Bab 42

1.6K 144 13
                                    

"Nik," panggil Rohlstein kepada putranya yang baru memberikan kabar bahagia kemarin tentang kehamilan kekasihnya–ya, memang yang orangtuanya tau Eleanore adalah kekasih Nikolai. "Papa tidak suka jika kau tidak bisa menghargai perempuan." Nada suara pria itu seakan menegaskan bahwa ia sedang berbicara serius.

"Apa maksudnya?" Sungguh Nikolai tidak mengerti, pada bagian mana ia tidak menghargai perempuan, mungkinkah karena ia sering bermain-main di club?

"Eleanore," tembak Rohlstein tanpa berbasa-basi, "Apa kau serius dengannya?" Ya, tidak dipungkiri Rohlstein dan Linette cukup terkejut saat Nikolai memperkenalkan Eleanore sebagai kekasihnya, awalnya mereka pikir Nikolai hanya akan bermain-main tetapi sekarang pria itu justru memberitahu mereka bahwa Eleanore tengah mengandung.

Nikolai bukanlah orang yang ceroboh, pria itu sangat berhati-hati dan kemungkinan kehamilan Eleanore bukanlah ketidaksengajaan. Yang Rohlstein dan Linette pikir, mereka berdua memang berencana untuk memiliki anak.

"Dia sedang mengandung anakku, jika hanya bermain-main maka aku akan memintanya untuk segera menggugurkan kandungannya."

"Kalau begitu kalian akan menikah?"

"Aku tidak bilang akan menikah, pernikahan bukan sesuatu yang cocok untukku."

"Jadi kalian akan memiliki anak tanpa menikah?"

"Apa itu hal yang aneh?"

Bagi Rohlstein, ya.

Jika sudah sampai memiliki anak lebih baik menikah, memangnya apa bedanya dengan menikah? Lagi pula pernikahan tidak seburuk itu tetapi mengingat history yang Nikolai milikki, mungkin pria itu masih belum siap.

Tidak ingin membahas pernikahan lebih jauh, Rohlstein berusaha untuk mengalihkan pembicaraan, "Sebaiknya hentikan semua pekerjaan gilamu." Pekerjaan gila yang dimaksud adalah semua usaha ilegal yang Nikolai tekuni.

"I will, aku akan segera membereskannya."

"Semudah itu?" Dahi Rohlstein berkerut bingung karena selama ini Nikolai selalu membangkang dan tidak sudi untuk kembali pada jalan yang benar.

Putranya itu membawa nama Rohlstein dan melakukan berbagai usaha ilegal padahal mereka sudah memiliki usaha keluarga yang sangat besar, Nikolai hanya perlu duduk manis tanpa perlu repot mengotori tangannya seperti sekarang.

Setelah kepergian mendiang istrinya, putranya itu memang jadi berubah 180 derajat. Awalnya Rohlstein memaklumi itu namun perlahan putranya itu menjadi keterlaluan.

"Eleanore sedang mengandung, mulai sekarang aku ingin fokus kepadanya dan anakku," jedanya tampak berpikir, "Aku ingin fokus menjadi seorang ayah."

Bahkan Rohlstein yang merupakan ayah kandung Nikolai tidak menyangka jika jawaban sedewasa itu akan keluar dari mulut putranya. Ada harapan besar dalam dirinya untuk Eleanore, berharap perempuan itu mampu mengubah Nikolai kembali ke jalan yang benar.

 Ada harapan besar dalam dirinya untuk Eleanore, berharap perempuan itu mampu mengubah Nikolai kembali ke jalan yang benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Under Her StilettosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang