"kita tidak seharusnya tidak meninggalkan pertempuran itu, Hyung!" Hoseok berucap dengan gusar, pemuda itu melangkah ke sana ke mari, berusaha untuk menyalurkan kecemasan yang ia rasakan.
"Lalu apa rencana mu? Kita tidak akan bisa memenangkan pertarungan tidak seimbang itu" ucap Yoongi, yang merasa jengah akan sikap Hoseok yang sedari tadi meracau tidak jelas.
"Mereka semua akan mati, dan kita tidak ada untuk menolong mereka" Hoseok kembali berbicara, ia mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
Padahal dia telah berjanji kepada Sa Rang, saudarinya yang sama-sama berasal dari Korea, bahwa ia akan menjaga gadis itu.
Namun kini apa? Hoseok malah pergi meninggalkan gadis itu, entah gadis itu dapat bertahan atau bahkan sudah mati bersama para demigod yang lainnya. Hoseok tidak dapat memikirkan apa pun saat ini.
"Taehyung-ah, ayo kita kembali, bawa kita kembali ke Zecaourus, kita harus menyelamatkan mereka semua. Bagaimana mungkin kau melarikan diri, sementara rakyatmu menderita dan terancam nyawa nya, hmm?" Hoseok mencengkram bahu Taehyung. Berusaha membujuk pemuda itu untuk mau kembali ke medan pertempuran.
"A-aku ... "Taehyung mengalihkan tatapannya, dia tidak sanggup untuk menatap kedua mata Hoseok yang berkaca-kaca saat ini.
"Kau pengecut! Kau membiarkan mereka semua mati dan melarikan diri! Dasar pengecut kau, Kim Taehyung!!" Marah Hoseok, ia mendorong bahu Taehyung dengan keras sebanyak tiga kali.
Seokjin dengan cepat bergerak dan meraih pergelangan tangan Hoseok, menghentikan pemuda itu dari aksi meluapkan amarahnya kepada Taehyung.
"Hentikan Jung Hoseok! Tidak seharusnya kau bersikap kekanak-kanakan ditengah peperangan seperti ini!" Bentak Seokjin, yang sudah merasa jengah akan sikap Hoseok.
Bentakan dari Seokjin itu membuat Hoseok menjadi terdiam, ia hanya berkedip beberapa kali dan kemudian setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.
Hoseok menangkup wajah menggunakan kedua telapak tangannya, "aku sudah berjanji untuk melindunginya, Hyung. T-Tapi aku gagal" ucap Hoseok dengan suara tersendat.
Tatapan Seokjin melunak, dia tahu bagaimana frustasinya Hoseok saat ini. Mengetahui jika gadis yang kau cintai berada dalam bahaya, tapi kau malah meninggalkannya begitu saja. Tentu saja hal itu membuat Hoseok begitu frustasi.
"Maaf karena aku sudah membentakmu" Seokjin merengkuh tubuh Hoseok yang bergetar akibat tangisnya. "Sa Rang pasti baik-baik saja, dia gadis yang cerdas dan kuat, Hoseok-ah. Kau harus percaya kepadanya" ucap Seokjin berusaha menenangkan perasaan kalut yang Hoseok rasakan.
Taehyung hanya dapat terdiam, menyaksikan semua itu. Dia tidak memiliki hal apapun untuk dikatakan, maupun penyangkalan yang dapat dia gunakan untuk membela diri. Karena memang hanya melarikan diri lah yang dapat dia lakukan saat ini.
Taehyung jatuh bersimpuh di atas tanah, ia menutup sebelah wajahnya menggunakan tangan kanan, berulang kali Taehyung menarik dan menghembuskan napas dengan panjang, berusaha menjernihkan kembali pikirannya yang semrawut.
Jimin berjongkok disebelah Taehyung, ia menepuk bahu yang tampak kuyu, berusaha menguatkan sahabatnya itu.
"Ini semua adalah bencana yang kau tidak bisa hadapi seorang diri, jadi jangan meletakkan semua beban dipundak mu ini, berbagilah kepadaku" ucap Jimin. Ia mengusap pundak Taehyung, memberitahukan kepada pemuda dengan senyuman kotak itu, bahwa Jimin akan selalu ada untuk membantunya."Jimin-ah ... " Taehyung melemparkan tubuhnya ke dalam pelukan Jimin, seperti seorang adik yang tengah mengadu kepada sang kakak, bahwa ada seseorang yang berbuat jahat kepadanya.
Jimin menepuk-nepuk punggung Taehyung, dia tahu jika ini lah yang dibutuhkan oleh Taehyung saat ini, yaitu seseorang yang akan selalu berada di sisinya, tidak perduli akan seberapa kacau dan berbahaya keadaan yang tengah menanti di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Into The New World
FantasyApakah kalian siap untuk bertemu dengan mereka kembali? Kali ini mereka kembali dengan sebuah misi yang jauh lebih besar dan mendebarkan. Akan ada satu lagi misteri alam semesta yang semakin terkuak, pertikaian dan perebutan kekuasaan, membuat merek...