"Jung ssaem ...!"
Pria berpakaian modis dengan sebuah kaca mata hitam yang menggantung apik di batang hidungnya menoleh, ketika merasa seseorang memanggil dirinya.
Ia balas melambai kepada seorang pemuda yang tengah melambai kepada dirinya dari kejauhan. Pria itu bergegas menghampiri sang pemuda yang tampak meremas tangannya dengan resah.
"Jung ssaem, bagaimana ini? Aku membuat kesalahan" pemuda itu memasang wajah nelangsa. "Aku salah melihat jam penerbangan, Pesawatnya ... Su-sudah berangkat ... " lanjut pemuda itu, semakin memelankan intonasi suara di ujung kalimatnya.
Hoseok melepas kacamata dan kemudian memijat pangkal hidungnya dengan lelah, "bagaimana bisa, Seokmin-ah? Kau tahu kan bagaimana pentingnya acara ini untuk perusahaan?" Ucapnya kepada pemuda bernama Seokmin itu.
"M-Maaf ssaem, saya benar-benar ceroboh. Sekali lagi maafkan saya!" Pemuda berhidung mancung itu terus membungkukkan tubuhnya, meminta maaf kepada Hoseok yang telah menghela napas panjang.
"Sudah lah, jangan membungkuk seperti itu, orang-orang akan mengira aku atasan yang suka merundungmu" Hoseok menghentikan Seokmin dari aksi minta maafnya. "Lalu sekarang bagaimana? Jika tidak berangkat hari ini, aku tidak akan bisa menghadiri acara itu tepat waktu"
Hoseok mengedarkan pandangan ke sekitar, bandara pagi ini tampak begitu padat oleh lalu lalang orang-orang, mengingat ini adalah penghujung tahun, pasti akan sulit memesan tiket on the spot.
"Oh, tadi saya sudah memeriksa semua penerbangan pagi ini, dan ada satu tiket kosong untuk penerbangan menuju Hungaria yang tersisa. Anda bisa berangkat terlebih dahulu dan saya akan menyusul anda menggunakan penerbangan malam ini" ucap Seokmin seraya menyodorkan selembar tiket kepada Hoseok.
Hoseok menerima tiket tersebut, dan membaca dengan seksama waktu keberangkatan yang tertera di sana. Ah, pesawatnya akan berangkat lima menit lagi.
"Anda tenang saja ssaem, di sana akan ada orang-orang dari cabang perusahaan yang akan menjemput anda di bandara, dan mengantarkan anda ke hotel" sambung Seokmin, ketika melihat sebuah kerutan dalam terukir pada dahi Hoseok.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa di sana Seokmin-ah .. " Hoseok bergegas menarik kopernya kearah guide 09, dimana pesawat yang akan membawanya terbang ke Hungaria berada.
"Selamat jalan, ssaem. Semoga perjalananmu menyenangkan!" Seokmin sekali lagi membungkukkan tubuhnya kepada Hoseok yang telah berjalan menjauh.
'yoongi Hyung, sepertinya kau harus menambah asistenmu'
Batin Hoseok dengan lelah. Semua rencana yang telah disusun menjadi berantakan karena kecerobohan Seokmin ini. Tapi Hoseok juga tidak bisa menyalahkan pemuda itu, karena usianya masih sangat belia untuk dapat menghandle semua pekerjaannya seorang diri, mengingat jika dia adalah satu-satunya orang yang dapat Yoongi dan Hoseok percaya untuk menghandle segala urusan penting di perusahaan.
Belum lagi Seokmin harus selalu menyesuaikan jadwal Hoseok dan Yoongi di saat bersamaan, pasti sangat melelahkan untuknya. Pemuda itu seperti telah diperbudak oleh Yoongi, beruntung pria pucat itu memberikan bayaran yang tinggi untuk Seokmin, sehingga pemuda itu mau melakukan pekerjaan apapun tanpa mengeluh.
"Ini kursi anda, tuan" seorang pramugari yang mendampingin Hoseok, mempersilahkan pria itu untuk duduk di kursi yang ia tunjuk.
"Terimakasih ... " Hoseok tersenyum manis kepada sang pramugari, yang dibalas dengan anggukan sopan oleh perempuan itu.
'ah, kursi untuk dua orang ternyata'
Batin Hoseok, begitu menyadari ada seseorang yang telah duduk di kursi sebelahnya. Yah, mau bagaimana lagi? Hanya ini penerbangan yang tersedia pagi ini, Hoseok tidak mungkin banyak protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Into The New World
FantasyApakah kalian siap untuk bertemu dengan mereka kembali? Kali ini mereka kembali dengan sebuah misi yang jauh lebih besar dan mendebarkan. Akan ada satu lagi misteri alam semesta yang semakin terkuak, pertikaian dan perebutan kekuasaan, membuat merek...