Sejak melahirkan, ada banyak perubahan dalam diri Eleanore termasuk emosinya yang cenderung menjadi lebih tidak stabil. Eleanore tidak pernah tau jika ucapan orang-orang terhadap dirinya bisa melukainya, padahal dulu Eleanore adalah orang yang sangat cuek, ia bahkan tidak peduli jika orang menggunjing atau mengganggunya. Tetapi sekarang ia bahkan tidak berani keluar dari bilik kamar mandi karena beberapa perempuan di luar sana tengah membicarakannya.
"Nikolai membawa Eleanore lagi ke acara penting seperti ini, aku rasa kali ini Nikolai benar-benar serius." Suara perempuan itu membuat Eleanore mengurungkan niatnya untuk keluar dari bilik kamar mandi.
"Kau percaya jika seorang Nikolai bisa serius dan puas terhadap satu perempuan saja?"
Bukan hanya berdua, tetapi bertiga. Ketiganya tengah membicarakan hubungan Eleanore dan Nikolai.
"Semua hanya tentang waktu," sahut perempuan lainnya, "Untuk saat ini Eleanore adalah mainan baru juga mainan kesayangannya, tentu saja dia akan membawanya ke mana pun tetapi itu tidak berarti. Ketika Nikolai mulai bosan, pria itu pasti akan segera mencari mainan baru dan membuang mainan lamanya."
"Tapi mereka sudah memiliki seorang putra bersama. Tidak ada perempuan lain yang pernah mengandung anak Nikolai, tampaknya hubungan mereka memang serius."
"Oh, ayolah! Semua orang tau mereka bahkan bukan sepasang kekasih, Nikolai tidak memberinya status apapun selain ibu dari putra tunggalnya. Mungkin saja perempuan itu menjebak Nikolai agar menghamilinya."
Menjebaknya Nikolai?
Seandainya mereka tau jika Eleanore lah yang dijebak dengan paksa oleh Nikolai sampai mengandung anak pria itu.
"You're right, jika Nikolai memang serius dia pasti sudah menikahinya atau setidaknya menjadikan Eleanore kekasihnya."
Jika Nikolai serius–ah, kalimat itu sangat mengganggu Eleanore. Mereka memiliki anak bersama tanpa pernah membicarakan status hubungan mereka, Eleanore tidak pernah tau siapa dirinya di mata Nikolai.
Putranya kini sudah berusia delapan bulan, hanya empat bulan lagi usianya menginjak satu tahun.
Sudah selama itu Eleanore bertahan di sisi Nikolai, yang mana ia sendiri tidak mengerti–mengapa dan atas dasar apa ia bertahan di sisi pria itu?
"Kehidupan membosankan dengan perempuan yang membosankan tidak mungkin membuat Nikolai bertahan lama, cepat atau lambat dia akan kembali menjadi Nikolai yang kita tau."
Tanpa disadari itu menjadi salah satu ketakutan terbesar Eleanore. Tapi mengapa ia harus takut atau sedih? Bukankah ia tidak peduli kepada Nikolai.
"Banyak pria yang memuji kecantikan Eleanore, aku rasa mereka buta. Menurutku Eleanore tidak secantik itu."
"Dia hanya penggoda yang gatal, bahkan rumornya dulu dia sempat menggoda Romeo Romanoff."
"Apa?!" Salah satu perempuan di sana sontak berteriak terkejut, bahkan Eleanore ikut terkejut mendengar rumor gila itu. Sejak kapan ia menggoda Romeo?
Jika mereka tau bahwa Romeo lah yang lebih dulu menyukainya, pria itu bahkan rela menunggunya selama beberapa tahun dulu.
"Syuttt, kecilkan suaramu."
"Romeo Romanoff maksudmu Kaisar Agung Romeo?" tanyanya berbisik namun masih bisa didengar oleh Eleanore.
"Dulu mereka sempat berkencan tetapi akhirnya Romeo tersadarkan dan memilih Putri Mahkota Inggris sebagai istrinya. Tepat setelah itu ia terlihat bersama Nikolai, dia memang penggoda."
"Dari mana Nikolai dan Eleanore bisa bertemu?"
"Mungkin dia salah satu pelacur Nikolai."
Sontak para perempuan itu tertawa seolah itu adalah hal yang lucu. "Nikolai sangat tampan, aku pun rela menjadi pelacur pribadinya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Under Her Stilettos
Romance[COMPLETED] Siapa sangka jika stilettos merah kesayangan Eleanore akan mengantarnya pada Nikolai-nasib buruk dan kemalangan dalam hidupnya. Mengetahui fakta bahwa Eleanore merupakan kekasih dari musuhnya-Romanoff, justru membuat Nikolai semakin tero...