lia.

"Gapapa kok. Ya, dia baru buat rencana," ucap Mona.

"Terus, kak Mona mau jadi pembunuh juga?" tanya Lia.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang