"ughh ... Sudah berapa lama tempat ini ditinggalkan?"
Itu adalah hal pertama yang mereka ucapkan ketika masuk ke dalam rumah tersebut.
Hoseok bahkan telah menatap ngeri ke arah tanaman rambat yang tumbuh menjalari hampir setiap sudut tempat tersebut, belum lagi beberapa dahan dan akar pohon yang menembus tembok rumah, menciptakan lubang pada dinding dan atap, semakin menambah kesan bangunan terbengkalai tempat itu.
"Semenjak aku pergi ke Zecaourus, aku tidak pernah kembali ke sini" Jimin melangkah dengan hati-hati, melewati akar-akar tanaman yang memenuhi lantai.
Ia berhenti pada sebuah nakas yang terletak tidak jauh dari pintu masuk, ia membuka laci paling atas dan menemukan sebuah kalung yang terbuat dari rangkaian cangkang kerang.
"Ternyata masih ada" Jimin tersenyum kecil kala menemukan benda yang penuh kenangan tersebut.
"Apa itu?" Jungkook menjulurkan kepalanya, guna melihat benda yang sedang Jimin tatap dengan penuh arti tersebut.
Jimin mengangkat kalung tersebut dengan penuh kehati-hatian, seakan-akan benda itu begitu rapuh dan mudah hancur.
"Ini adalah hadiah pertama yang diberikan oleh jihyun Hyung kepadaku" ucap Jimin, "dia yang mencari cangkang-cangkang ini dan kemudian merakitnya menjadi sebuah kalung, karena saat itu aku sangat iri akan kalung miliknya. Kalung yang merupakan pemberian ayah" senyum pada wajah Jimin perlahan memudar.
"Jika bukan karena jihyun Hyung, aku tidak akan mungkin berada di sini saat ini. Dia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan ku" ucap Jimin dengan lirih.
Taehyung menepuk bahu Jimin, memberi kekuatan kepada sahabatnya itu. Meski dia tidak memiliki saudara, tetapi Taehyung mengerti rasa sakit yang Jimin rasakan saat ini, rasa sakit atas kehilangan orang yang kita sayangi, tidak akan pernah hilang meski waktu telah berlalu sekian lama.
Jimin tersenyum tipis, ia menepuk punggung tangan Taehyung yang masih bertengger pada pundaknya.
"Pada saat itu aku begitu marah, kenapa ayah hanya memberikan satu kalung, kenapa dia hanya menyelamatkan salah satu diantara kami, jika sejak awal Jihyun Hyung yang memiliki kalung itu, bukankah itu artinya ayah hanya menginginkan Jihyun Hyung? Ayah tidak menginginkan ku"
"Jimin-ah ... " Seokjin ikut mendekat ke arah Jimin, merangkul bahu pemuda itu, meski Jimin tersenyum, tetapi Seokjin dapat melihat sesuatu yang hancur di dalam kedua manik kecil itu.
Jimin terkekeh kecil. "Tetapi kini aku mengerti dan bisa menerima semuanya dengan perasaan lega. Ini semua adalah keputusan sang takdir, bahkan jika ayah ingin pun, dia tidak akan bisa melawan sang takdir. Hanya ada satu diantara kami yang bisa bertahan hidup, dan Jihyun Hyung memilih melakukan sebuah pengorbanan yang begitu mulia"
"Dan aku menerima takdir yang telah ditetapkan untukku, yaitu menghadapi semua ini bersama dengan kalian, tidak perduli seberat dan sesulit apapun"
Cringg ...
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Into The New World
FantasyApakah kalian siap untuk bertemu dengan mereka kembali? Kali ini mereka kembali dengan sebuah misi yang jauh lebih besar dan mendebarkan. Akan ada satu lagi misteri alam semesta yang semakin terkuak, pertikaian dan perebutan kekuasaan, membuat merek...