19. Lost Soul

247 35 1
                                    

"Haah ... Haaah ... Uhukk ... uhukk ... Apa? Apa yang baru saja terjadi?" Pemuda bersurai hitam tersebut terus terbatuk hebat karena banyaknya air yang masuk ke dalam hidung dan mulutnya. Bahkan lehernya sudah terasa sangat panas saat ini, karena terus batuk dengan keras.

"Dimana aku?" Kedua mata kecilnya menatap sekitar dengan bingung, "ini danau??" Gumamnya dengan penuh tanya.

Bagaimana bisa dia berada di sini?

Seingatnya tadi ia terjatuh ke dalam kolam air mancur di taman rumah sakit, tapi kenapa kini dia ada di sebuah danau?

Jimin benar-benar tidak mengerti sekarang, dia juga tidak tahu harus berbuat apa. Tempat ini benar-benar asing baginya, dan tidak ada siapapun di sekitar sini untuk dia tanyai.

Wusshh ...

Angin berhembus dengan kencang, membuat Jimin bergedik, tubuhnya yang basah kuyup membuat rasa dingin seketika menusuk hingga ke tulangnya. Jimin dengan terburu-buru berjalan ke tepi danau, dia harus segera keluar dari dalam air sebelum mati kedinginan.

Setelah keluar dari air, baru lah Jimin dapat melihat ada beberapa puing bangunan yang tampak begitu mengenaskan dengan noda hitam pekat yang menyelimuti sisa-sisa bangunan yang masih ada.

"Sepertinya pernah terjadi kebakaran di sini" Monolog Jimin seraya meraba sebuah dinding yang masih berdiri, meski tidak lebih tinggi dari dirinya tersebut. Noda hitam langsung menempel pada jarinya, sudah dapat dipastikan jika noda itu adalah sisa dari pembakaran.

Jimin terus melangkah menyusuri puing-puing bangunan tersebut, semakin dia melangkah, semakin banyak puing-puing yang dia temukan, sepertinya ada banyak bangunan yang hancur di sini.

Bruukk ...

Sebuah suara keras membuat Jimin terperanjat kaget, ia menatap sekitar dengan waspada, bahkan kedua tangannya telah meraih dan menggenggam sebuah balok kayu dengan erat.

Apakah itu hewan buas?

Mengingat di sekitar sini juga terdapat rimbunan pepohonan yang sepertinya hutan, biasa saja ada hewan buas yang keluar hingga ke sini kan?

"Arghh ...!! Punggungku, astaga, sakit sekali"

Tunggu dulu, itu suara manusia, dan berbicara dalam bahasa yang dia mengerti. Apakah dia masih berada di suatu wilayah di Korea?

Dengan perlahan Jimin terus melangkah mendekati sumber suara yang masih terus mengeluh tersebut.
Hingga di kejauhan dia dapat menangkap siluet seseorang yang tengah membersihkan pasir dari kemeja biru dan celana hitam yang ia kenakan.

Jimin dengan perlahan terus berjalan mendekat, dia tidak dapat melihat dengan jelas wajah orang yang dia yakini seorang pria, tetapi entah kenapa dia merasa sedikit familiar dengan perawakan dan suaranya.

Ketika Jimin hanya berjarak beberapa meter, orang itu membalikkan tubuhnya dengan tiba-tiba, membuat Jimin berteriak kaget, begitu juga dengan pria itu yang ikut berteriak karena mendengar suara teriakan Jimin.

"Park Jimin?!"

Jimin yang telah terduduk diatas tanah menyeringit bingung, orang ini tahu namanya? Apakah seseorang yang dia kenal?

"Apa yang kau lakukan di sini?" Pria itu melangkah mendekat dan kemudian mengulurkan tangannya, membantu Jimin untuk bangkit dari posisinya yang masih terduduk di atas tanah.

"Maaf, tapi anda siapa? Apakah saya mengenal anda?" Tanya Jimin, ia menyipitkan matanya, namun dia tetap tidak dapat melihat wajah pria itu dengan jelas.

"Aku Kim Seokjin, kau tidak ingat denganku?"

"Dokter Kim?! Kau kah itu? Astaga!Apa yang kau lakukan di sini??!" Ucap Jimin dengan nada suara yang tinggi, dia benar-benar terkejut ketika tahu jika Seokjin juga ada di tempat asing ini.

King of Demigod : Into The New World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang