Bab 23

2.7K 184 14
                                        

Tak ada yang bisa menyaingi kemarahan dan kekecewaan Eleanore saat ini begitu mengetahui bahwa Nikolai tengah menyebarkan video mereka kepada Romeo dengan sengaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada yang bisa menyaingi kemarahan dan kekecewaan Eleanore saat ini begitu mengetahui bahwa Nikolai tengah menyebarkan video mereka kepada Romeo dengan sengaja. Tidak, Eleanore tidak marah karena Nikolai mengirimkannya kepada Romeo akan tetapi ia marah karena Nikolai tidak menepati janjinya, pria itu belum menghapus video mereka.

"Rohlstein!" teriakkan Eleanore menggema, mencari sosok Nikolai yang ia yakini tengah berada di club. Langkah besar penuh amarahnya menghampiri sebuah ruangan yang dijaga ketat oleh beberapa penjaga.

"Nona, maaf," tahan Yuriko, pria berbadan kurus yang mengingat Eleanore. Di belakangnya terdapat beberapa pria lain berbadan besar, menjaga kamar khusus milik Nikolai. "Anda tidak boleh masuk."

"Simpan maafmu, aku harus bertemu dengan Rohlstein!" teriak Eleanore penuh amarah.

"Tapi Sir Nikolai sedang tidak bisa diganggu."

"Cih, apa dia sedang bermain kuda-kudaan di dalam?"

"Aku tidak yakin, mungkin mereka sedang mencoba gaya lain tetapi gaya apa pun itu, anda tidak boleh masuk."

Eleanore cukup waras untuk berteriak pada orang gila seperti Yuriko, ia akan menyimpan suaranya untuk meneriakki Nikolai di dalam. "Mengapa? Katakan padanya bahwa aku ingin bertemu, sekarang."

"Apa nona akan membantu Sir Nikolai mencoba gaya baru?" tanya Yuriko dengan menyebalkan, "Tidak bukan? Artinya anda tidak memiliki kepentingan untuk masuk, kecuali anda akan membantunya."

"Shut up!" bentak Eleanore semakin kesal mendengar Yuriko yang sama menyebalkan dengan Nikolai. "Beritahu Rohlstein bahwa aku ingin bertemu."

"Tapi–"

"Jangan keluar sebelum kau mendapatkan jawaban," potong Eleanore menarik kera kemeja Yuriko kasar. Tatapannya yang tajam penuh intimidasi.

Mati di tangan Eleanore, atau mati di tangan Nikolai. Yuriko, pria malang itu tidak memiliki pilihan lain jika sudah berhadapan dengan Eleanore dan Nikolai, keduanya siap untuk membunuh Yuriko kapan saja.

Pada akhirnya Yuriko terpaksa masuk dan menemui Nikolai. Tak membutuhkan waktu lama hingga akhirnya pria itu kembali keluar, disusul oleh seorang perempuan setengah telanjang yang berlari keluar dari kamar itu.

Orang dungu pun tau jika Nikolai baru saja selesai menggunakan perempuan itu.

"Sir Nikolai tidak ingin bertemu," ucap Yuriko menyampaikan jawaban tuannya sembari menunduk takut.

"Dia tidak mau tetapi aku mau," Eleanore kembali berusaha menerobos masuk, namun beberapa pria berbadan besar yang menjaga pintu itu menghalang tubuhnya. "Rohlstein keluarlah!" teriak Eleanore tak menyerah.

"Beliau berkata, nona boleh masuk jika," ucap Yuriko lagi tergantung, tampak ragu menyampaikan pesan Nikolai.

"Jika apa?" desak Eleanore.

Under Her StilettosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang