Aurel dan Nathan pun sontak terkejut. dan Aurel pun mulai kesal.
Ia pun langsung menarik lengan Lia untuk keluar dari ruang makan."Masuk ke kamar," ucap Aurel.
"Kakak gila ya?, Jelas jelas dia lagi butuh bantuan aku," bantah Lia.
"Bantuan apa? Jelas jelas kamu dijebak sama dia, kalo kamu dikunci di kamar sama laki laki gimana! Masa depan kamu bakal hancur Lia," Bentak Aurel.
"Kok udah berprasangka buruk gitu, dia itu lagi mabuk berat sampe pingsan, ya jadi siapa lagi yang harus nolongin dia," ucap Lia dengan nada kesalnya.
Mereka pun hampir bertengkar tetapi Nathan dengan cepat memisahkan mereka.
"Hey, sudah sudah!" bentak Nathan.
Mereka seketika pun terdiam dan saling bertatapan sinis.
"Lia, kamu harus mendengarkan perkataan kakak mu, kalo kamu gak bisa mendengarkan nya, pergi dari sini, jangan pernah menginjak lantai rumah ini lagi," ucap Nathan.
Lia pun menghela nafas nya dengan kasar, lalu ia pun langsung pergi ke kamar nya.
"Udah ayo kita makan lagi, lupakan soal tadi," ucap Nathan seraya mengelus punggung Aurel.
Aurel pun mengangguk dan kemudian mereka pun kembali lagi.
Tetapi saat Aurel masuk, para pelayan pun terdiam dan menatap Aurel ."Ayo dilanjutkan makan nya," ucap Aurel seraya tersenyum tipis.
"Apa nona baik baik saja?" tanya salah satu pelayan.
"Oh, aku baik baik saja kok, tadi hanya permasalahan kecil, udah ayo makan lagi," jawab Aurel.
Mereka semua pun merasa lega dan akhirnya lanjut makan.
Setelah selesai Aurel pun langsung disuruh tidur oleh Nathan, tetapi Aurel pun keras kepala, ia malah pergi menonton tv."Hem, nonton Disney enak kali ya," ucap Aurel.
Aurel pun memutuskan untuk mengambil selimut, minuman, dan beberapa cemilan, ia pun berencana untuk begadang sambil menonton film film kartun.
Saat Aurel sibuk mencari selimut, Nathan pun datang."Kamu cari apa?" tanya Nathan.
"Hem, aku lagi cari selimut nih," jawab Aurel.
"Loh, buat apa, kan di kasur udah ada selimut," ucap Nathan.
"Aku mau tidur di ruang tamu sambil nonton film film Disney," ucap Aurel.
"Wah, kayak nya seru, aku boleh ikutan gak?" tanya Nathan.
"Boleh kok boleh, tapi bawa selimut sendiri ya, aku gak mau berbagi, soalnya udara nya dingin" ucap Aurel seraya tersenyum.
"Iya iya, tapi nanti ya, aku masih ada kerjaan, nanti kalo udah selesai aku kesana," ucap Nathan.
Aurel pun mengiyakan dan lalu pergi ke dapur untuk mengambil yang ia perlukan.
"Asik, malam ini kayak nya bakal seru," ucap Aurel.
Ia pun langsung membawanya dengan tas belanja nya. Aurel mengambil cemilan lumayan banyak, karena ia mengingat Nathan akan bergabung.
Ia pun kembali dan langsung menata minuman dan makanan yang ia ambil, kemudian Aurel pun tak lupa untuk mematikan lampu. Setelah merasa sudah nyaman Aurel pun mulai menyetel film Disney nya.
1 jam berlalu, 2 jam berlalu, 3 jam berlalu, 4 jam berlalu.
Aurel pun terus terusan menonton tanpa mengingat waktu.
Hingga sampailah Nathan datang. Nathan mengira Aurel sudah tertidur dengan keadaan tv menyala, padahal Aurel sedang tiduran di sofa.
Nathan pun mengambil remote yang berada di depan Aurel, tetapi belum sempat ia mematikannya, Aurel sudah memanggil nya."Loh, kamu belum tidur?" tanya Nathan heran.
"Belum, aku masih mau nonton film nya," jawab Aurel.
"Yasudah, tapi mata nya sambil merem, ini udah jam 12 loh," ucap Nathan.
"Hah? Jam 12? Yang benar aja, perasaan aku baru nonton 6 film deh," ucap Aurel.
"Ya ampun. Iya yang kamu tonton tuh 1 film durasi nya 2 jam," ucap Nathan.
"Hem, iya kali, yaudah kamu tidur di sofa sana aja ya, disini udah gak muat," ucap Aurel.
"Iya iya," ucap Nathan.
Nathan pun duduk di sofa yang lain dan meminum sebotol air.
Pandangan Aurel pun beralih ke Nathan yang saat itu sedang minum, penerangan yang sangat minim membuat Nathan terlihat keren di mata Aurel, karena saat itu Aurel tidak bisa melihat wajah Nathan karena gelap, namun ia hanya bisa melihat nya dengan samar samar.
Tak lama kemudian, Aurel pun mengubah posisi nya menjadi duduk. Ia pun berencana untuk membuka pembicaraan."Hem, kamu baru selesai jam segini ya?" tanya Aurel dengan gugup
"Ya, memang nya kenapa?" ucap Nathan.
"Hehe, gapapa kok, pasti kerja nya berat banget ya," ucap Aurel.
"Ya gitu deh, papa ngasih kerja nya gak kira kira," ucap Nathan seraya menggaruk tengkuknya.
"Tetep semangat ya, kamu juga harus jaga kesehatan kamu," ucap Aurel.
"Ya," singkat Nathan.
"Oh iya, Lia tadi bilang di pesan, dia bakal pulang besok, itu karena ayah sudah menyuruh nya pulang, jadi apakah kita akan melakukan persyaratan itu besok atau nanti?" ucap Aurel.
"Hem, ya sepertinya akan dimulai besok," ucap Nathan.
"Baiklah, aku tidak sabar untuk melakukan nya," ucap Aurel seraya tersenyum.
Beberapa menit kemudian, hujan deras pun mulai turun, Aurel pun beranjak dari sofa dan langsung mengunci jendela.
"Wah, kayak nya bakal tambah dingin, kamu makan aja cemilan nya kalo laper, aku pengen selimut an," ucap Aurel.
Aurel pun kembali tiduran dan meringkuk.
"Kamu gak mau ke kamar aja? Udara nya makin dingin," ucap Nathan.
"Gak usah, aku masih pengen nonton," ucap Aurel.
"Di kamar juga ada tv kok, kita kesana aja ya, aku takut nanti kamu kedinginan," ucap Nathan.
"Hem, gak mau, aku ini gak selemah yang kamu kira," ucap Aurel.
"Huh, terserah kamu deh," ucap Nathan.
Mereka pun akhirnya sama sama fokus menonton, dan akhirnya mata Aurel pun mulai mengantuk ia pun perlahan lahan mulai menutup matanya dan tertidur.
Beda dengan Nathan, ia masih terus menonton sampai film itu habis.
Ketika film nya sudah habis Nathan pun baru menyadari bahwa Aurel sudah tertidur, ia pun langsung mengambil remote nya dan menyetel sesuatu untuk penerangan. Nathan pun langsung mendekati Aurel dan berjongkok."Dia indah sekali," gumam Nathan seraya mengelus pipi Aurel dengan sangat lembut.
Kemudian Nathan pun berinisiatif untuk membawa Aurel ke kamar, karena di ruangan itu tidak ada penghangat nya.
Pertama Tama Nathan pun menyalakan lampu dan kemudian mematikan tv, setelah itu ia pun langsung menggendong Aurel untuk dibawa ke kamar.
Setelah sampai, Nathan pun langsung menaruh nya di kasur dan kemudian menyalakan penghangat. Kemudian ia pun naik ke kasur untuk rebahan juga, namun Nathan merasa bosan ia pun menyalakan tv untuk menyetel beberapa acara sirkus.
Dan pada akhirnya Nathan pun ketiduran dengan tv yang masih menyala.~Bersambung~
2× up
Semoga kalian menikmati ceritanya ya
Jangan lupa vote biar aku semakin semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...