"Aku tidak bisa. Bagaimana jika aku kembali mengambil keputusan yang salah, dan kembali mengacaukan semuanya lagi?"
Jimin yang tengah menangis tersedu-sedu, segera memberikan atensi sepenuhnya kepada sosok yang tengah ia dekap dengan erat tersebut.
Jimin menggelengkan kepalanya, "tidak Taehyung-ah, kau tidak pernah mengacaukan apapun, justru kau lah yang telah memperbaiki semua kekacauan yang telah terjadi" Ucap Jimin dengan suara serak, karena habis menangis dengan keras.
Pelukan mereka telah terurai, kini semua mata memberikan atensi sepenuhnya kepada sosok yang mereka panggil Taehyung tersebut. Ah, tidak, dia memang benar Taehyung, sahabat mereka yang begitu berharga.
"Tapi aku membuat kalian semua terbunuh saat itu"
"Kau salah, kau lah yang telah menyelamatkan kami, Kim Taehyung. Entah sudah berapa kali kau telah menyelamatkan kami semua" Kini Seokjin yang berucap, ia menyeka air mata yang membasahi kedua pipinya.
"Aku tidak pernah bisa mengambil keputusan yang bijaksana, aku tidak tahu caranya menjadi pemimpin yang baik" Kini kepala Taehyung tertunduk dalam.
"Taehyung-ah, tidak ada satupun diantara kita yang terlahir untuk menjadi bijaksana, kita semua harus belajar untuk menjadi sosok yang bijaksana tersebut, semua hal yang telah dilalui di dalam kehidupan lah yang akan menjadi guru yang sempurna. Jadi semua itu bukan lah kesalahanmu jika di beberapa waktu, kau merasa telah mengambil keputusan yang salah. Kau, aku, kita semua, hanya sedang belajar" Yoongi berucap panjang lebar, seraya menepuk pundak Taehyung.
"Kami akan selalu ada di sisimu, kita akan melalui semuanya bersama-sama, oke? Jadi kuat lah Taehyung-ah, karena kami membutuhkanmu. Mari habiskan lebih banyak waktu bersama di masa yang akan datang" Hoseok ikut berucap, ia menggenggam tangan yang terasa begitu dingin tersebut.
"Bahkan jika nantinya rasa takut dan lelah itu kembali menghampirimu, jangan ragu untuk bercerita kepada kami, kami semua akan selalu siap untuk menjadi tempat dirimu bertumpu dan bersandar" Namjoon tersenyum kecil, memunculkan cekungan pada pipi kirinya.
"Ayo kita pulang, hyung~" Jungkook meraih tangan Taehyung yang satunya, kedua manik hitam itu menatap penuh pengharapan kepada sosok di hadapannya.
Taehyung kembali terdiam, mendengar semua kalimat yang diucapkan oleh para sahabatnya, membuat secercah harapan muncul dan membangkitkan hatinya yang telah membeku.
Seharusnya ini tidak akan pernah bisa terjadi, karena ketika seseorang telah membuat kesepakatan dengan Mávro Kárma, maka hatinya akan mati dan dibekukan, sehingga dia tidak akan bisa mengingat apapun mengenai kehidupannya yang sebelumnya, dan berujung dengan melarikan diri dari kesepakatan yang telah dibuat.
Tetapi kali ini tampaknya hal yang berbeda telah terjadi, karena Taehyung dapat mengingat semua perjalanan hidupnya, dan ia memiliki keinginan untuk pulang bersama dengan mereka. Bersama para sahabatnya.
Namun seketika sebuah kenyataan menghantam diri Taehyung, dia tidak akan pernah bisa keluar dari tempat ini, karena kesepakatan yang telah ia lakukan dengan Mávro Kárma.
Kesepakatan itu adalah Taehyung harus bersedia menjadi seorang Prostateftikó Sfragídas, atau seorang penjaga segel dimana Kronos beserta Chaos di kurung.
Sebagai ganti kekuatan yang telah diberikan oleh Mávro Kárma kepada Taehyung, untuk mengalahkan Chaos dan mengirim para sahabatnya ke dunia lain, yang jauh lebih aman dari dunia asal mereka.
"Kenapa kalian kembali ke sini?!" Taehyung berseru dengan marah, seakan baru tersadar akan keberadaan keenam sahabatnya tersebut di tempat ini.
Seharusnya mereka tidak ada di sini, seharusnya mereka sekarang tengah menjalani sebuah kehidupan yang normal, seperti yang selalu mereka inginkan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Into The New World
FantastikApakah kalian siap untuk bertemu dengan mereka kembali? Kali ini mereka kembali dengan sebuah misi yang jauh lebih besar dan mendebarkan. Akan ada satu lagi misteri alam semesta yang semakin terkuak, pertikaian dan perebutan kekuasaan, membuat merek...