Bab 12

3.2K 318 6
                                        

Eleanore masih tidak percaya dengan apa yang ia lakukan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eleanore masih tidak percaya dengan apa yang ia lakukan sebelumnya. Mengapa? Bayangan akan kekecewaan pada wajah Romeo masih membekas jelas dalam benaknya. Tanpa disadari, Eleanore sudah mempermalukan Romeo di depan umum, terlebih ketika ia meninggalkan pria itu begitu saja sembari menggandeng Nikolai.

"Kau tidak berharap aku akan menghapus air matamu, bukan?" tanya Nikolai membuyarkan lamunan Eleanore.

"Apa aku terlihat akan menangis?"

Tidak, perempuan itu justru menatap Nikolai dengan tajam, tidak ada air mata atau kesedihan pada matanya.

Akan tetapi Nikolai tau jika perempuan itu tengah mempertanyakan keputusannya tadi. Namun, itu bukan salah Nikolai, ia memang memulainya tetapi Eleanore bisa memilih dan perempuan itu memilihnya, bukan?

"Turun," ujar Nikolai menghentikan mobilnya tepat di dekat tebing yang cukup curam.

"Kau ingin membunuhku di sini?" tanya Eleanore baru menyadari ke mana pria itu membawanya. Akan tetapi, bukannya takut, Eleanore justru menyusul turun.

"Tempat seindah ini akan jadi berhantu jika aku membunuhmu di sini."

Indah katanya? Ya, Nikolai tidak salah. Meski tempatnya berada di tebing yang curam yang menyeramkan namun hamparan bintang yang tersebar di atas sana membuat tempat itu menjadi sangat cantik.

Tidak ada gedung pencakar langit atau hiruk pikuk kota seolah tempat ini terisolasi dari dunia yang selama ini Eleanore lihat. Suara deburan ombak yang mengejar satu sama lain seakan menjadi lantunan musik yang melengkapi suasana.

Tempat ini memang sangat indah dan menenangkan, meski awalnya tampak menyeramkan.

"Dari mana kau menemukan tempat ini?"

Setelah diingat, terakhir kali Eleanore mengalami kecelakaan bersama Nikolai juga berada di sekitar tebing. Tampaknya pria itu cukup sering mengunjungi tebing seperti ini.

"Duduklah," perintahnya tanpa menjawab pertanyaan Eleanore, pria itu justru melepas jasnya dan menjadikannya alas duduk untuk Eleanore.

"Kau mau duduk di sini atau di atas pangkuanku?" tanya Nikolai lagi melihat Eleanore yang masih mematung di tempatnya.

Setelah melihat keberanian Nikolai memulai drama konyol pada pesta tadi membuat Eleanore sadar bahwa tidak ada gunanya melawan pria gila seperti Nikolai, mendebatnya hanya akan membuat energinya terbuang sia-sia.

"Mengapa kau terobsesi padaku? Di antara banyaknya perempuan, mengapa harus aku?"

"Sepatu merahmu yang lebih dulu menarik perhatianku, lalu tubuhmu, aku menginginkannya," aku Nikolai dengan transparan.

Orang mungkin akan menganggap Nikolai bermulut pedas, terlalu spontan, tidak sopan, dan tidak memiliki saringan tetapi bagi Nikolai itu disebut sebagai kejujuran, ia tidak suka mengatakan sesuatu tentang kebohongan.

Under Her StilettosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang