48 - you are what you love

3.1K 455 42
                                    

good day folkss!
semoga senantiasa sehat selalu 👩‍❤️‍👨

. . .

BAB 48

you are what you love

"I SWEAR THAT WAS ANNOYING!" Dara menceritakan kejadian tadi pagi berapi - api, raut wajah Sharlene yang menyebalkan masih hangat dalam ingatannya. "Bando gue mungkin emang jelek, tapi gue nya cantik. So, I still won."

"LOLLLL, untung lo anaknya pd maksimal. Kalau engga udah nangis kali lo digituin," kepala Sarah menggeleng.

"Kayanya Dara ga akan nangis sih, paling juga dia dihajar sampe masuk counseling lagi, I'm pretty sure the scene will be like that," terka Cherin.

"Mending gue hajar sih, kalau pun nangis tetep harus sambil gue hajar," ucap Dara yakin.

"Hajar siapa?" Seseorang membalas ucapannya dengan nada bertanya.

"Lo, Kak." Balas Sarah spontan.

"Bercanda lo," tukas Giory tidak percaya. Lelaki itu menaruh tiga mangkuk ice cream di tengah meja. "Dessert for today."

"Chocolate ice cream wooo. Thank you, Kak Giory!" Cherin tidak menyia - nyiakan makanan gratis sama halnya dengan Sarah yang sudah menyuapnya ke dalam mulut.

"Sini duduk dulu, lo belom kenalan proper sama temen - temen gue," Dara menarik tangan Giory agar duduk di sampingnya, "Ini Cherin Kim, yang rekomendasi restoran Korea, dia anggota Council. Kalau ini Sarah Janurdina. anak jurnalis yang jadi tim dokumentasi di JSC."

"Oh gue tau Sarah, Darrin langganan minta foto ke lo kan?" Sarah menjentikan jarinya sambil mengangguk, mulutnya terlalu penuh dengan es krim untuk membalas.

"Kalau lo anaknya Presiden berarti?" tanya Giory pada Cherin.

"Hah, siapa Kak?!" tanya Cherin bingung, "My dad is a businessman."

"Maksud gue Presiden Zaydan," balas Giory sambil tertawa, "Pres! Sini!"

Cherin menatapnya dengan mata yang membelalak, tawa Dara hampir meledak saat ia menerima sinyal panik dari Cherin yang menendang kakinya dari bawah meja. "Salad lo," Cesar menaruh mangkuk salad Giory ke atas meja. Mata Cherin terus menatap sang pangeran penuh harap agar duduk di sampingnya.

"Thanks, bro."

"Mepet terus lo sama adek kelas," Zaydan tanpa permisi menempati kursi di samping Cherin dan seketika bahu Cherin langsung merosot.

"Cewek gue disini," balas Giory sambil memintanya bergeser untuk menyisakan ruang bagi Cesar. "Darimana lo, Paduka?"

"Pftt," Sarah hampir saja tertawa jika Cherin tidak menepuk lengannya.

"Bandung," balasnya tampak baru datang ke sekolah di jam 12 siang. "My mother has something to do there."

"Ga bilang lo bjir, padahal gue mau pengen nitip bolen." Raja ikut bergabung. Seketika meja yang Dara tempati bersama Sarah dan Cherin menjadi sesak. "WES, siapa aja ini. Gue anak kelas 10 kayanya cuman deket sama Dara, Clara, Jasmine, sama siapa tuh anak choir, Vivian."

"Ini anak gue, Kim Cherin." Zaydan menunjuk Cherin yang duduk disampingnya. Dara terkekeh saat wajah Cherin yang masam seketika siaga saat Zaydan menoleh, "Proposal pentas seni belom lo edit bagian RAB nya, nanti malem beres ya. Jam 8 maks."

"Oke, Kak." Angguk Cherin semangat, tapi wajahnya berubah menjadi memelas saat pandangannya bertemu Dara. Gadis itu berkata tanpa suara, "Shibal."

Walk to 17th [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang