"tidak! Apa yang kau lakukan?!!" Taehyung berteriak marah, melihat nyawa keenam sahabatnya yang berada diujung tanduk.
"Jika kau ingin menyelamatkan mereka, maka temui aku di ruang singgasana. Tapi ingatlah putra Zeus, nyawa mereka tergantung pada setiap menit yang kau buang" Kronos berbalik dan kemudian melangkah menjauh. Tidak menghiraukan Taehyung yang mmeraung marah an meneriaki dirinya berulang kali.
"Aku harus menyelamatkan mereka" Taehyung hendak melangkah mengikuti Kronos, namun Oceanus mencegahnya.
"Apa lagi?! Aku harus menyelamatkan teman-temanku!" Marah Taehyung, ia menatap sengit kearah Oceanus yang masih mencekal tangannya.
"Ini semua jebakan, karena sesungguhnya, Kronos hanya membutuhkan dirimu, karena kau memiliki sesuatu yang tidak dia miliki" terang Oceanus. "
"Kunci menuju taman Elysa. Dia membutuhkannya untuk masuk ke dalam sana, dan mengambil inti kekuatan dari para jiwa suci, jika Kronos sampai berhasil masuk ke dalam sana, maka semua yang ada di dunia ini akan musnah. Bahkan tidak menutup kemungkinan Kronos akan dapat berpindah ke alam semesta yang lain dan membawa kembali Chaos ke permukaan" ucap Oceanus panjang lebar.
Awalnya dia juga tidak pernah menduga, jika ternyata pemilik kunci taman Elysa, satu-satunya tempat yang tidak akan pernah bisa dimasuki dengan mudah oleh para Titan dan Olympian, ada pada anak setengah manusia ini.
Bagaimana Oceanus bisa tahu jika Taehyung adalah pemilik kunci taman Elysa?
Jawabannya adalah, Zachron, sang pembawa pesan takdir, sendiri lah yang menyampaikan kepadanya, tidak lama setelah oceanus bebas dari Tartarus, jika Taehyung adalah Pemiliki kunci taman itu, dan apapun yang terjadi, kekuatan Taehyung tidak boleh jatuh ke tangan yang salah.
"Lalu aku harus diam saja disaat teman-teman ku dalam bahaya?! Tidak! Itu tidak akan pernah terjadi, aku akan menyelamatkan mereka apapun yang terjadi!" Taehyung menghentak tangan Oceanus yang mencengkram bahunya.
Kedua manik hazel milik Taehyung telah berubah warna menjadi kelabu, sebuah lambang petir terukir pada dahi nya yang sedikit tertutupi poni, memendarkan cahaya kelabu yang begitu terang.
"Oceanus! Kita harus cepat! Kronos sudah mengetahui semua rencana kita!" Hyperion yang entah datang dari mana, telah berdiri di samping Oceanus dengan napas yang terengah-engah.
"Mereka memperketat penjagaan di semua gerbang, dan Tethys maupun Rhea tidak terlihat dimana pun. Apa mungkin mereka sudah tertangkap?" Lanjut Hyperion. Ia tampak begitu cemas saat ini. Bagaimana jika benar kedua Titan wanita itu telah tertangkap? Apa yang harus mereka lakukan saat ini?
Oceanus menghela napas panjang, pasti cepat atau lambat semua gerak gerik mereka akan ketahuan, karena Phoebe ada di pihak Kronos. Pasti dari dia lah Kronos mengetahui semuanya.
"Ketika aku kemari tadi, aku melihat Crius menyeret keenam Demigod itu. Apa mereka akan memulai upacara nya sekarang?" Hyperion tidak pernah segelisah ini sebelumnya.
Dia terkenal akan pembawaannya yang bijak dan bersahaja, sama seperti cahaya yang dia kendalikan, yang memberikan penerangan sekaligus ketenangan bagi orang-orang yang tengah melangkah di dalam kegelapan.
"Kau dengar itu? Kekasihmu dan sahabat-sahabat ku telah tertangkap, kita harus membebaskan mereka semua. Aku tidak akan keluar dari tempat ini jika tanpa mereka" ucap Taehyung dengan penuh penekanan.
Hah, putra Zeus ini benar-benar keras kepala, persis seperti ayahnya. Mereka berdua sama-sama berhasil membuat Oceanus, sang Titan tertua, menjadi sakit kepala karena sifat keras kepala mereka itu.
"Baiklah, kita akan menyelamatkan mereka, tapi ingat ini baik-baik di kepalamu, apa pun yang terjadi nantinya, jangan mati! Kau harus memastikan keselamatanmu sendiri sebelum yang lainnya, karena Kronos tidak boleh mendapatkan satu tetes pun darahmu di atas meja itu!" Oceanus benar-benar menegaskan satu hal itu kepada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Into The New World
FantasyApakah kalian siap untuk bertemu dengan mereka kembali? Kali ini mereka kembali dengan sebuah misi yang jauh lebih besar dan mendebarkan. Akan ada satu lagi misteri alam semesta yang semakin terkuak, pertikaian dan perebutan kekuasaan, membuat merek...