36. Drama = Karma

171 26 2
                                    

"sepertinya mereka sudah menemukan keberadaan kita" Alex berucap dengan penuh kecemasan. Energi aneh tiba-tiba terasa melingkupi goa, membuat napas mereka yang ada di dalam sana menjadi tercekat.

"Apa kita akan langsung bertarung dengan mereka? Seperti ini? Tanpa persiapan lagi?" Hoseok menatap ngeri ke arah sahabat-sahabatnya. Mereka tidak memiliki apapun saat ini, tidak dengan kekuatan maupun senjata.

Meskipun telah mendapatkan ingatan mereka kembali, namun tubuh mereka yang baru ini, belum mampu untuk mengeluarkan kekuatan yang mereka miliki dahulu, semua itu perlu dilakukan secara bertahap.

"Semuanya mendekat kearah ku" perintah Taehyung, yang langsung dilakukan oleh tujuh orang lainnya.

Ia menciptakan sebuah portal di atas kepala mereka, cahaya yang begitu terang berpendar dari portal yang Taehyung ciptakan, menelan tubuh delapan orang yang berbeda usia tersebut ke dalamnya. Seiring dengan dinding-dinding goa yang semakin kuat bergetar, membuat bebatuan yang ada pada langit-langit goa berjatuhan, menghantam kristal-kristal yang ada di bawahnya.

Tapp ...

Tapp ...

Tapp ...

Ketika cahaya yang berpendar terang tadi menghilang, suara langkah kaki yang mendekat terdengar menggema di dalam tempat itu, dinding-dinding goa telah berhenti bergetar, kesunyian dan kegelapan kembali melingkupi goa, hanya terdengar suara langkah kaki yang bergema di dalam sana.

"Hmm ...? Sepertinya kita terlambat, mereka sudah pergi" wanita cantik bergaun biru berucap, ia mendekati ketujuh kristal ingatan milik Taehyung dan sahabat-sahabatnya.

"Ini semua salahmu, kenapa kau tidak bisa lebih cepat menemukan keberadaan mereka?" Pria bertubuh kekar menuding sang wanita menggunakan jari telunjuknya, membuat wanita cantik itu berdecak kesal.

"Lantas bagaimana denganmu? Apa kau bisa menemukan mereka sekarang?" Balas sang wanita dengan tenang, meski terselip nada kekesalan di dalamnya.

"Jika kau tidak bisa membantu, sebaiknya tutup mulut berisikmu itu" lanjut sang wanita.

Ia menempelkan tangannya pada kristal dengan ukiran petir pada permukaannya. Itu adalah kristal ingatan milik Taehyung.

"Hmm ... Pemuda ini terlalu pintar dan sama liciknya dengan Zeus" gumam wanita itu, setelah menerawang jejak-jejak dari ingatan Taehyung yang tersisa pada kristal itu.

"Tapi mengunci semua ingatan mereka semua di dalam kristal ini, tidak mungkin dapat dilakukan oleh sembarangan orang, terlebih lagi dia hanyalah anak setengah manusia. Pasti ada campur tangan yang lebih besar di balik semua ini" tangan lentik itu berpindah dari satu kristal ke kristal yang lainnya, mencari sisa-sisa dari ingatan ketujuh demigod itu.

"Jadi maksudmu ada seseorang yang membantu mereka melarikan diri, Mnemosyne?"

"Apa kau tahu jika di dunia ini terdapat dua macam karma, Crius? lefkó atau karma putih, dan mávro atau karma hitam. Putih dan hitam, murni dan kotor, baik dan jahat, mereka adalah dua hal berlawanan yang tidak bisa dipisahkan, saling mengikat dan tarik menarik, tetapi di satu sisi saling berlawanan dan dorong-mendorong untuk menjauh" Ucap Mnemosyne dengan penuh makna.

Sementara Crius yang mendengarkan sudah mendengus kesal. "Bisakah kau berbicara yang jelas? Kata-kata puitis mu itu tidak berguna di saat seperti ini, Mnemosyne" desis Crius dengan geram.

Balasan yang Mnemosyne berikan hanya diam, dia telah kembali berdiri di depan kristal ingatan milik Taehyung, dan sekarang tengah sibuk membuat gerakan seperti tengah menarik sesuatu keluar dari benda itu.

King of Demigod : Into The New World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang