ada yang inget Nenek Dara punya restoran apa?
Guys mulai coba kasih komentar di setiap paragraf yuuuk?
Dukungan berupa vote, komentar, dan antusiasme kalian akan sangat berarti untuk penulis. Jangan lupa klik bintangnya ya!
selamat membaca
. . .
Bab 20
Comfort Person
Giory berharap setidaknya jika harinya tidak akan menyenangkan, sarapannya harus penuh makna. Tapi harapannya pupus begitu melihat Giandra yang berdiri di belakang pantry. Di hari Sabtu pagi yang cerah Bunda pergi rapat ke akademi, Ayah punya jadwal konsultasi bersama para pasiennya, dan juru masak di rumahnya tiba - tiba cuti akibat kucingnya mati. Jadi Giory bisa berpegang ke siapa lagi selain Giandra untuk menyiapkan sarapan?
"Gue buat aglio olio," ungkap Giandra bangga. Konsepnya saja sudah salah, spaghetti umumnya menu makan siang, tapi Giandra menyajikannya untuk sarapan. Nafas Giory berhembus jengah sambil menuangkan jus yang strawberry yang buahnya dipetik langsung dari kebun keluarga Ayah di Lembang.
Sebenarnya, dua bersaudara Barlianta bisa saja membeli sarapan lewat aplikasi online. Tapi saat ini Giory sedang miskin setelah uang jajannya dipotong Bunda hampir setengahnya akibat Giory terlalu sering bolos les tapi Giandra lebih parah saldo kakaknya hanya tersisa 20 ribu rupiah dari yang asalnya 60 juta akibat ditarik Ayah setelah ketahuan membeli alkohol seharga empat juta. Intinya, mereka miskin sekarang.
Giandra datang mencekoki Giory aglio olio setelah Giory meneguk jusnya, "Emh!"
"Masakan gue enak kan?" tanya Giandra yakin.
Yang benar saja, spaghetti aglio olio buatan Giandra gagal total, rasanya terlalu pahit akibat bawang putih yang gosong. "Kagak enak, anjir." Semprot Giory sambil terbatuk, tawa Giandra semakin lebar.
"Sesekali lah, bocah manja kaya lo mana tau rasa makanan ga enak," ejek Giandra sambil duduk memakan spaghettinya yang tidak enak. "Pertama kali nih dek gue mikir, gimana ya caranya gue makan siang nanti?"
Sontak Giory tertawa kencang, "Jual saham lo."
"Anjir bener juga, padahal histori penelusuran gue isinya info warteg 20 ribu di Jakarta." Giory prihatin, kakaknya seperti orang linglung setelah saldo rekeningnya di tarik. "Lo mau kemana hari ini dek?"
"Latihan."
"Bukannya weekend libur?"
"Soalnya minggu depan kita tanding lagi, satu langkah lagi buat masuk ke semifinal." jelas Giory.
Saat ini Dharma berada di puncak klasemen dengan 2 poin meninggalkan SMA Cendana, Mandala, dan Merdeka. Jika Dharma menang lagi, mereka akan masuk babak 4 besar atau semifinal.
Giandra mengangguk, "Good luck, Captain. Dicoba saran gue, meskipun lo punya tebakan passingnya bisa diterima siapa tetep aja dicoba dulu passing ke temen lo, oke?"
Giory mengangguk tanpa suara. Kata - kata seperti itu sudah datang untuknya yang kedua kali minggu ini.
"Lo kaptennya, Gi. Ketika lo rasa yang lain ga mampu, jangan malah lo yang ambil peran mereka dan nyelesain bagiannya, itu salah."
"Yang bener gimana?" Kalimat Giandra menyentil egonya sebagai kapten. Ketika rekannya tidak mampu berperan sebagai tim, Giory mengambil peran mereka dan berusaha mencetak gol seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk to 17th [TERBIT]
Teen FictionNamanya Dara Atmadja, murid baru yang menjadi topik obrolan teratas setelah wajahnya menghiasi sampul majalah. Pemenang kompetisi piano internasional yang tampak sempurna itu citranya runtuh di depan Giory Nalendra, kapten sepak bola kesayangan warg...