Part 28

114 3 0
                                    

  Hari pun mulai malam.
Aurel dan Riel pun berjalan di halaman rumah untuk menikmati suasana malam itu.

"Suasana malam disini enak ya, sejuk juga," ucap Riel.

"Ya, mungkin karena banyak dedaunan," ucap Aurel.

Tak jauh dari sana Riel pun melihat kunang kunang yang sedang berkeliling di 1 lampu.

"Ayo kita kesana," ucap Riel seraya menarik lengan baju Aurel.

Saat sampai, mereka pun terkagum akan keindahan yang mereka lihat.

"Wah, aku gak pernah ngeliat ini," ucap Aurel.

"Serius gak pernah?" tanya Riel.

"Iya, mungkin karena aku jarang keluar," ucap Aurel.

"Oh iya, ayo kita duduk disana," ucap Aurel seraya menarik tangan Riel.

Riel diam diam pun tersipu, tapi ia mencoba menghilangkan nya.

"Indah ya, banyak lampu lampu nya, hiasan nya juga," ucap Aurel.

"Iya, Tuan Nathan kayaknya pintar kalo soal menghias," ucap Riel.

"Kurasa begitu, sudahlah jangan membicarakan dia," ucap Aurel.

Riel pun mengangguk anggukan kepalanya seraya melihat satu persatu dari hiasan tersebut. Ia pun mendapati patung yang bertema perempuan, dan di baju dan bagian bando bertulis nama Aurel. Riel pun langsung memberi tau kepada Aurel dan menghampiri patung tersebut.

"Patung nya imut ya," ucap Aurel.

"Iya, kayaknya ini khusus buat kamu deh, spesial dari tuan Nathan," ucap Riel.

"Kayak gak gitu, ada yang lebih spesial dari aku," ucap Aurel.

"Siapa?" tanya Riel.

"Yang pasti, orang nya tua, iya kan," ucap Aurel seraya tertawa.

"Oh iya, benar juga," ucap Riel seraya tersenyum.

Mereka pun berbincang bincang tanpa mengingat waktu. Dan saat itu waktu pun menunjukkan pukul 11 malam.
Aurel pun baru menyadari karena sedari tadi Riel tidak dipanggil untuk pulang.

"Eh, kamu nginep ya?" tanya Aurel.

"Hem, kayak nya iya deh, soalnya aku gak dapet pesan dari nenek," jawab Riel seraya mengeluarkan handphone nya.

"Wah, udah jam 11 kayak nya kita keasikan ngobrol deh hehe," ucap Riel.

"Hah serius? Habisnya ngobrol sama kamu seru, topik nya kayak gak habis habis," ucap Aurel seraya tersenyum.

"Aku juga merasakan hal itu, aku kira nya masih jam 8," ucap Riel.

"Huh, yaudah deh, ayo kita balik," ucap Aurel.

Riel pun mengangguk, mereka pun mulai berjalan santai lagi sambil menuju ke pintu masuk.
Saat hampir sampai, mereka berdua pun berpapasan dengan Nathan yang keluar dari area parkir. Nathan pun juga melihat ke arah mereka berdua.
Aurel dan Riel seketika terdiam karena mereka takut akan terjadi hal yang sama seperti dirumah Nenek.
Nathan pun perlahan menghampiri mereka berdua.

"Kalian ngapain disini?" tanya Nathan.

"Kami, baru pulang dari jalan jalan," jawab Aurel.

"Jalan jalan? Ini udah malem. kalian gila ya, seharusnya kalian bisa mengatur waktu," ucap Nathan dengan nada kesalnya.

Aurel yang tidak terima dengan perkataan itu pun langsung membalas nya.

"Kok nyalahin kami? Harus nya kamu sadar diri, kamu aja pulang jam segini. Kalo mau marahin orang, introspeksi diri sendiri dulu," ucap Aurel.

Perjodohan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang