Part 48

78 1 0
                                    

  Kaki Dev yang terkena peluru pun lemas, dan langsung terjatuh ke laut.

Mereka pun baru menyadari kalau disekitar mereka banyak orang. Terjadi lah tembak menembak. Anggota dari Alyssa mulai berjatuhan, Alyssa pun sudah tergeletak di tanah. Tetapi, karena semua sedang lengah, Alyssa dengan sekuat tenaga mengambil senjata nya dan menembakkan peluru nya ke tali yang sedang mengikat Aurel. Alhasil Aurel pun ikut terjatuh ke laut.

"Nathan, tangkap Aurel!" teriak Mona.

Nathan yang baru menyadari nya pun langsung panik. Ia pun juga ikut terjun ke laut mencari Aurel. Nathan terus menerus berenang sampai menemukan Aurel. Namun Tuhan belum mengizinkan nya. Nathan yang kelelahan pun langsung beristirahat di daratan dan langsung tertidur.

  Pagi hari pun tiba.
Nathan terbangun dari tidurnya. Ia pun memperhatikan sekitarnya.

"Aurel, dimana dia," ucap Nathan seraya berjalan sempoyongan.

Warga sekitar yang melihat hal itu jadi ngeri dan mengira bahwa Nathan sedang mabuk. Tapi, untungnya, ada salah satu wanita yang menolong nya dan mengajak Nathan untuk mampir ke rumah nya dulu.

"Ayo di minum dulu teh nya," ucap Paula.

"Gak, terimakasih," ucap Nathan.

"Kamu teh kenapa? Kamu kayaknya terdampar ya?" tanya Paula.

"Yah, kurasa begitu. Saya kehilangan istri saya," ucap Nathan.

"Ya ampun, kasian sekali," gumam Paula.

"Kamu punya fotonya gak? Kali aja saya bisa bantu," ucap Paula.

"Foto? Sebentar," ucap Nathan seraya mengeluarkan dompet nya yang sudah basah.

"Dari wajah nya, kayak gak asing ini," ucap Paula.

"Benarkah? Ibu ngeliat dia dimana?" tanya Nathan.

"Bentar saya ingat ingat dulu," ucap Paula.

Akhirnya Nathan pun menunggu Paula yang sedang berpikir.
1 jam kemudian.

"Ya ampun! Ini teh si wanita itu!" ucap Paula dengan keras.

"Siapa? Ibu kenal?" tanya Nathan lagi.

"Iya, atuh kasian sekali dia. Semalam saya baru pulang dari nyari ikan. Nah saya ngeliat wanita ini hampir di lecehkan sama seorang bapak bapak tua. Untung saja warga sudah memukuli nya, dan sekarang si bapak bapak itu meninggal," ucap Paula.

"Bu? Ini serius kan? Wanita itu pakai baju tidur warna biru tua bukan?" tanya Nathan lagi.

"Nah iya benar," ucap Paula.

"Sekarang dia dimana?" tanya Nathan lagi.

"Dia sudah dikirim ke rumah sakit x, kamar nya di ruang 102. Mendingan ya, kamu segera kesan," ucap Paula.

"Baiklah, terimakasih banyak bu," ucap Nathan.

"Iya, hati hati ya," ucap Paula.

Nathan hanya mengacungkan jempol nya. Dengan kakinya, Nathan pun berlari sampai ke rumah sakit x. Saat sampai Nathan langsung masuk dan meminta izin kepada dokter. Setelah dapat izin Nathan langsung masuk ke kamar 102.

"Ya Tuhan," gumam Nathan.

Yang dilihatnya saat itu memang benar Aurel, tapi Nathan terkejut karena kondisi Aurel yang sangat mengenaskan. Tetapi saat itu Aurel sudah sadar.

"Aurel? Kamu masih kuat kan?" tanya Nathan.

Aurel hanya diam seraya memandangi wajah Nathan. Mata Aurel pun sudah berair.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang