39. Drama = Karma

159 25 1
                                    

"Oh, uh? Apa ini? Genangan air?"

Jimin menatap kakinya yang menginjak sebuah genangan, yang tampak lebih kental daripada genangan air pada umumnya.

Ketika Jimin mengangkat kakinya, dapat mereka lihat, jika cairan yang menempel pada sepatu Jimin berwarna merah pekat.

"A-apakah ini da-darah?" Tanya Jimin dengan terbata.

"Teman-teman ... Kalian harus melihat ini" belum ada yang menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Jimin. Panggilan Namjoon membuat mereka semua mengalihkan pandangan.

"A-Apa yang telah terjadi di sini?" Hoseok menatap ngeri pemandangan di hadapannya.

Di hadapan mereka terdapat begitu banyak patung manusia dalam berbagai posisi, tetapi sebagian besar patung-patung itu tampak seperti tengah berkelahi, dengan berbagai macam senjata yang ada di tangan mereka masing-masing. Mau itu batu, pisau, balok kayu dan lain sebagainya.

Ada juga yang tergeletak di atas tanah dalam keadaan terluka, entah mereka masih hidup atau tidak sebelum berubah menjadi patung.

"Ya! Itu darah manusia!" Taehyung menarik Jimin mundur, kala pemuda itu hanya mampu membantu di tempatnya. Dia baru saja menginjak genangan darah dari seseorang yang tampak tergeletak mengenaskan dengan kondisi kepala yang terluka parah.

"Ya! Taehyung-ah, apa kita berada di tempat yang benar?" Tanya Namjoon, kepada Taehyung yang sibuk membantu Jimin melepas sepatu sebelah kirinya.

Taehyung mengangkat bahunya, mana dia tahu, seharusnya Namjoon menanyakan hal itu kepada Jungkook, bukan dirinya.

"Kita memang berada di tempat yang benar" Jungkook melangkah dengan tenang, seakan tidak terganggu oleh pemandangan mengerikan dihadapannya.

Dia terus berjalan melewati patung tersebut, bahkan dia tidak menghiraukan genangan darah yang tidak sengaja dia injak.

"Ini adalah Jung distrik, daerah dengan tingkat kriminalitas paling tinggi di Korea. Jadi perkelahian antar dua kelompok seperti ini, biasa terjadi. Belum lagi pencurian, perdagangan narkoba, penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan, itu hal yang biasa terjadi di daerah ini" terang Jungkook yang masih terus melangkah dengan santai.

Padahal orang-orang dibelakangnya tampak melangkah denganhati-hati,  sesekali bergedik ngeri ketika melewati patung-patung tersebut.

"Kita sudah sampai"

Mereka semua secara serentak berhenti melangkah, dan menatap sangsi ke arah bangunan yang ada dihadapan mereka.

Mereka semua secara serentak berhenti melangkah, dan menatap sangsi ke arah bangunan yang ada dihadapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini ...?" Hoseok mengerutkan dahinya. "Kau tinggal di sini dahulu, Jungkookie?" Tanya pria itu dengan tidak percaya.

Sementara Jungkook hanya menganggukkan kepala dengan bibir yang mengerucut ke depan. "Lebih mirip dengan tempat pembuangan sampah kan?" Tanya Jungkook dengan nada sakartik.

King of Demigod : Into The New World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang