40. Thursday Storm

3.6K 438 57
                                    

Double update ya friends! tolong diramein 😗

. . .

Bab 40

Thursday Storm

11.00 WIB

Dara mengunci layar ponselnya, sudah lima orang yang ia hubungi dengan contoh template seperti ini, "Kak Arghie, tolong dibantu lewat doa hari ini gue mau ujian matematika bab garis linear dan parabola." Yang mendapat pesan Dara siapa lagi kalau bukan Papa, Tante Amara, Arghie, dan Giory.

Tangan Dara semakin dingin saat jarum jam menunjukan pukul 11.00 tinggal menunggu Miss Sahna masuk ke ruang ujian dan nasibnya akan ditentukan. Ponselnya bergetar dan Giory menjadi orang pertama yang membalas, kening Dara mengernyit, apa sih, kenapa laki - laki itu malah bertanya rumus. Dara segera menjawabnya tanpa pikir panjang dan tak lama Giory kembali menjawab.

Kak Giory
pinter
one step closer to snowy cheese fried chicken 🚗

Dara terkekeh, agenda piknik malam - malam di Lapangan Macan setelah hari Kamis berlalu akan sangat Dara nantikan.

"Let's start the exam." Miss Sahna datang, perawakannya yang semampai dan perangainya yang dingin mampu membuat suasana ruang ujian yang berisik menjadi hening dalam sekejap, "Tolong kumpulkan semua gadget kalian di depan."

Dara mengikuti instruksi dan kembali duduk kursi yang berhadapan dengan komputer sekolah. Jantungnya berdegup sangat kencang selagi pikirannya masih mengingat - ingat rumus yang hampir ia lupakan.

"The timer will start to count after you click log in," Miss Sahna memberi instruksi. "Nilai kalian akan langsung keluar setelah kalian menekan tombol submit."

No way. Beberapa siswa yang kepalang berani mulai menyerukan protesannya, "That's scary, Miss. We don't want to see our score right after we submit it."

"Itu sistem sekolah, saya ga punya solusi soal keluhan kalian. Kalau kalian terus mengulur waktu, waktu ujian kalian juga akan semakin terpangkas. We only have 1 hour from now."

Manik mata Dara bersitatap dengan Cherin yang duduk di sampingnya sesuai alfabet sementara Sarah ada di belakang, "Pasrah aja deh gue," bisik Dara lesu.

"It is what it is," balas Cherin sama pasrahnya.

Beberapa teman sekelasnya yang sudah memulai sesi mengeluarkan ringisan setelah membaca soal nomor satu. Dara segera menekan tombol log in dan sial, Dara bahkan baru tau soal matematika edisi parabola bisa diputar balik sekreatif ini. Jelas Dara tidak tahu bagaimana cara mengerjakan soal nomor satu, ia menekan tombol next, soal nomor dua, tiga, dan empat sama susahnya.

Pikiran Dara mulai buyar. Ada penyesalan yang mulai ia rasakan, andai saja Dara belajar lebih keras sebelumnya, andai saja Dara meluangkan lebih banyak waktu, andai saja Dara lebih serius untuk menghafal semua ini. Sial, Dara tidak boleh membiarkan seluruh pikiran negatif ini memenuhi dirinya. Take a deep breath, take a moment, breathe in and out.

Meski target market soal - soal Miss Sahna ini sepertinya lebih cocok untuk Giory yang pintar dan Papa yang jenius. Dara harus berusaha mengerjakannya terlebih dulu meski soal nomor empat ini susahnya luar biasa tapi matanya tetap membaca soal dan mengidentifikasinya perlahan.

Menit demi menit berlalu dan Dara baru bisa mengerjakan tiga soal, jarinya menekan tombol next- click. Matanya berbinar! Soal nomor tujuh ini pernah Dara kerjakan! Senyumnya mulai terbit kembali.

Matematika memang menyebalkan, tapi Dara tidak mau membiarkan dirinya mendapat nilai jelek lagi di kelas Miss Sahna.

. . .

Walk to 17th [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang