Saat sampai, Aurel pun disambut dengan hangat. Anak anak pun mulai menyukai Aurel, mereka bermain, mendengar kan cerita, bahkan menonton bareng. Para perawat disana pun ikut senang, karena anak anak merasa bahagia.
Di rumah
Suasana begitu sepi. Nathan baru saja pulang dari rumah Alyssa, ia belum menyadari kalau Aurel tidak ada dirumah. Ia pun ke ruang makan untuk mengisi perutnya. Saat selesai Nathan pun melihat seekor kucing yang berlarian, Nathan dengan cepat mengambil nya dan langsung menaruh nya kembali di kandang. Ia pun naik ke atas untuk tidur.Aurel saat itu benar benar menginap di panti asuhan. Karena dia merasa nyaman dan juga anak anak sedih jika Aurel pulang. Pagi pun tiba, seperti biasa Grace dan pelayan lainnya memasak untuk sarapan pagi, tapi hanya Aurel yang memakan nya, karena Nathan sudah terburu buru pergi.. Setelah selesai memasak Grace dan Nai naik ke lantai atas untuk membangun 'kan Aurel.
"Nona, apa kamu sudah bangun?" tanya Grace dari luar kamar.
Pintu pun berkali kali di ketuk, tapi tidak ada jawaban. Akhirnya Nai pun memutuskan untuk membuka pintunya yang tidak terkunci. Saya dibuka mereka pun terkejut, karena tidak ada seorang pun di dalam. Karena panik mereka pun langsung mencari Aurel ke segala ruangan, namun hasilnya sia sia, handphone nya pun ditinggal.
"Aduh, gimana ini Nai," ucap Grace seraya menggoyangkan pundak Nai.
"Ya aku juga gak tau," ucap Nai.
"Kita telepon tuan Nathan saja, Nai," ucap Grace.
"Jangan, kamu kan tau hubungan mereka sedang gak baik, tuan Nathan juga gak akan peduli sama nona Aurel," ucap Nai.
"Iya juga ya. Yasudah, kamu suruh pelayan yang lain berkumpul, kita cari nona Aurel bersama sama, ayo cepat, aku ambil jaket dulu," ucap Grace.
Nai pun mengangguk dengan cepat lalu menyuruh pelayan pelayan untuk bersiap siap mencari Aurel.
"Baiklah, kawan kawan, kita harus mencari nona Aurel, keadaan dia sedang hamil 7 bulan, jika dia berada di luar, itu akan membahayakan dirinya dan bayi nya. Kita harus mencari sampai dapat ya," ucap Nai dengan nada kencang.
"Baik!" teriak para pelayan.
Mereka semua pun berpencar untuk mencari Aurel ke segala arah. Mereka terus mencari sampai matahari hampir terbenam. Nathan saat itu sudah pulang ke rumah, saat itu ia memanggil Grace namun tidak ada jawaban. Nathan yang curiga akhirnya mencari satu persatu pelayan, tapi tidak ada, ia pun keluar dari rumah lagi dan melihat ke sekeliling.
"Mereka kemana," gumam Nathan.
Beberapa menit kemudian, ada salah satu pelayan yang baru pulang, ia pun terpaku melihat Nathan yang sudah berada di depan pintu. Nathan dengan cepat langsung menghampiri nya.
"Mana yang lainnya?" tanya Nathan.
"Anu, mereka lagi diluar tuan," jawab pelayan itu seraya menunduk.
"Ngapain? Kan kalian ada tugas dirumah ini, ngapain kalian keluar keluar rumah?" tanya Nathan.
"Kami sedang mencari nona Aurel," jawab pelayan itu.
"Apa? Aurel? Memangnya dia kemana?" tanya Nathan kesekian kalinya.
"Saya tidak tau, tuan, daritadi pagi dia sudah menghilang. Dan kami sedang mencari nya," jawab pelayan itu.
"Kenapa kalian gak nelpon saya?!" ucap Nathan dengan kesal.
Nathan pun langsung mengendarai mobil nya. Dan mencari keberadaan Aurel.
Malam itu sedang ada badai salju, jadi mereka menyerah untuk mencari Aurel.
Begitu juga dengan Nathan, ia juga menyerah, karena ia takut badai salju itu akan membahayakan dirinya. Ia pun lanjut menginterogasi pelayan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Tamat)
Romancecover by: Jallaina Monje. ~silent reader dilarang mendekat~ "Tapi ayah, aku belum siap menikah," ucap Aurel. "Kau harus menikah dengan nya, ini demi keluarga mu sendiri, kamu mau keluarga kamu jatuh miskin. ayah tidak menjodohkan Lia dengan Nathan k...