35. meet me behind them all

4.9K 638 156
                                    

CEPET BGT??? wkwk makasi all buat yg udah nyepam komen 

selamat datang di chapter awal menuju gonjang ganjing 😁🤟

please, keep the enthusiasm yall! kalau komennya rame jadi seru kann wakakwakwka

happy reading

. . .

Bab 35

meet me behind them all

"Giory!" Dara hampir menoleh ke belakang. Di tengah lobby yang sudah sepi Dara bisa mendengar suara Sharlene teramat jelas, "Pulangnya bareng dong, my drivers is sick and I don't want to take a taxi."

Kakinya terpaku ke tanah, tidak ingin bergerak barang sejengkal pun. Dara menunggu balasan yang akan keluar dari mulut Giory, "Gue mau beli beans kesukaan Ayah dulu di fresh market, it will take time."

Derap langkah mereka semakin dekat sampai melewati dirinya yang duduk di kursi tunggu. Jelas sekali keduanya tidak melirik ke arahnya sama sekali, "No worries," balas Sharlene sambil merangkul lengan Giory, "Raja told me you always craving for ramen this days. Shall we go for it?" 

"I'm kinda hoping for it," balas Giory tenang, tampak tidak terganggu dengan Sharlene yang memeluk lengannya manja, "But I couldn't."

"Whyyy?"

"Kenyang."

Sharlene tertawa seolah ada yang lucu dari perkataan Giory, "Silly answer, porsi makan kamu tiga kali lebih banyak dari aku. I know you could handle one bowl of ramen, we should go to your favorite ramen bar."

Giory mendengus, "Okay, but no beer." Bir? mereka berencana minum bersama?

"Gio, duh." Sharlene menggoyangkan lengan lelaki itu, "Masa makan ramen ga pake bir, what's fun."

"Lo masih pake seragam, Shar. Ga akan dibolehin beli beer." Langkah dua orang itu semakin jauh hingga suaranya memudar, Dara juga tidak tahu kenapa kakinya merespon dan mengikuti dua orang itu dari belakang.

"Kamu bawa hoodie, kan? Aku tinggal pinjem hoodie kamu and change my skirt at your car, voila. We can buy beers." Sharlene kembali memberi ide. 

Giory menghela nafas, "It will count to your crime list."

Sharlene mengedikkan bahu, "Nah, it doesn't matter."

"But we need to buy coffee beans first for my father." Jadi, Giory menyetujui ajakan Sharlene?

"Iya - iya, you and your family things are so cute, I feel like I'm dating a baby boy."

Dating? Are they back together?

"Shut up."

"I won't."

Dara membenci pernyataan sanggahan yang terus menerus keluar dari bibirnya, rasanya baru kemarin Dara berkata pada Papa bahwa hubungannya dan Giory tidak lebih dari sekadar teman, tapi saat ini Dara tidak tahu apakah predikat itu harus gugur saat hatinya memberontak melihat Sharlene pergi bersama Giory.

. . .

"Papa, kita main di driving range kan?" Dara berharap cemas. Dua kegiatan yang paling Dara benci selain war tiket konser adalah dijemur di bawah sinar matahari. Dan setau Dara bermain golf itu perlu banyak jalan kaki dan bertahan di tengah terik matahari.

Walk to 17th [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang