King of Demigod : Into The New World

18. Lost Soul

"bagaimana?! Apakah sudah ada kabar dari Yoongi dan Hoseok?" Tanya Seokjin dengan napas yang terengah-engah, kepada seorang pemuda dengan penampilan yang sudah sangat berantakan. Surai coklatnya tampak kusut, begitu juga kemeja yang ia kenakan sudah tidak rapi dan sedikit basah, akibat peluh yang membasahi dahi dan lehernya.

"Dokter Kim, syukurlah anda akhirnya datang" ucap pemuda dengan tampilan berantakan tersebut.

"Apakah sudah ada kabar mengenai keberadaan Yoongi dan Hoseok? Jungkook juga menghilangkan?" Seokjin memberondong pemuda dihadapannya dengan beberapa pertanyaan.

"Pihak berwenang saat ini tengah melakukan pencarian terhadap Jung ssaem dan seorang penumpang lagi yang juga ikut menghilang. Sedangkan untuk min PD-nim dan Jungkook, kami sudah melaporkan kepada pihak kepolisian, namun laporan itu sedang diproses, selain itu kami juga sudah mengerahkan orang-orang untuk mencari di sekitaran stasiun penyiaran" lapor Seokmin kepada Seokjin. Pemuda itu ternyata sudah bergerak sangat cepat untuk menyikapi kekacauan yang tengah terjadi.

Seokmin sebenarnya masih sangat syok akibat kejadian menghilangnya tiga orang paling berpengaruh di perusahaan, apalagi kedua kejadian ini sudah mulai terendus oleh awak media, sebentar lagi gedung BigShoot Ent' pasti akan dikerubungi oleh para pencari berita.

Seokjin yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar sekaligus sahabat dari Yoongi dan Hoseok, adalah orang pertama yang Seokmin beritahu mengenai kejadian ini.
Tanpa pikir panjang dokter muda itu bergegas meluncur menuju gedung BigShoot Ent'.

"Ada seseorang yang juga ikut menghilang bersama dengan Hoseok?"

Seokmin menganggukkan kepalanya. "Seorang pria berusia tigapuluh satu tahun, bernama Kim Namjoon, dia adalah seorang profesor di Korean International Science and Technology Institutions, mereka duduk bersebelahan pada saat penerbangan tadi"

Seokjin mengusak rambutnya yang tertata rapi kebelakang, dia benar-benar kebingungan saat ini, apa yang telah terjadi kepada empat orang itu?

Mereka menghilang secara tiba-tiba, dan diwaktu yang nyaris bersamaan. Apa yang tengah terjadi saat ini?

"Apa yang harus kita lakukan sekarang, dokter Kim? Keadaan pasti akan semakin bertambah kacau jika para petinggi mengetahui hal ini"

"Apa kau sudah memberi tahu pemegang saham yang lain mengenai kabar ini?"

Seokmin menggelengkan kepalanya. "Mereka hanya tahu jika pesawat yang ditumpangi oleh Jung ssaem sedang melakukan pendaratan darurat, sedangkan berita tentang menghilangnya Jung ssaem dan Kim Namjoon sudah berhasil kami redam, agar tidak mencuat ke khalayak ramai"

"Begitu juga dengan menghilangnya Min PD-nim dan Jungkook, kami sudah membungkam pihak stasiun penyiaran, meski saya tidak yakin akan bertahan berapa lama, karena kejadian itu disiarkan secara langsung, para penggemar bahkan sudah bertanya-tanya mengenai keadaan Jungkook" ucap Seokmin panjang lebar.

Seokjin menghela napas panjang. "Bagus, untuk sementara kita akan menutup semuanya serapat mungkin, sampai menemukan titik terang dan jalan keluar untuk semua masalah ini. Kau berusaha lah untuk meredam semua kabar simpang siur di media, dan aku akan berusaha mengalihkan perhatian para pemegang saham, karena cepat atau lambat mereka pasti akan mengetahui semuanya" titah Seokjin.

Dia harus mengambil tindakan tegas, karena perusahaan sang sahabat tengah terancam saat ini, untuk perusahaan sebesar BigShoot Ent', sebuah kabar burung saja bisa menjadi sebuah angin kencang yang menerpa sebatang ranting pohon.

Apa lagi jika berita sebesar ini sampai tersebar luas di media, dapat dipastikan jika BigShoot Ent' hanya akan tinggal nama di keesokan harinya.

Seokjin terus berjalan menyusuri lorong yang akan membawanya menuju lift, saat ini dia tengah berada di lantai teratas BigShoot Ent'. Dia sengaja meminta untuk bertemu dengan Seokmin di lantai ini, karena disini hanya terdapat gudang properti dan kostum-kostum yang sudah tidak dipakai lagi. Seokjin hanya tidak ingin ada seseorang yang dapat menguping pembicaraannya dengan Seokmin tadi.