Mereka semua pun terdiam.
"Kamu salah liat kali," ucap Aurel.
"Gak kok, aku beneran ngeliat kalo itu dia," ucap Neal.
"Tuan Nathan gak mungkin melakukan hal seperti itu," ucap Riel.
"Nah iya. Dia emang bilang sih tadi ada acara rapat gitu, mungkin sekarang dia lagi sama sekretaris nya," ucap Aurel.
"Ya ampun, yasudah deh kalo kalian gak percaya, gapapa," ucap Neal.
Aurel pun hanya bisa tersenyum canggung. Tak lama kemudian, Julia pun datang.
"Eh sudah datang ya," ucap Julia.
Neal pun langsung memeluk mama nya dan mencium kening nya.
"Kalian manis sekali," ucap Aurel.
"Hahaha, ya begitu lah, Neal ini anak yang paling deket sama mama," ucap Julia.
"Oh iya, Aurel, Nathan belum pulang juga ya?" tanya Julia.
"Belum ma," jawab Aurel.
"Ya ampun, dia kemana sih, padahal dia tau orang tua nya akan berkunjung, tapi kenapa dia malah pergi. Gak beres ini," omel Julia.
"Tenang ma, nanti aku coba hubungin dia lagi," ucap Aurel.
"Yasudah, bilang ya mama nungguin," ucap Julia.
"Siap," ucap Aurel seraya tersenyum.
Kemudian Julia pun pergi seraya menarik tangan Neal untuk mengikuti nya.
Aurel pun menghembuskan nafas nya dengan kasar."Yang sabar ya nona," ucap Riel.
Aurel pun hanya membalas nya dengan anggukan. Ia pun mencoba berkali kali menelpon Nathan, tapi tidak ada jawaban sama sekali.
"Gimana ya, apa kita harus nyari diluar," ucap Aurel.
"Kalo nona ingin mencari diluar, saya ikut ya," ucap Riel.
"Hem, masalah nya aku gak tau dia kemana, bahkan aku gak tau kantornya," ucap Aurel.
"Hem, sulit," gumam Riel.
"Sebaiknya nona duduk dulu, jangan terlalu khawatir tentang nya. Mungkin dia terlalu sibuk," sambung Riel.
Aurel pun mengiyakan dan duduk disamping Riel.
Dengan cepat Riel pun langsung memberi minum kepada Aurel."Makasih ya," ucap Aurel seraya tersenyum.
"Iya sama sama. Nona tenang kan diri dulu ya," ucap Riel.
Aurel pun mengangguk pelan dan kemudian ia pun meneguk air tersebut.
Setelah sudah tenang, Aurel pun kembali menelpon Nathan.
Dan pada akhirnya Nathan pun mengangkat telepon dari Aurel."Riel, dia mengangkat," ucap Aurel dengan pelan.
"Syukurlah," ucap Riel.
Tak lama kemudian, Nathan pun mengeluarkan suara nya.
"Kamu ngapain nelpon aku terus, kurang kerjaan tau nga," ucap Nathan lewat telepon.
"Maaf. Orang tua mu sudah datang, dan mereka ingin kamu cepat pulang," ucap Aurel.
"Alasan, paling juga kamu yang mau aku balik kan. Kamu tau kan aku lagi kerja, jadi jangan gangguin aku," ucap Nathan dengan nafas yang tidak beraturan.
"Bukan gitu. Kalo kamu gak pulang juga gapapa kok. Asal kamu beri kabar sama orang tua kamu, biar mereka gak khawatir. Mereka jauh jauh buat dateng menemui kamu," ucap Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...