Ada yang dateng dari Tiktok? Selamat datang di buku Dara dan Giory sebelum gemzy kata di video Tiktok
Jangan lupa buat klik bintang dan kasih komentar yaaa! ✌️
Dukungan berupa vote, komentar, dan antusiasme kalian akan sangat berarti untuk penulis.
selamat membaca!
. . .
Bab 6
Langit dan LautMedia penyebaran yang paling efektif dan paling ampuh adalah mulut ke mulut. Seperti kabar Giory yang meminta nomor Dara Atmadja lewat Zaydan yang memintanya di grup Student Council seluruh angkatan.
"Lucu hahaha, Kak Zaydan pas ditanya ngapain minta nomor Dara Atmadja, dia jawab jujur banget, 'bukan buat gue, ini buat Giory.' Terus satu grup langsung shock, kan bisa ga usah sejujur itu."
"Jadi Giory lagi deketin Dara Atmadja?"
"Keliatannya sih gitu."
"Yah, saingan lo Giory cok, kapten sepak bola."
"Kalah gua, bro."
"Dara Atmadja yang mana sih? Gue cuman liat fotonya doang dari majalah gadis, anaknya emang ga pernah keliatan ya di cafetaria?"
"Minggir." Gadis cantik itu menghentikan langkahnya di depan loker dengan tangan yang bersedekap membuat dua orang siswi yang bersandar di lokernya bergegas menjauh.
"Seterkenal apa Dara Atmadja sampe semua orang ngomongin dia pagi ini?" Gadis cantik itu menoleh ke samping, meminta jawaban dari seseorang yang bergerak mendekat.
"Lo belum denger, Shar?" Itu teman sebangkunya, gadis dingin yang tidak punya simpati. Audi namanya, anggota klub tenis.
"Gue baru pulang dari Budapest, how could I know, bitch?"
"Dara Atmadja is everyday headline." Audi menyesap smoothies nya sambil bersandar di loker. "Anak baru itu jadi sampul majalah gadis bulan ini, thats why everyone is freaking out."
"Is she pretty?" Tanya gadis cantik itu tak acuh.
Audi menyeringai, "Giory baru aja minta nomornya." Kali ini kekehan keluar dari bibirnya melihat jemari gadis cantik itu berhenti di udara, "Lo nilai aja sendiri, is she really pretty or not."
. . .
"Non, mau pulang lagi aja?"
Dara menegakan tubuh setelah bersandar cukup lama di jendela mobil. "Gapapa, Pak. Saya pamit yaa."
Kepalanya terasa berat akibat hanya tidur dua jam. Lagi - lagi Dara menyerahkan waktunya untuk matematika. Hari ini Dara punya jadwal pretest, katanya hanya sekedar mengetes sampai mana pemahaman para murid kelas 10. Dara sadar diri, pemahamannya akan matematika 0 besar, jadi mau tidak mau Dara harus belajar mati - matian.
Tapi rasanya Dara belum mencapai garis aman, ia baru bisa mengerjakan bentuk sederhana dari 4(2x – 5y) – 5(x + 3y) dan 6x + x – 2 / 8x – 1. Dara belum paham logaritma dan sejenisnya.
Dara sadar banyak pasang mata yang memperhatikan di setiap kakinya melangkah. Bisikan yang berkembang di sepanjang koridor tidak bisa ia tangkap intisarinya, Dara hanya harap itu bukan tentangnya. Langkah kakinya berbelok di koridor utama menuju anak tangga untuk mencapai kelasnya.
Sebuah loafers hitam menghalangi langkahnya di undakan tangga ketiga sehingga Dara mendongak mencari tahu siapa pemilik loafers hitam ini. "Morning." Seorang gadis menyapanya sambil tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk to 17th [TERBIT]
Teen FictionNamanya Dara Atmadja, murid baru yang menjadi topik obrolan teratas setelah wajahnya menghiasi sampul majalah. Pemenang kompetisi piano internasional yang tampak sempurna itu citranya runtuh di depan Giory Nalendra, kapten sepak bola kesayangan warg...