41. The New World

192 27 1
                                    

"Wah, wah, sunggu pemandangan yang sangat mengharukan"

Suara bariton tersebut seketika memecah suasana haru yang melingkupi ruangan kecil itu.

Mereka semua sontak menoleh ke arah pintu rumah yang masih terbuka lebar, dimana telah berdiri sepasang Titan yang merupakan Crius dan Mnemosyne, tidak jauh dari ambang pintu berwarna hitam tersebut.

Crius tersenyum miring, kemudian dalam satu kedipan mata, ia mengayunkan pedang yang ada di dalam genggaman tangannya, membuat rumah kecil itu roboh seketika, mengubur delapan orang yang ada di dalamnya.

"Kau benar-benar akan membunuh mereka?" Tanya Mnemosyne, dia menatap Crius yang masih tersenyum miring di sebelahnya.

Crius berdecih sinis, "tikus-tikus itu tidak akan mati hanya dengan serangan seperti itu" Ia menatap tajam puing-puing rumah di hadapannya.

Mnemosyne mengedikkan bahu, "terserah padamu" Titan wanita itu berjalan menjauh dari sana, dia tidak ingin terlibat di dalam pertarungan yang sebentar lagi akan terjadi. Bertarung bukan lah keahliannya.

Srakk ...

Srakk ...

Brakk ...

Suara gemerisik yang diakhiri oleh sebuah dentuman keras, terdengar mengalun dari puing-puing bangunan yang beberapa saat lalu dihancurkan oleh Crius, beberapa material bangunan berterbangan ke sembarangan arah, ketika sebuah kubah transparan muncul dari balik timbunan material rumah.

Di dalam kubah tersebut terdapat delapan orang yang tengah menghela napas lega, karena berhasil selamat dari serangan Crius tadi tanpa luka sedikit pun.

"Untung saja kau memiliki reflek yang cepat, hyung" Taehyung menepuk bahu Seokjin dengan penuh kelegaan.

Sementara pria berbahu lebar tersebut mendongakkan kepala, ia menatap kedua tangannya yang terangkat ke atas, "a-aku yang menciptakan benda ini?" Tanya nya dengan tidak percaya.

"Tentu saja, siapa lagi yang memiliki kekuatan ini selain dirimu, hyung"

"Oh, whoaa ... aku tidak ingat jika bisa melakukan ini juga" Seokjin menatap takjub pada kubah tersebut. Ternyata tidak hanya sebatas menggerakan barang, dia juga mampu menciptakan sebuah pelindung seperti ini.

Wushh ...

Wushh ...

Angin berhembus dengan kencang, ketika Crius kembali mengayunkan pedangnya. Membuat kubah transparan milik Seokjin menghilang seketika, dan tubuh mereka berdelapan terpental cuku jauh lalu mendarat ke atas tanah dengan keras.

"Mau sampai kapan kalian akan mengobrol? Mengejar kalian saja sudah cukup membosankan, jangan membuatku menunggu lebih lama lagi, anak manusia" Ucap Crius.

Ia melangkah dengan pedang yang terseret di atas tanah, menimbulkan bunyi gemerisik samar, kala lempengan tajam tersebut beradu dengan rerumputan yang menutupi permukaan tanah.

Sementara ketujuh Demigod dan Alex, tampak dengan susah payah untuk bangkit ditengah rasa sakit yang mendera, akibat terhempas dengan keras beberapa saat yang lalu.

"Ughh ... Kepalaku" Alex meringis seraya memegangi kepala.

Kepalanya sempat terbentur sebuah batu tadi, membuat ia merasakan rasa sakit yang cukup hebat saat ini.

"Alex! Dibelakangmu!" Seruan dari Jimin tiba-tiba terdengar, kala Crius dengan pergerakan yang luar biasa cepat, telah berpindah posisi menjadi di belakang Alex, bersiap mengayunkan pedangnya ke arah bocah lelaki tersebut.

King of Demigod : Into The New World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang