Bab 21

2.8K 200 7
                                        

Entah sudah berapa lama dan sepanjang apa jalan yang Eleanore lalui dengan berjalan kaki menggunakan stiletto setinggi harga dirinya yang tidak mungkin kembali dan meminta Nikolai untuk mengantarnya, tepat setelah ia membanting pintu mobil pria itu dengan kesal.

Kini Eleanore merutuki dirinya sendiri, seharusnya ia marah disaat pria itu sudah mengantarnya pulang. Kakinya hampir mati rasa tapi hingga detik ini, belum ada kendaraan yang melintas untuk bisa diminta tumpangan.

Tak berselang lama suara kendaraan dari arah belakang membuat Eleanore antusias, awalnya ia berpikir jika itu Nikolai yang menghampirinya.

"Masuklah," ucap pria itu menepikan mobilnya tepat di bahu jalan, tempat Eleanore berdiri.

"Sedang apa kau di sini?" Menatap Romeo, ya, mantan kekasihnya itu yang menghampirinya.

Hapal dengan gelagat Eleanore yang keras kepala, pria itu segera turun dan membuka pintu mobil, membujuk Eleanore untuk masuk, "Kita bicara di dalam."

Sejujurnya, Eleanore tidak memiliki pilihan lain selain masuk dan ikut bersama Romeo karena tidak mungkin ia berjalan kaki hingga tiba di kediamannya. Lagi pula, Romeo adalah orang yang ia percaya.

Keheningan sukses menyelimuti keduanya, tidak ada satupun dari mereka yang berinisiatif untuk membuka obrolan. Hingga akhirnya, Romeo lah yang mengalah dan melemparkan sebuah pertanyaan, "Dari mana kau mengenal Nikolai?"

"Bukan urusanmu." Entah mengapa Eleanore justru menjawabnya dingin, padahal sebelumnya mereka sudah berbaikan dan bahkan bercium–ah sial, karena ciuman itulah ia dan Nikolai bertengkar dan dirinya harus berjalan kaki.

"Segala hal yang menyangkutmu adalah urusanku. Ancaman apa yang dia berikan kepadamu?" tanya Romeo to the point, seakan ia sudah sangat mengenal sosok Nikolai.

"Kalau begitu, beritahu aku siapa Nikolai dan dari mana kau mengenalnya? Mengapa kau tidak pernah memberitahuku apa pun tentang Nikolai sebelumnya?"

"Apa dia sudah memberitahumu sesuatu?"

"Apa kau tidak mempercayaiku? Mungkin Nikolai lebih mempercayaiku ketimbang dirimu."

"Eleanore," panggil Romeo, suaranya terdengar rendah dan berusaha untuk menetralkan tempramen Eleanore yang mungkin akan meledak.

Romeo sangat mengenal Eleanore dengan baik, ia tau kapan perempuan itu akan marah dan bagaimana mengatasinya.

"Kalau begitu sekarang beritahu aku tentang Nikolai, siapa dia dan apa yang terjadi di antara kalian," desak Eleanore.

"Dia temanku," aku Romeo berniat untuk memberitahu Eleanore tentang segala kenyataannya, lebih baik perempuan itu mendengar langsung dari mulutnya.

Entah apa yang sudah atau akan Nikolai katakan kepada Eleanore, setidaknya perempuan itu harus mendengar cerita dari sisinya. Entah apa yang sudah Nikolai lakukan sehingga Eleanore terpaksa menurut kepadanya, Romeo akan membuatnya terlepas dari jerat ancaman Nikolai.

"Sepertinya Nikolai tidak menganggapmu temannya."

"Kami berteman dekat, hingga suatu saat dia membenciku dan menyalahkanku atas kematian istrinya."

Istrinya? Kematian istrinya–Eleanore tidak tau jika Nikolai sudah pernah menikah.

Romeo Romanoff, kekasihmu itu adalah seorang pembunuh.

Under Her StilettosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang