"Jangan menahannya," ucap Nikolai tak suka ketika Eleanore menahan dirinya. Jika biasanya ia benci mendengar suara perempuan yang tengah bermain dengannya maka kali ini Nikolai justru menyukainya, ia ingin mendengar suara Eleanore ketika mendesah, merintih, memohon, dan memanggilnya. "Aku ingin mendengar suaramu, aku ingin mendengar segalanya."
"Eleanore," panggil Nikolai lembut, mengulum daun telinga perempuan itu sembari terus menghentak tubuh ringkih itu dalam dekapannya. "Panggil namaku," pinta Nikolai perlahan turun mengecupi punggung terbuka perempuan itu.
Posisi mereka saat ini membuat Nikolai mampu melihat dengan jelas tubuh Eleanore dari belakang. Kulitnya yang begitu lembut dan wangi membuat Nikolai ingin terus mendekapnya, surai panjang nan gelapnya begitu indah di dalam genggaman tangan Nikolai.
Malam ini Nikolai menepati ucapannya untuk tidak menyakiti Eleanore debgan dekap dan setiap sentuhan hangatnya.
"Panggil namaku, Eleanore," bisik Nikolai lagi sembari meremas payudara milik Eleanore membuat perempuan itu kembali melepaskan desahannya.
"Rohlstein–" panggil Eleanore tertahan, ia tidak bisa berpikir dengan benar karena setiap sentuhan yang Nikolai berikan.
Memang benar Eleanore yang memangingnya namun kini dirinya lah yang berakhir sebagai mangsa dari hewan buas itu.
"Nikolai, Eleanore," tegas Nikolai semakin mempercepat temponya menyadari Eleanore yang akan segera mencapai climax, lagi. "Not Rohlstein."
Berbanding terbalik dengan Eleanore yang terlihat lemas, Nikolai justru semakin bersemangat. Pria itu benar-benar tidak melewatkan kesempatan yang Eleanore berikan.
"Enough," pinta Eleanore dengan nafas terengah, kali ini Nikolai juga telah mendapatkan pelepasannya. Pria itu membalik posisi mereka dan membawa tubuh Eleanore untuk berbaring di atasnya.
Tanpa melepas penyatuannya, ia mengecup puncak kepala Eleanore dan mendekap tubuh perempuan itu. Aroma peony yang begitu pekat membuat Nikolai merasa begitu tenang.
"Kini aku yakin jika gosip tentang dirimu yang merupakan seorang hyper itu bukan sebuah gosip belaka."
Memang banyak gosip yang beredar tentang Nikolai, salah satunya adalah dirinya yang seorang hyper. Dan setelah malam ini, Eleanore cukup yakin jika itu bukan sebuah gosip
melainkan fakta. Pantas saja Nikolai selalu berganti teman tidur, mungkin tidak ada yang sanggup melayani kegilaannya."Menurutmu begitu? Kalau begitu kau harus membiasakan diri," bisik Nikolai membuat bulu kuduk Eleanore merinding dan berusaha untuk melepaskan diri.
"Jangan bergerak," peringat Nikolai, "Atau aku tidak akan bisa mengendalikan diriku lagi."
"Kau sudah gila?"
"Aku hanya pria normal."
"Tidak ada pria normal seperti dirimu," Eleanore melotot, dengan cukup kuat memukul dada Nikolai ketika merasakan milik pria itu yang masih berada di dalamnya perlahan bangun. "Kendalikan dirimu!"
Dengan cepat Eleanore bangkit untuk melepas penyatuan mereka, jika tidak malam ini mungkin dirinya akan berakhir dengan mati lemas.
Eleanore sangat lelah dan melupakan fakta bahwa mereka masih berada di dalam mobil yang terparkir di dekat tebing yang curam. Cukup gila bukan? Ini pengalaman pertamanya bermain di dalam mobil. Tapi Nikolai, pria itu mungkin sudah pernah melakukannya berulang kali.
"Hanya dalam satu hari kau berubah jadi anjing yang jinak, sebenarnya apa rencanamu?"
"Bukankah ini yang kau inginkan? Anjing yang jinak. Selagi aku menurut, maka kita akan akur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Her Stilettos
Romance[COMPLETED] Siapa sangka jika stilettos merah kesayangan Eleanore akan mengantarnya pada Nikolai-nasib buruk dan kemalangan dalam hidupnya. Mengetahui fakta bahwa Eleanore merupakan kekasih dari musuhnya-Romanoff, justru membuat Nikolai semakin tero...