Part 9~

170 4 0
                                    

Diperjalanan Aurel merasa lelah dan akhirnya dia tertidur di mobil. Semua yang berada di mobil, ikut tertidur karena merasa lelah juga, kecuali supir dan Nathan. Disepanjang jalan Nathan pun memainkan handphone nya, tetapi tak lama kemudian baterai nya habis, dan ia pun mematikan handphone nya lalu menatap ke Aurel.

"Ternyata di dunia ini ada yang lebih kasian ya hidup nya. Dan kenapa harus aku yang jadi suaminya, Aku hanya berharap Aurel bisa bahagia, Tanpa adanya komunikasi atau perhatian antar pasangan," batin Nathan.

Nathan pun menggeser posisi nya dan memegang kepala Aurel, lalu menyandarkan nya di bahu nya. Karena Nathan merasa lelah juga, akhirnya ia pun tertidur. Waktu pun terus berjalan hingga mereka pun sampai di sebuah mansion, Fredrick pun turun dari mobil diikuti dengan Neal.

"Mama belum bangun ya?" tanya Neal.

"Udah, tapi kayak nya masih ngantuk," jawab Fredrick.

Didalam mobil Julia pun menggeliat 'kan tubuhnya, dan menatap Aurel dan Nathan yang masih tertidur pulas.

"Wah, momen langka nih, harus di foto," ucap Julia seraya mengeluarkan handphone nya.

Julia pun memotret mereka berdua dan membangun kan nya.

"Nathan, Aurel, ayo bangun, kita udah sampai," ucap Julia.

"10 menit lagi," ucap Nathan yang masih tertidur.

"Heh gak baik, nanti kepala kamu pusing, ayo bangun Aurel, Nathan ayo cepet bangun," ucap Julia.

Aurel pun tak lama bangun dan menggeliat 'kan tubuh nya.

"Ini dimana?" tanya Aurel.

"Di mansion mama, ayo turun dulu, baru ganti pakaian kamu terus tidur," jawab Julia.

Aurel pun hanya mengangguk anggukan kepalanya dan turun.

"Loh, Nathan gak dibangunin ma?" tanya Aurel.

"Udah dia mah di mobil aja, butuh banyak waktu buat bangunin dia," jawab Julia.

Aurel pun akhirnya memilih untuk tetap jalan dan masuk ke dalam mansion.

Didalam Aurel pun terkejut karena barang barang disana terlihat mewah dan cantik.

"Di setiap ruangan ada nama nya, jadi kalo kamu ingin pergi kemana pun pasti ketemu," ucap Julia.

"Oh gitu ya, makasih ya mah udah kasih tau," ucap Aurel.

"Iya sayang, yasudah mama pergi dulu ya udah ngantuk soalnya, oh iya, kamar kamu sama Nathan ada di lantai dua, nikmati malam mu ya nak," ucap Julia seraya mengelus rambut Aurel.

"Iya ma, mama juga mimpi indah ya," ucap Aurel.

"Iya sayang, dah selamat malam," ucap Julia.

Mereka pun berpisah, dan akhirnya Aurel memutuskan untuk pergi ke kamar nya dan mandi. Setelah selesai Aurel pun meraba raba kasur tersebut saat ia duduk di kasur tersebut, ia merasakan empuk sekali, akhirnya dia pun merebahkan diri nya.

"Huh, lelah banget, pengen makan tapi ngantuk, tidur aja deh," ucap Aurel.

Setelah hari yang panjang akhirnya Aurel dan yang lain pun bisa tertidur nyenyak.
Siang hari pun tiba, Aurel mulai membuka mata nya perlahan karena sinar matahari yang terlalu cerah. Ia lalu melihat ke arah jam dan terkejut.

"Ya ampun, udah jam 12, pantesan aja cahaya nya bikin gerah, aduh mampus deh bisa dimarahin nih sama mama," ucap Aurel yang sedang panik.

Tak lama, ia pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan turun kebawah. Saat dibawah ia pun melihat Neal dan Nathan sedang duduk, Namun Julia sedang berdiri dan mengelus punggung Nathan.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang