14. P.S. Don't Go to Harvard

4.3K 621 106
                                    

Guys mulai coba kasih komentar di setiap paragraf yuuuk?

Dukungan berupa vote, komentar, dan antusiasme kalian akan sangat berarti untuk penulis. Jangan lupa klik bintangnya ya!

selamat membaca!

. . .

Bab 14

P.S. Don't Go to Harvard

"Ujian akan saya mulai sebentar lagi." Miss Sahna memberi instruksi. "Semua soal bisa kalian akses dari website sekolah ketika jarum panjang ke angka 6. Saya tidak mentoleransi kecurangan dalam bentuk apapun, saya anggap nilai kalian 0 jika berbuat curang."

Tangannya dingin dan wajahnya pucat pasi. Dara sudah mengorbankan seluruh tenaga untuk ujian bab persamaan linear. Kepercayaan diri yang Dara miliki ada di ambang batas aman, Dara sudah belajar mati - matian sudah sepatutnya jika usaha tidak akan menghianati hasil.

Teng! Jarum panjang jatuh di angka 6 dan soal ujian matematika sudah bisa diakses melalui website. Dara langsung membaca soal pertama dan senyumnya terbit sampai matanya menyipit, terlampau senang karena soal yang ditampilkan adalah soal yang ia baca dari notes yang Sharlene beri.

Tangannya meloncat ke nomor dua, tiga, empat, hingga sepuluh. Tidak ada satupun soal yang jawabannya tidak Dara tahu, kegembiraan yang muncul di detik pertama perlahan berubah menjadi kegelisahan.

Ada yang salah dari notes yang Sharlene beri karena semua soal yang ada dalam ujian adalah kumpulan soal yang tercatat dalam notes milik Sharlene.

. . .

"Sharlene!"

Langkahnya seperti pemeran yang baru mengetahui karakter antagonis terungkap dramatis. Gadis yang ia panggil baru saja memasukan buku ke dalam loker. Dara membelah lautan senior yang berkerumun di lorong, tujuannya hanya satu. Menampar gadis gila yang saat ini melambaikan tangan ke arahnya.

"Evening, Dara." Sharlene menyapa ramah, "Had lunch already?—"

PLAK!

Para senior terhenyak, tidak percaya ada murid kelas 10 yang berani menampar wajah Sharlene Deneisha.

"Semuanya keluar, kecuali Dara Lakshita."

Langkah Dara berhenti di ambang pintu. Maniknya disuguhi raut dingin Miss Sahna yang bersedekap. Tangannya yang dingin mulai bergetar, Dara sengaja menyisakan tiga soal salah, agar nilainya tidak genap menjadi 100.

"Saya anggap nilai kamu 0 untuk ujian bab ini."

Jantungnya seakan berhenti. Dara tidak tahu dimana letak kesalahannya, selain notes Sharlene yang mendatangkan malapetaka."Kenapa, Miss?" Suaranya bergetar dan tanganya mengepal. Semua anak kelasnya menyaksikan dari jendela kaca.

"Kamu curang." Miss Sahna berjalan mendekat menarik notes bersampul Harvard yang Dara genggam.

Dara terhenyak, tidak menolak saat barangnya diambil kasar, "Dapat notes ini dari mana?"

"Kak Sharlene, Miss. Dara dipinjami dari Kak Sharlene."

"Sharlene?" Miss Sahna mengangkat alis. "Sharlene Deneisha bukan bagian dari murid di kelas yang saya ajar."

Dadanya bergemuruh. Kesalahan Dara yang pertama: menerima bantuan Sharlene.

"Ini notes saya, hilang satu minggu yang lalu di lingkungan sekolah."

Walk to 17th [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang