Hujan pun mulai turun semakin deras.
Nathan pun perlahan lahan mulai melepaskan ciuman nya dan menatap ke arah Aurel."Nathan apa yang kamu lakukan," ucap Aurel.
"Maafkan aku, aku reflek melakukan nya," ucap Nathan.
Tak lama dari itu mulai keluar cahaya dari arah depan mereka.
Tapi ternyata itu adalah cahaya mobil, nenek pun mulai turun dari mobil sambil menggunakan payung nya."Apa yang kalian lakukan disini?" tanya nenek dengan raut wajah yang khawatir.
"Kami sedang main hujan hujanan nek," jawab Aurel.
"Ya ampun, kalian ini sudah dewasa, kalian harus nya tau kalo hujan hujanan itu gak baik," ucap nenek.
"Maaf nek," ucap mereka berdua.
"Yasudah, ayo cepat kita balik, Nathan pegang payung ini," ucap nenek.
Nathan pun nurut dan mulai memakainya, setelah sampai didalam mereka pun diberi handuk yang sangat tebal.
"Kalian mandi dulu sana, nenek akan buatkan kalian minuman," ucap nenek.
Aurel dan Nathan akhirnya mandi di tempat yang berbeda, kemudian para pelayan mulai memasak makanan untuk mereka.
Setelah selesai Aurel pun turun kebawah dan duduk di sebelah nenek."Nih, minumlah teh hangat ini," ucap nenek.
Setelah meneguk teh tersebut tubuh Aurel tiba tiba merasa hangat dan mulai mengeluarkan keringat.
"Ini teh apa nek, kok efek nya bisa secepat itu sih?" tanya Aurel.
"Ini teh rahasia nenek, jika nenek merasa dingin, nenek bakal meminum ini," jawab nenek.
"Oh iya, kalian hari ini akan pulang ya, nenek akan merasakan kesepian lagi nanti," sambung nenek.
"Kami besok kok pulang nya, hari ini Aurel pengen seharian bareng nenek, boleh kan nek," ucap Aurel.
"Ya ampun, tentu saja boleh, nenek malah akan merasa senang jika nenek ada teman ngobrol," ucap nenek seraya tersenyum.
Aurel pun membalas nya dengan senyuman lalu bersandar di bahu nenek.
"Aurel pasti capek ya?" tanya nenek.
"Ah, gak kok, Aurel udah terbiasa dengan hal begini," jawab Aurel.
"Jangan terlalu banyak pikiran ya nak, ayo kamu isi energi kamu dulu, nanti kita ngobrol ngobrol," ucap nenek.
"Baiklah,"
Kemudian Aurel pun melahapnya sedikit demi sedikit.
Setelah merasa kenyang ia pun menghampiri nenek yang sedang menonton berita."Nenek," ucap Aurel.
"Sudah kenyang ya, sini sini duduk," ucap nenek.
Aurel pun duduk dan mulai melihat berita tersebut.
"Itu berita tentang apa nek?" tanya Aurel.
"Perselingkuhan, padahal suami nya sudah punya istri, ini contoh suami yang tidak baik, lebih baik di cerai kan saja," ucap nenek.
Aurel pun yang mendengar nya langsung terdiam, tetapi ia ingin perlahan lahan membahas tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Nathan.
"Nek, Kalo Nathan yang selingkuh, apa harus aku ceraikan?" tanya Aurel.
"Loh, Nathan emang nya selingkuh sama kamu?" tanya balik nenek.
"Itu hanya misalnya nek," jawab Aurel.
"Ya, kalo beneran ceraikan saja, karena, kita hidup ini untuk bahagia," ucap nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...